Brilio.net - Pencarian helikopter BK117 D3 milik PT Eastindo Air yang hilang kontak pada awal September akhirnya membuahkan hasil. Tim SAR gabungan menemukan bangkai helikopter itu dalam kondisi terbakar di kawasan hutan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Temuan tersebut terjadi pada hari ketiga pencarian setelah helikopter hilang kontak dalam penerbangan dari Kotabaru menuju Palangkaraya. Lokasi penemuan berada di sekitar Air Terjun Mandin Damar, dengan kondisi medan yang terjal dan menyulitkan proses evakuasi.

Dari pengamatan awal di lokasi, tim mendapati adanya jasad korban di sekitar bangkai helikopter. Lebih lanjut, saksi yang pertama kali melihat puing helikopter juga menjelaskan kondisi mengenaskan para korban yang sebagian besar terbakar.

Berikut brilio.net himpun informasi faktanya dari berbagai sumber pada Kamis (4/9).

1. Hilang kontak sejak Senin (1/9) pagi.

Helikopter BK117 D3 jatuh di Kalimantan Selatan © 2025 brilio.net

foto: Freepik.com

Helikopter BK117 D3 milik PT Eastindo Air dinyatakan hilang kontak pada Senin (1/9) pagi. Pesawat itu sebelumnya lepas landas dari Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam, Kotabaru pukul 08.46 WITA, dengan tujuan Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya.

Kontak terakhir tercatat pada pukul 08.54 WITA melalui radio VHF sebelum helikopter lenyap dari pantauan. Penerbangan itu membawa delapan orang, terdiri atas seorang pilot, seorang engineer, dan enam penumpang.

Para penumpang dalam manifest antara lain Capt. Haryanto, Eng Hendra, Mark Werren, Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, Santha Kumar, Claudine Quito, dan Iboy Irfan Rosa. Hilangnya helikopter ini memicu operasi pencarian besar yang melibatkan Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan relawan setempat.

2. Bangkai helikopter ditemukan terbakar.

Helikopter BK117 D3 jatuh di Kalimantan Selatan © 2025 brilio.net

foto: Kementerian Perhubungan/Kemenhub

Pencarian yang berlangsung selama tiga hari akhirnya menemukan titik terang. Pada Rabu (3/9) pukul 14.45 WITA, tim darat Alpha Team berhasil menemukan reruntuhan badan helikopter di kawasan hutan Gunung Belumutan, Kecamatan Mentewe.

Lokasi penemuan berada sekitar 700 meter dari titik koordinat yang sebelumnya diberikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Kondisi helikopter yang terbakar menyulitkan tim dalam mengidentifikasi secara langsung para korban di dalamnya. Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, menjelaskan detik-detik temuan tersebut.

"Pada hari ini, Rabu, 3 September 2025 pukul 14.45 Wita, tim SRU Darat Alpha Team yang dipimpin oleh Adi Maulana (Koordinator Pos SAR Kotabaru) berhasil menemukan reruntuhan badan helikopter di koordinat 03° 5’6” S – 115° 37’39.07” E, sekitar 700 meter dari titik koordinat yang sebelumnya diberikan oleh KNKT," jelas Yudhi Bramantyo.

3. Kondisi pesawat saat ditemukan.

Helikopter BK117 D3 jatuh di Kalimantan Selatan © 2025 brilio.net

foto: Liputan6.com

Saksi mata menyebut lokasi bangkai helikopter berada sekitar 300 meter dari puncak Gunung Belumutan dengan medan menanjak hingga 75 derajat. Posisi tersebut juga berjarak sekitar 300 meter dari titik hilang kontak pada Senin (1/9).

Kondisi pesawat hangus terbakar dan hanya menyisakan bagian ekor berwarna hijau serta biru. Dari visual yang diterima, serpihan helikopter masih mengeluarkan asap, sementara tim SAR berjaga di lokasi di tengah hujan.

4. Penemuan jasad pertama.

Helikopter BK117 D3 jatuh di Kalimantan Selatan © 2025 brilio.net

foto: Freepik.com

Setelah bangkai helikopter berhasil ditemukan, tim SAR melanjutkan pencarian di sekitar lokasi. Upaya tersebut membuahkan hasil ketika satu jasad berhasil ditemukan berjarak sekitar 100 meter dari reruntuhan pesawat.

Proses identifikasi awal menunjukkan korban memiliki tubuh besar dengan kulit berwarna putih. Jasad tersebut ditemukan dalam posisi tengkurap tidak jauh dari lokasi helikopter yang terbakar. Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo menyampaikan temuannya.

"Satu jasad ditemukan sekitar pukul 15.53 WITA, berjarak 100 meter dari bangkai helikopter. Sedangkan tujuh jasad lain masih dilakukan pencarian," kata Yudhi.

5. Enam jasad lain terdeteksi selang beberapa waktu.

Helikopter BK117 D3 jatuh di Kalimantan Selatan © 2025 brilio.net

foto: Liputan6.com/Mahfuz

Beberapa saat setelah jasad pertama ditemukan, tim penyisir kembali melakukan pemeriksaan pada bangkai helikopter. Dari pengamatan lebih dekat, terlihat adanya potongan tubuh manusia yang masih bisa dideteksi meski dalam kondisi hangus.

Remisor, saksi pertama, menyebut setidaknya ada enam jasad yang teridentifikasi di lokasi. Sebagian tubuh korban ditemukan terpisah, mulai dari kepala, kaki, hingga bagian badan lainnya. Ia mengungkapkan kondisi korban yang berhasil dihitung oleh tim di lapangan.

"Jadi tadi kami hitung sekitar enam jasad bisa dideteksi, sisanya hangus terbakar," jelas Remisor.