Brilio.net - Instagram selalu menghadirkan inovasi baru supaya pengguna semakin betah scroll. Salah satu fenomena terbaru yang ramai diperbincangkan di kalangan Gen Z adalah tren "Your Algorithm". Tren ini muncul karena banyak pengguna membagikan screenshot daftar topik atau konten yang muncul di feed mereka, lalu menambahkan caption lucu atau relatable seperti ini algoritmaku. Fenomena ini cepat viral karena menggabungkan unsur humor, refleksi diri, dan estetika konten digital membuat pengguna merasa bisa melihat algoritma mereka sendiri, bukan sekadar jadi penonton pasif.
Pengertian tren "Your Algorithm"
Menurut penjelasan dari blog Later, setiap bagian di Instagram seperti Feed, Stories, Reels, dan Explore kini menggunakan sistem algoritma sendiri yang memprioritaskan konten berdasarkan interaksi dan minat pengguna, bukan satu algoritma tunggal. Dengan kata lain, Instagram membaca kebiasaan pengguna untuk menampilkan konten yang dianggap paling relevan.
Tren "Your Algorithm" sendiri sebenarnya bukan nama fitur resmi, melainkan fenomena sosial, pengguna melihat daftar topik atau konten yang sering muncul di feed mereka, lalu membagikannya sebagai cerminan diri digital. Dalam blog SocialBee dijelaskan bahwa algoritma Instagram memprioritaskan konten berdasarkan interaksi pengguna, seperti likes, komentar, waktu menonton video, hingga akun yang sering dikunjungi. Hal ini membuat pengguna merasa feed mereka mewakili diri mereka.
Selain itu, Instagram sedang menguji fitur yang memungkinkan pengguna reset rekomendasi konten, yaitu menghapus sebagian algoritma yang mempengaruhi feed mereka dan memulai ulang sesuai preferensi pribadi. Hal ini menjadi salah satu alasan tren ini cepat viral, karena pengguna merasa ada kontrol lebih atas konten yang muncul.
Ciri-ciri tren ini yang bikin viral
Menurut lansiran brilio.net dari Business Insider pada Jumat (7/11), fenomena ini membuat pengguna Gen Z merasa feed Instagram bukan sekadar konten acak, tapi cerminan kebiasaan dan minat mereka sehari-hari. Hal inilah yang membuat tren ini terasa sangat relatable dan cepat viral.
1. Screenshot topik yang muncul di feed.
Pengguna sering membagikan topik seperti meme lucu, study hacks, atau DIY dekor kamar, lalu menambahkan caption “Your Algorithm be like…”.
2. Format mudah ditiru.
Cukup screenshot + edit ringan + caption humor/relate, sehingga siapa pun bisa ikut.
3. Refleksi diri.
Banyak pengguna sambil tertawa tapi juga menyadari, Wah, algoritma Instagram tahu aku ya….
4. Efek update Instagram.
Fitur reset suggested content yang sedang diuji membuat pengguna semakin penasaran dan ikut membuat konten tren ini.
Kenapa Gen Z suka tren ini?
foto: freepik.com
1. Identitas digital.
Feed Instagram bisa menjadi cerminan diri, dan tren ini memungkinkan mereka "menunjukkan diri" dengan cara yang kreatif dan lucu.
2. Format simpel dan fun.
Screenshot + caption + sedikit edit sudah bisa jadi konten yang menarik dan gampang dibagikan.
3. Rasa kontrol.
Dengan adanya opsi reset atau pengaturan minat, pengguna merasa bisa sedikit mengendalikan feed mereka.
4. Gabungan humor dan refleksi.
Konten absurd atau lucu dari algoritma bisa dijadikan bahan humor ringan sekaligus refleksi, sehingga cocok dengan budaya Gen Z yang suka self-expression.
Dampak positif dan hal yang perlu diperhatikan
Menurut Metricool, memahami algoritma dan memanfaatkan fitur reset membantu pengguna membangun feed yang lebih sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka, sehingga pengalaman Instagram lebih menyenangkan.
Positif:
1. Membuat pengguna lebih sadar akan jenis konten yang muncul dan kenapa konten itu muncul, sehingga bisa dijadikan bahan introspeksi.
2. Bisa menjadi konten kreatif yang fun tapi tetap bermakna.
3. Memberikan sedikit kontrol terhadap pengalaman media sosial.
Hal yang perlu diperhatikan:
1. Daftar topik atau konten algoritma bukan identitas mutlak, hanya berdasarkan kebiasaan interaksi sebelumnya.
2. Reset atau kontrol ulang konten tidak langsung mengubah feed sepenuhnya, butuh waktu agar algoritma belajar ulang.
3. Ikut tren bukan sekadar viral, tapi bisa juga dijadikan momen introspeksi dan evaluasi konten yang ingin ditampilkan di feed.
Cara ikut tren ini dengan bijak
1. Cek feed-mu.
Lihat reels atau explore dan perhatikan topik/topik yang sering muncul.
2. Screenshot untuk tren.
Jika ingin ikut tren, ambil screenshot, tapi sebelumnya tanyakan. Apakah ini memang minatku, atau hanya muncul karena algoritma?
3. Gunakan fitur kontrol.
Fitur seperti not interested atau reset suggested content bisa membantu menyesuaikan feed.
4. Buat konten kreatif.
Edit screenshot dengan caption lucu tapi tetap relatable, agar tren ini tidak hanya viral tapi juga bermanfaat.
5. Evaluasi feed secara berkala.
Tentukan konten apa yang ingin dilihat lebih sering dan konten apa yang ingin dikurangi, supaya pengalaman Instagram lebih bermakna.
(Magang/Aji setyawan)
Recommended By Editor
- Mau jaga stamina biar tak drop di jam rawan? Madurasa Jahe Merah Lemon kini tersedia di Indomaret
- Bukan sekadar irit, ini alasan thrifting jadi gaya hidup anak muda di era modern
- Mengenal perbedaan self-love dan self-obsessed, tren yang hits di kalangan Gen Z
- Apa itu kalcer? Pahami arti, asal, dan kenapa istilah ini lagi ngetren di kalangan anak muda
- Mengenal fenomena lazy girl job, tren kerja santai ala Gen Z
- Bukan malas, ini alasan psikologis kenapa banyak orang lesu di hari Senin
- Backburner adalah hubungan ‘cadangan’ yang kerap tak disadari, arti dan tandanya dalam hubungan cinta

















































