Brilio.net - Menempuh pendidikan tinggi sering dianggap sebagai jalan menuju kehidupan yang lebih mapan. Namun, kisah seorang pria lulusan S-2 ini membuktikan bahwa gelar bukan satu-satunya jaminan untuk mendapatkan pekerjaan impian. Melalui akun TikTok @martabaksains, ia membagikan kisah nyata perjuangannya usai meraih gelar magister dengan IPK sempurna.
Pemilik akun tersebut diketahui merupakan lulusan Universitas Lambung Mangkurat dengan gelar Magister Pendidikan IPA. Setelah menyelesaikan studi dengan prestasi membanggakan, ia justru memilih menekuni dua pekerjaan sekaligus.
Pada pagi hari ia menjadi guru honorer di salah satu SMP, sementara malam harinya ia berjualan martabak demi mencukupi kebutuhan hidup. Kisahnya menarik perhatian banyak orang karena menggambarkan realita yang kerap dihadapi para lulusan berprestasi di Indonesia.
Meski telah menempuh pendidikan tinggi, tidak semua orang bisa langsung mendapatkan pekerjaan tetap. Ia justru menegaskan bahwa kerja keras dan ketulusan lebih penting daripada status pekerjaan yang dijalani.
foto: TikTok/@martabaksains
Dalam salah satu unggahannya, ia menunjukkan momen bahagia saat kelulusan dengan mengenakan selempang dan toga. Potret tersebut kemudian disandingkan dengan aktivitasnya saat berjualan martabak di malam hari.
"Gak nyangka lulusan S2 IPK 4.00, sekarang kerja apa?" tulisnya, dikutip brilio.net pada Selasa (4/11).
Melalui video lainnya, ia juga mengungkapkan bagaimana dirinya kini menjalani dua peran yang kontras. Pagi mengajar dengan sabar sebagai pendidik, malamnya berjualan untuk menambah penghasilan. Pasalnya, tak sedikit yang menyandingkan gelarnya dengan profesinya yang tak sesuai ekspektasi masyarakat.
"Gelar Magister, cuma jadi guru honorer dan jualan martabak. Sukses atau gagal?"
Kemudian ia menulis pesan menyentuh tentang makna sesungguhnya dari pendidikan dan kerja keras. Ia menekankan bahwa ijazah tidak seharusnya dijadikan tolak ukur kesuksesan seseorang. Pesan itu berhasil menginspirasi banyak orang di kolom komentar.
foto: TikTok/@martabaksains
"Ijazah itu tanda kau pernah belajar untuk diramalkan dan diajarkan. 'Ijazah' bukan jaminan rezeki, jangan terlalu berharap pakai skillmu untuk 'bertahan hidup'."
Meski kini berstatus sebagai guru honorer, pria tersebut tetap berusaha memperjuangkan masa depannya. Ia pernah mengikuti ujian PPPK dengan harapan bisa menjadi guru tetap, namun belum berhasil. Kegagalan itu tidak membuatnya menyerah, justru menjadi dorongan untuk terus berusaha sembari tetap mengajar dan berdagang.
Semangatnya yang besar membuat banyak warganet memberikan pujian. Mereka menilai pria ini telah memberi contoh nyata tentang arti kerja keras, ketulusan, dan tanggung jawab.
foto: TikTok/@martabaksains
"Klo ini positip sukses, honorer cuma buat jangkep2an tok biar dikira kerja SMA tetangga, ijazah cuma untuk menambah ilmu. ini baru mantap," kata @lukmanchumaidi.
"Tidak ada yg gagal ko, mau honorer atau asn bapa sama sama ngajar, yg membedakan ketulusan sesorang ja dlm bekerja," kata @rffjr1110.
"Sukses lah. dunia formal menghantar gelar, bkn berarti mjd alasan gengsi bekerja mencari rejeki," kata @satria_kulon.
Recommended By Editor
- Viral pria ini spill gaji pertamanya jadi pencuci tray MBG, nominalnya dibandingin dengan guru honorer
- Guru honorer di Deli Serdang minta maaf usai video tinggal di gubuk reyot viral, sebut tak disengaja
- Wanita ini bagikan gaji guru honorer di kampung, syok hanya dibayar Rp12 ribuan per jam
- Kisah guru honorer dibayar Rp10 ribu per hari tetap semangat ngajar meski sakit parah, tuai simpati
- Cukup 5 menit si kecil jadi suka sarapan cuma berbekal sereal? Ini ceritanya
- Guru honorer ini tunjukkan gaji sebulan yang langsung habis dalam seminggu, warganet sentil gaji DPR
- Wanita ini ungkap keresahan jadi pengajar di Indonesia, banyak guru honorer digaji tak sampai Rp1 juta



















































