Brilio.net - Pernah nggak sih kamu ngerasa badan lemes, hidung meler, tenggorokan sakit, terus bingung, ini pilek biasa apa influenza, ya?

Sekilas memang mirip, tapi ternyata flu (influenza) dan pilek itu dua hal berbeda, lho. Mulai dari penyebab, gejala, sampai cara penanganannya.

Biar nggak salah lagi, yuk pahami perbedaannya lewat penjelasan yang telah brilio.net himpun dari berbagai sumber pada Senin (27/10), berikut ini!

Beda virus penyebabnya

Menurut penjelasan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pilek atau common cold disebabkan oleh banyak jenis virus, tapi yang paling umum adalah rhinovirus. Virus ini menyerang saluran pernapasan bagian atas seperti hidung dan tenggorokan.

Sementara itu, influenza (flu) disebabkan oleh virus influenza tipe A, B, atau C yang bisa menyerang saluran pernapasan bawah hingga paru-paru. Karena itu, flu sering menimbulkan gejala yang lebih berat dan cepat berkembang.

Kalau pilek biasanya datang pelan-pelan dan gejalanya ringan, flu bisa muncul mendadak banget, bahkan hanya dalam beberapa jam setelah terinfeksi. Jadi, meskipun sama-sama bikin nggak enak badan, asal virusnya saja udah beda banget.

Gejalanya mirip, tapi tingkat keparahannya beda jauh

Menurut penjelasan dari Harvard Health Publishing, gejala pilek dan flu memang hampir sama, tapi flu jauh lebih parah dan bisa bikin kamu nggak sanggup beraktivitas. Pilek biasanya cuma bikin hidung mampet, bersin, dan tenggorokan gatal, sementara flu bisa datang dengan demam tinggi, nyeri otot, dan rasa lemas luar biasa.

Secara umum, perbedaan antara pilek dan influenza bisa dilihat dari tingkat keparahan gejalanya. Pilek biasanya tidak disertai demam, atau kalaupun ada, suhunya hanya sedikit meningkat. Sebaliknya, flu sering datang dengan demam tinggi yang bisa mencapai 38°C atau lebih. Sakit kepala pada penderita pilek cenderung ringan, sementara pada flu bisa terasa berat dan sering muncul bersamaan dengan nyeri otot di seluruh tubuh.

Selain itu, rasa lemas akibat pilek biasanya ringan dan tidak terlalu mengganggu aktivitas sehari-hari, sedangkan flu bisa menyebabkan kelelahan yang parah dan berlangsung selama beberapa hari. Batuk pada pilek umumnya ringan, tapi pada flu biasanya lebih kering dan parah. Bedanya lagi, gejala pilek muncul secara bertahap, misalnya mulai dari hidung gatal, kemudian bersin, lalu mampet, sedangkan flu datang tiba-tiba dan bisa langsung membuat badan terasa drop dalam waktu singkat.

Menurut penelitian dari Medical News Today, perbedaan ini terjadi karena virus influenza menyerang sistem imun lebih dalam, sedangkan virus pilek hanya mengiritasi lapisan luar saluran pernapasan.

Lama sembuhnya juga beda

Bukan sekadar flu biasa, ini bedanya influenza dengan pilek © 2025 brilio.net

foto: AI

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pilek biasanya sembuh dalam waktu 5–7 hari, terutama jika daya tahan tubuh kamu bagus. Sebaliknya, flu bisa bertahan hingga dua minggu dan butuh waktu lebih lama untuk benar-benar pulih karena tubuh harus melawan infeksi lebih dalam.

Selain itu, flu sering meninggalkan efek sisa seperti rasa lelah dan pegal meski gejala lain sudah hilang. Jadi kalau kamu masih merasa lemas setelah sembuh, itu hal yang wajar banget.

Cara mengobatinya juga nggak sama

Menurut penjelasan dari World Health Organization (WHO), tidak ada obat yang benar-benar menyembuhkan pilek atau flu secara instan, tapi gejalanya bisa dikendalikan.

Untuk pilek, cukup istirahat, minum air putih yang banyak, dan konsumsi makanan bergizi. Obat pereda gejala seperti dekongestan atau paracetamol bisa membantu.

Sedangkan untuk flu, terutama jika gejala parah, dokter bisa meresepkan obat antivirus seperti oseltamivir (Tamiflu) atau zanamivir, yang paling efektif jika dikonsumsi dalam 48 jam pertama setelah gejala muncul. Menurut CDC, obat ini dapat membantu memperpendek durasi flu dan mencegah komplikasi.

Pencegahannya lebih penting daripada pengobatan

Menurut World Health Organization (WHO), langkah paling efektif mencegah influenza adalah dengan vaksin flu tahunan, terutama bagi anak-anak, lansia, dan orang dengan penyakit kronis. Vaksin ini terbukti bisa menurunkan risiko infeksi flu hingga 60% pada populasi umum.

Selain vaksin, kamu juga bisa mencegah penularan flu dan pilek dengan cara:

1. Rajin cuci tangan pakai sabun minimal 20 detik.

2. Hindari menyentuh wajah kalau belum cuci tangan.

3. Tutup mulut saat batuk atau bersin.

4. Istirahat di rumah kalau lagi sakit, biar nggak nularin orang lain.

Kapan sebaiknya ke dokter?

Menurut penjelasan dari Medical News Today, kamu perlu segera ke dokter kalau mengalami gejala seperti:

1. Demam di atas 39°C yang nggak turun-turun.

2. Nyeri dada atau sesak napas.

3. Gejala nggak membaik setelah seminggu.

4. Kamu punya penyakit kronis seperti asma, jantung, atau diabetes.

(Maganng/Aji setyawan)