Brilio.net - Setiap tahun, jutaan orang di seluruh dunia menantikan datangnya Diwali, atau sering disebut juga Deepavali, yang dikenal sebagai Festival Cahaya. Bagi masyarakat Hindu, Jain, Sikh, dan sebagian umat Buddha, Diwali bukan sekadar hari besar keagamaan, tetapi juga momen kebersamaan, kemenangan, dan harapan baru. Festival ini menandai kemenangan terang atas kegelapan, kebaikan atas kejahatan, serta pengetahuan atas kebodohan.
Suasana perayaan Diwali selalu memikat, lampu minyak (diyas) menerangi setiap rumah, kembang api memeriahkan langit malam, dan aroma manisan khas India seperti laddu serta barfi menambah hangatnya suasana. Bukan hanya di India, tetapi juga di banyak negara lain seperti Indonesia, Singapura, Malaysia, Inggris, hingga Amerika Serikat, festival ini menjadi simbol harmoni lintas budaya.
Di era modern, makna Diwali semakin luas: bukan hanya ritual keagamaan, tetapi juga momen refleksi diri. Banyak orang merayakannya dengan berbagi kepada sesama, membersihkan rumah dan hati, serta memulai lembaran baru dengan penuh semangat positif. Mari mengenal lebih dalam makna, sejarah, dan cara merayakan Diwali, festival yang menyinari dunia dengan pesan universal tentang kebaikan dan harapan.
Makna Diwali
Kata Diwali berasal dari bahasa Sanskerta Deepavali yang berarti “deretan cahaya lampu”. Secara spiritual, cahaya melambangkan pengetahuan dan kebenaran yang mengalahkan kegelapan batin. Dalam budaya Hindu, Diwali juga dikaitkan dengan penyambutan Dewi Lakshmi, dewi kekayaan dan kemakmuran, yang diyakini berkunjung ke rumah-rumah yang bersih dan terang.
Makna simboliknya pun mendalam: menyalakan lampu dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada Tuhan dan sebagai pengingat agar manusia selalu menyalakan cahaya kebaikan di dalam diri. Karena itu, Diwali tidak hanya soal pesta dan perayaan, tetapi juga saat untuk berintrospeksi, memaafkan, dan memperbarui diri.
Sejarah Diwali
Sejarah Diwali beragam tergantung pada wilayah dan tradisi yang diikuti. Dalam epik Ramayana, Diwali menandai kembalinya Rama, Sita, dan Lakshmana ke Ayodhya setelah mengalahkan Rahwana dan menjalani pengasingan selama 14 tahun. Penduduk Ayodhya menyalakan ribuan pelita untuk menyambut kepulangan mereka, dan tradisi inilah yang menjadi asal mula festival cahaya.
Bagi umat Jain, Diwali menandai hari Mahavira mencapai Nirvana, pencerahan spiritual tertinggi. Sementara bagi umat Sikh, Diwali memperingati pembebasan Guru Hargobind Ji, guru keenam Sikhisme, dari penjara pada abad ke-17. Artinya, Diwali memiliki akar sejarah yang berbeda-beda, namun satu makna yang sama: kemenangan cahaya spiritual atas kegelapan duniawi.
Cara merayakan Diwali
Perayaan Diwali berlangsung selama lima hari penuh, masing-masing dengan makna tersendiri:
- Hari pertama (Dhanteras) – Dimulai dengan membersihkan rumah dan membeli barang baru sebagai simbol keberuntungan.
- Hari kedua (Naraka Chaturdashi atau Choti Diwali) – Diperingati dengan mandi minyak suci dan menyalakan lampu untuk mengusir energi negatif.
- Hari ketiga (Diwali) – Puncak perayaan, di mana rumah diterangi ribuan lampu, doa kepada Dewi Lakshmi dilakukan, dan kembang api menghiasi langit malam.
- Hari keempat (Govardhan Puja) – Umat mempersembahkan makanan kepada Tuhan Krishna sebagai tanda rasa syukur.
- Hari kelima (Bhai Dooj) – Didedikasikan untuk hubungan kasih antara saudara laki-laki dan perempuan.
Selain itu, masyarakat juga berbagi hadiah, membuat hidangan manis, dan mengenakan pakaian baru. Di era modern, Diwali juga menjadi waktu untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama, seperti mengunjungi panti asuhan atau melakukan kegiatan amal.
Pertanyaan yang banyak diajukan
1. Kapan Diwali dirayakan pada tahun 2025?
Diwali 2025 diperkirakan jatuh pada Senin, 20 Oktober 2025, meskipun tanggalnya dapat sedikit berbeda tergantung pada kalender lunar dan wilayah masing-masing.
2. Apakah Diwali hanya dirayakan oleh umat Hindu?
Tidak. Selain umat Hindu, umat Jain, Sikh, dan sebagian umat Buddha juga merayakan Diwali dengan makna spiritual yang berbeda. Namun secara umum, semuanya menekankan nilai-nilai universal seperti kebaikan, cahaya, dan kedamaian.
3. Apa simbol utama dalam perayaan Diwali?
Simbol utamanya adalah cahaya, biasanya berupa lampu minyak (diya) yang dinyalakan di rumah dan tempat ibadah. Cahaya ini melambangkan kemenangan terang atas kegelapan, serta harapan baru untuk masa depan yang lebih baik.
Recommended By Editor
- Mau jaga stamina biar tak drop di jam rawan? Madurasa Jahe Merah Lemon kini tersedia di Indomaret
- Potret dekorasi rumah 9 seleb Bollywood di pesta Diwali, punya Kareena Kapoor super simpel
- 13 Gaya seleb Tanah Air di acara Diwali, kehadiran Alyssa Daguise dan Maia Estianty curi perhatian
- Adu gaya 11 seleb Bollywood di pesta Diwali, penampilan Shilpa Shetty bikin terpukau
- Gaya 9 seleb Bollywood di pesta Diwali Manish Malhotra, penampilan Salman Khan pakai kaus bikin salfok
















































