Belakangan ini, media sosial dihebohkan dengan suara mendesah yang terdengar di kawasan Gelora Bung Karno (GBK). Suara tersebut direkam oleh seorang pengunjung dan diunggah oleh akun @infodepok ke berbagai platform sosial.
Dalam rekaman yang viral itu, terlihat reaksi terkejut dari para pengunjung. Bayangkan saja, mereka mendengar suara perempuan mendesah dari speaker umum yang terpasang di area GBK. Tentunya, ini bukanlah hal yang biasa dan membuat banyak orang penasaran.
Sayangnya, waktu kejadian ini belum dapat dipastikan. Namun, perekam video menyebutkan bahwa suara tersebut terdengar di Pintu 5 kawasan GBK, dan langsung menarik perhatian banyak orang. Tak sedikit dari mereka yang bertanya-tanya, mengapa suara yang tidak pantas bisa keluar dari speaker resmi GBK.
Menanggapi insiden ini, manajemen GBK pun angkat bicara. Dalam keterangan tertulisnya, Manajemen PPKGBK meminta maaf atas kejadian yang tidak pantas tersebut. Mereka menjelaskan bahwa hasil evaluasi internal menunjukkan bahwa suara itu muncul akibat kelalaian petugas yang memutar salah satu playlist bebas hak cipta tanpa melakukan pengecekan yang memadai.
"Hasil evaluasi internal menyimpulkan bahwa kejadian ini berasal dari kelalaian petugas yang memutar salah satu playlist bebas hak cipta (no copyright) tanpa melakukan pengecekan menyeluruh," ungkapnya seperti yang dilansir oleh Liputan6 pada Minggu (13/7).
Setelah kejadian ini, manajemen GBK telah mengambil langkah tegas. Pertama, petugas yang bertanggung jawab telah diberikan teguran keras dan sedang dalam proses evaluasi. Selain itu, semua playlist audio yang ada kini telah direview ulang, dan hanya playlist yang telah dikurasi secara resmi yang diperbolehkan untuk digunakan di masa mendatang.
"Sistem pemutaran audio kini diperketat, hanya dapat diakses oleh personel terverifikasi," tambah mereka.
Untuk mencegah kejadian serupa terulang, manajemen PPKGBK juga berencana untuk memperbarui prosedur pengawasan konten dan memberikan pelatihan kedisiplinan teknis kepada seluruh staf.
Manajemen PPKGBK menyadari bahwa GBK adalah ruang publik yang dihormati dan digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat, termasuk anak-anak dan keluarga. Kami sangat menyesalkan kejadian ini dan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pengawasan dan pelayanan secara menyeluruh.
"Terima kasih atas perhatian dan kepercayaan masyarakat. Kami akan terus menjaga standar etika dan profesionalisme dalam setiap aspek operasional," tutup mereka dengan tegas.
Recommended By Editor
- Oh, begini caranya bikin si kecil minta sendiri sarapan pagi berbekal sereal bernutrisi nan lezat
- Potret kemiskinan di Indonesia bikin miris, gubuk reyot di Garut dihuni 3 keluarga, 9 penampakannya
- Bukan cuma kata nenek, bidan juga setuju pentingnya jamu terstandar pasca persalinan
- Viral aksi heroik emak-emak di Lampung lawan pencuri berpistol, kepala terluka demi pertahankan motor
- Terimbas penerbangan pesawat delay, Ridwan Kamil ikut debat dengan petugas bandara
- Emak-emak WNI kejar dan tangkap pencopet di Paris, aksi beraninya bikin pelaku kembalikan dompetnya
- Bu Lurah di Payakumbuh temukan 'harta karun' milik pria tunarungu, totalnya capai Rp170 juta
- Viral ayah 51 tahun antar anak pertama sekolah TK, kisahnya menanti anak selama 18 tahun bikin haru

