Brilio.net - Suasana di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, mendadak mencekam pada Kamis malam (11/12). Di depan Taman Makam Pahlawan, dua pria yang berprofesi sebagai mata elang atau penagih utang kendaraan terlibat cekcok dengan seorang pengendara motor. Tak lama berselang, keributan kecil itu berubah jadi amukan massa yang berujung tragis, dua nyawa melayang.
Salah satu korban, berinisial NAT, tewas di tempat, sementara rekannya MET mengembuskan napas terakhir di rumah sakit.
“Kedua orang yang bertugas sebagai mata elang ini dianiaya dan dikeroyok sampai satu meninggal dunia di tempat dan satu lagi meninggal di rumah sakit,” ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly, dikutip dari Liputan6.com.
Kabar kematian mereka menyebar cepat di kalangan rekan seprofesi. Malam harinya, rombongan mata elang lain datang ke lokasi, menuntut agar pelaku pengeroyokan diserahkan. Namun, suasana kian panas ketika permintaan itu tidak diindahkan warga. Emosi yang tak terkendali pun meledak, dan sejumlah warung serta kios di sekitar lokasi terbakar.
Alasan massa bakar warung di Kalibata
Menurut penjelasan polisi, aksi pembakaran itu diduga sebagai bentuk pelampiasan amarah dari kelompok rekan korban yang tak mendapatkan jawaban atas tuntutan mereka.
"Berawal dari adanya istilahnya mata elang, mau menagih kendaraan sepeda motor, yang indikasinya belum bayar kredit. Dari pemilik kendaraan ini, dia tidak menerima. selanjutnya dia memanggil teman-temannya kurang lebih ada 8 orang yang menurut informasi," ujarnya.
"Karena warga di sini ada yang melihat, mereka meminta kalau bisa yang mengeroyok itu diserahkan ke pihak kepolisian. namun tidak mau, tidak mendapatkan informasi," sambung Kombes Nicolas.
Salah satu warga, Arif (38), yang menyaksikan langsung peristiwa itu, mengaku panik saat api mulai menjalar ke deretan warung.
Beruntung, aparat gabungan dari kepolisian, TNI, dan pemadam kebakaran segera turun tangan sehingga api tak merembet ke pemukiman warga. Polisi memastikan tak ada korban jiwa dari warga sipil, meski beberapa kios dan kendaraan hangus terbakar. Hingga kini, penyidik masih melakukan pendalaman untuk mengungkap pihak-pihak yang terlibat dalam aksi balasan tersebut.
Pertanyaan terkait kasus pengeroyokan di Kalibata
1. Siapa korban dalam kasus pengeroyokan di Kalibata?
Korban adalah dua penagih utang atau mata elang berinisial NAT dan MET. Keduanya tewas setelah dikeroyok sekelompok orang di depan TMP Kalibata.
2. Apa penyebab utama pengeroyokan tersebut?
Insiden bermula ketika kedua mata elang menghentikan seorang pengendara motor yang diduga menunggak kredit. Pemilik motor tidak terima dan memanggil teman-temannya untuk menyerang.
3. Mengapa massa membakar warung setelah kejadian?
Aksi pembakaran terjadi sebagai bentuk kemarahan rekan korban yang menuntut agar pelaku pengeroyokan diserahkan. Karena tidak mendapat respon, mereka melampiaskan amarah dengan membakar warung dan kios di sekitar lokasi.
Recommended By Editor
- 5 Kronologi anak usia 12 tahun tikam ibu di Medan, tewas dengan banyak luka tusuk
- Fakta mengejutkan di balik hilangnya bocah Alvaro yang ditemukan tak bernyawa setelah 8 bulan
- Gunakan remote control, begini cara terduga pelaku ledakan bom di SMAN 72 Jakarta dari jarak jauh
- Bocah hilang di Taman Pakui Makassar akhirnya ditemukan di Jambi
- Pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta, usia 17 tahun dan masih dioperasi
































