Sabtu (28/6), pesawat Batik Air dengan nomor registrasi PK-LDJ mengalami insiden saat mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pesawat tersebut terlihat miring, dan pihak maskapai menyatakan bahwa kecepatan angin menjadi faktor utama ketidakstabilan saat pendaratan.
Kejadian ini mengingatkan kita pada insiden pesawat Delta Flight 4819 yang terbalik di Bandara Toronto Pearson pada 18 Februari 2025. Menurut Arun Bansil, profesor fisika dari Northeastern, kejadian ini dapat dijelaskan melalui prinsip-prinsip fisika yang sederhana.
"Ketidakseimbangan gaya aerodinamis adalah penyebab utama pesawat Delta terbalik," jelas Bansil dikutip brilio.net dari Liputan6.com, Senin (30/6).
Ia menambahkan bahwa untuk pesawat dapat terbang dan mendarat dengan aman, semua gaya yang bekerja harus seimbang. Ketika gaya ini tidak seimbang, pesawat dapat mulai berputar di sekitar sumbunya.
Intensitas Angin dan Dampaknya
Profesor Bansil mengungkapkan bahwa angin yang kuat dapat menyebabkan pesawat miring saat mendarat. Angin silang, yang berhembus tegak lurus terhadap arah penerbangan, sering kali membuat pilot kesulitan saat mendarat.
"Hembusan angin yang tiba-tiba dapat menciptakan gaya angkat yang tidak seimbang pada sayap, yang bisa membalikkan pesawat," tambahnya.
Menurut Aircraft Owners and Pilots Association (AOPA), penting bagi pilot untuk mendaratkan pesawat dengan aman, terlepas dari kecepatan. Banyak pesawat modern dilengkapi dengan kemampuan untuk membalikkan daya dorong, yang membantu memperpendek jarak pendaratan dalam kondisi sulit.
Pernyataan dari Batik Air
Danang Mandala Prihantoro, Communications Strategic Batik Air, menyatakan bahwa prosedur pendaratan telah dilakukan sesuai standar. Namun, ada peningkatan kecepatan angin samping saat pesawat mendekati landasan.
"Kami memastikan bahwa tidak ada pelanggaran batas kecepatan angin, sehingga pesawat tetap aman untuk mendarat," ujarnya.
Setelah insiden tersebut, pesawat menjalani pemeriksaan menyeluruh dan dinyatakan layak untuk terbang kembali. Danang menegaskan bahwa keselamatan penerbangan adalah prioritas utama Batik Air.
Insiden ini menjadi viral di media sosial, terutama setelah video pesawat Batik Air mendarat dalam kondisi miring beredar luas. Cuaca buruk dengan hujan dan angin kencang menjadi latar belakang kejadian tersebut.
Recommended By Editor
- Oh, begini caranya bikin si kecil minta sendiri sarapan pagi berbekal sereal bernutrisi nan lezat
- Viral video pesawat Batik Air mendarat miring di Soekarno-Hatta, ini penyebabnya
- Bukan cuma kata nenek, bidan juga setuju pentingnya jamu terstandar pasca persalinan
- 7 Fakta Vishwash Kumar lolos dari maut kecelakaan Air India, selamat usai keluar dari pintu darurat
- Critical eleven jadi sorotan usai tragedi Air India, ini 11 menit paling berbahaya di udara
- Keluarga penumpang Air India menunggu cemas di rumah sakit Ahmedabad, 30 jasad telah dievakuasi
- Pesawat Air India jatuh di Ahmedabad, Kemlu pastikan tidak ada WNI dari 242 penumpang
- Pesawat Air India dengan 242 penumpang jatuh saat lepas landas, penyebab masih diselidiki

