Brilio.net - Ammar Zoni kembali menjadi perhatian publik setelah menyerukan keinginannya menikahi sang kekasih, dokter Kamelia, tepat di tengah proses hukum terkait dugaan penyelundupan dan penyebaran narkoba di dalam lapas. Permintaan itu ia utarakan secara terbuka saat menjalani persidangan.

Ajakan menikah tersebut kemudian memunculkan respons dari dokter Kamelia yang ikut terseret dalam situasi tersebut. Posisinya sebagai orang terdekat membuat ia lebih memahami alasan di balik pernyataan Ammar, meski tetap harus mempertimbangkan kondisi hukum yang belum selesai.

Penjelasan mengenai ajakan nikah itu ia buka dengan gambaran mengenai karakter Ammar yang kerap berbicara spontan. Ia menyampaikan bahwa pernyataan yang dilontarkan Ammar di persidangan lebih terlihat sebagai candaan.

Dokter Kamelia tolak dinikahi Ammar Zoni di penjara © 2025 brilio.net

foto: Instagram/@drg.kamelia

"Bang Amar tuh emang orangnya suka ngasal ceplos-cepos deh. Jadi kan waktu hari Selasa Bang Amar kan telepon PH. Kalau Bang Amar tuh sebenarnya udah sebulan tuh bisa dihubungin keluarga tapi harus ngajuin. Nah, yang bisa ngajuin itu kan adik-adiknya dong, Adit sama Panji," kata dokter Kamelia dikutip brilio.net dari Pagi Pagi Ambyar, Kamis (20/11).

Situasi administratif yang rumit kemudian memperjelas duduk perkara dari keluhan Ammar. Proses pengajuan komunikasi dengan keluarga membutuhkan sejumlah dokumen yang harus diurus oleh adik-adiknya, sementara respons mereka tak selalu cepat. Kamelia menjelaskan bahwa ia kebetulan memiliki beberapa berkas, namun tetap terkendala kualitas dokumen yang harus dikirim ulang.

"Nah Om Jhon itu minta surat-surat kayak KTP KK. Nah kebetulan aku ada kan KTP mereka gitu kan. Nah, kakaknya cuman tuh ee waktu itu aku kirim burem Akhirnya aku minta sama Panji. Nah, sama Panji tuh 2 hari enggak direspon-respon. Adit kan lagi kerja kan udah pamit sama aku. Jadi aku enggak mau ganggu Adit kan," imbuhnya.

Ammar mulai mempertimbangkan cara alternatif agar komunikasi dengan keluarga bisa lebih cepat diurus. Hal ini menjadi latar munculnya ide menikah agar memiliki dokumen kependudukan bersama, meski secara prosedur tentu tidak sesederhana itu.

"Nah, pas di persidangan Bang Amar nanya, 'Om, udah ngajuin belum buat video call sama keluarga gitu.' Belum. Kakak kamu aja baru dikirim tadi pagi. Nah, jadi dia terkesan, 'Aduh, nih adik-adik gua lama gitu. Kenapa enggak lu buat surat married mungkin sama aku?' Jadi biar aku yang ngurusin kan kalau satu KK sama aku tapi kan enggak mungkin, harus ijab kobul dulu," jelasnya lebih lanjut.

Dokter Kamelia tolak dinikahi Ammar Zoni di penjara © 2025 brilio.net

foto: KapanLagi.com

Kamelia menjelaskan bahwa langkah tersebut tidak bisa dilakukan begitu saja. Proses pernikahan, apalagi di tengah status hukum Ammar, harus mengikuti prosedur yang jelas dan tak bisa diputuskan secara spontan. Ia mengakui bahwa kemungkinan itu tetap terbuka, namun bukan untuk saat ini.

"Enggak bisa langsung kayak gitu tapi kalau menuju ke situ gitu ya nanti. Kalau seandainya emang ini sidangnya ada terang benderang ya mungkin aku juga enggak mau nutup kemungkinan ke situ," kata Kamelia.

Pernyataan akhirnya menegaskan prioritas yang ia pegang dalam situasi ini. Fokus utamanya adalah menunggu proses hukum Ammar selesai sebelum mempertimbangkan langkah besar seperti pernikahan. Ia menyampaikan dengan hati-hati bahwa keputusan tersebut bukan penolakan permanen, melainkan bentuk kehati-hatian.

"Nggak nanti aja dulu. Sidang dulu, diselesaikan dulu, fokus ke sidang dulu," tegasnya.