Brilio.net - Puasa Rajab menjadi salah satu amalan sunnah yang ramai dibahas menjelang bulan suci Ramadhan. Bulan Rajab, sebagai pembuka tiga bulan mulia (Rajab, Sya'ban, Ramadhan), dipercaya membawa berkah berlipat bagi yang menjalankannya. Di Indonesia, umat Muslim semakin antusias mengamalkannya seiring maraknya pencarian terkait ibadah sunnah di Google, terutama pasca-pandemi di mana spiritualitas menjadi prioritas utama.

Keutamaan puasa ini disebutkan dalam berbagai hadis, meski statusnya sunnah dan bukan wajib seperti Ramadhan. Banyak ulama menekankan bahwa puasa Rajab bisa menghapus dosa kecil dan mendekatkan diri pada Allah SWT. Saat ini, dengan kalender Hijriah 1447 H yang baru memasuki Rajab (mulai 27 Desember 2025), masyarakat mulai menyiapkan diri untuk mengamalkannya secara rutin.

Dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (19/12) berikut panduan lengkap puasa Rajab.

Niat puasa Rajab

Niat adalah syarat utama sahnya puasa sunnah, termasuk puasa Rajab. Niat harus dilakukan pada malam hari sebelum fajar, dengan hati yang ikhlas karena Allah SWT. Berikut bacaan niat puasa Rajab secara lengkap:

Bacaan latin:
Nawaitu shauma ghadi min laylatin hadzihi fardhan lillahi ta'ala.

Artinya:
"Saya niat berpuasa besok hari wajib karena Allah Ta'ala."

Ucapkan niat ini setelah salat Isya atau sebelum tidur. Jika lupa malam hari, niat bisa diucapkan saat fajar menyingsing, asal belum makan atau minum.

Bacaan lengkap niat puasa Rajab

Untuk puasa sehari saja, gunakan niat di atas. Namun, jika ingin puasa berkelanjutan seperti Senin-Kamis atau setiap hari Rajab, tambahkan spesifikasi:

Bacaan latin (untuk puasa sunnah Rajab):
Nawaitu shauma Rajab hadzihi sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya:
"Saya niat puasa sunnah bulan Rajab ini karena Allah Ta'ala."

Bacaan ini sederhana, tanpa huruf Arab, agar mudah dihafal oleh semua kalangan. Rasulullah SAW menganjurkan niat ikhlas untuk memaksimalkan pahala.

Keutamaan puasa Rajab

Puasa Rajab memiliki keutamaan luar biasa berdasarkan hadis Nabi SAW. Berikut poin-poin utamanya:

- Pahala berlipat: Satu hari puasa Rajab setara puasa 30 hari biasa, bahkan disebut seperti ibadah seluruh umat pada zaman Nabi Ibrahim AS (HR. Ahmad).

- Pengampunan dosa: Menghapus dosa setahun sebelumnya jika diamalkan dengan ikhlas.

- Pembuka pintu surga: Hadis menyebut bulan Rajab sebagai "asy-syahrullah" (bulan Allah), di mana amal saleh dilipatgandakan.

- Persiapan Ramadhan: Membantu melatih jiwa menghadapi puasa wajib, meningkatkan ketakwaan.

Tata cara mengamalkan puasa Rajab

Mengamalkan puasa Rajab mudah dan fleksibel. Ikuti langkah-langkah ini:

- Niat malam hari: Ucapkan niat seperti di atas setelah Maghrib atau Isya.

- Imsak dan sahur: Berhenti makan/minum saat imsak (10-15 menit sebelum Subuh).

- Hindari batal puasa: Jauhi makan, minum, hubungan suami-istri, dan maksiat.

- Buat iftari: Buka puasa dengan kurma atau air hangat, diikuti salat Maghrib.

- Tambah amalan: Bacalah salawat, dzikir, dan tilawah Al-Quran untuk pahala maksimal.

Puasa ini boleh dilakukan setiap hari Rajab, atau pilih hari sunnah seperti Senin-Kamis.

Jadwal puasa Rajab 1447 H di Indonesia

Rajab 1447 H berlangsung selama 30 hari, dimulai pada 27 Desember 2025 (1 Rajab) hingga 25 Januari 2026 (30 Rajab). Puasa sunnah bisa diamalkan setiap hari sepanjang periode ini, sesuai kemampuan.

Pertanyaan yang banyak diajukan

1. Apakah puasa Rajab wajib atau sunnah?

Puasa Rajab bersifat sunnah muakkad (sangat dianjurkan), bukan wajib. Hadisnya lemah tapi diamalkan ulama karena keutamaannya.

2. Bolehkah puasa Rajab dilakukan setiap hari?

Boleh, bahkan dianjurkan. Namun, beri jeda jika tubuh lemah, lalu lanjutkan untuk pahala optimal.

3. Apa bedanya puasa Rajab dengan puasa Arafah?

Puasa Rajab sunnah bulanan untuk persiapan Ramadhan, sementara Arafah (9 Zulhijah) sunnah dengan pahala dosa 2 tahun.