Nama Wahyudin Moridu, anggota DPRD Gorontalo, tiba-tiba menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah videonya yang kontroversial menyatakan keinginan untuk merampok uang negara viral. Wahyudin, yang merupakan kader PDIP, adalah anak dari mantan Bupati Boalemo, Darwis Moridu, yang juga merupakan anggota DPRD Kabupaten Boalemo, Rensi Makuta.
Wahyudin lahir pada tahun 1995 dan saat ini berusia 29 tahun. Ia menjadi salah satu anggota legislatif termuda di provinsi Gorontalo setelah terpilih dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Sebelum menjabat di DPRD Provinsi, ia sudah lebih dulu terpilih sebagai Anggota DPRD Kabupaten Boalemo untuk periode 2019-2024.
foto: Instagram/@_wahyudinmoridu
Menariknya, berdasarkan laporan dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK, Wahyudin melaporkan kekayaannya sebanyak tujuh kali antara tahun 2018 hingga 2024. Namun, harta yang dilaporkan menunjukkan penurunan, bahkan sempat minus Rp415 juta pada tahun 2022. Pada tahun 2024, ia melaporkan memiliki harta senilai minus Rp2 juta, meskipun saat mencalonkan diri sebagai caleg DPRD Kabupaten Boalemo, ia melaporkan harta senilai Rp635 juta pada tahun 2018.
PDIP Pecat Wahyudin Moridu
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1820046/original/022656900_1515047500-pdip.jpg)
foto: Liputan6.com
Setelah pernyataan kontroversialnya, DPP PDI Perjuangan mengumumkan telah memecat Wahyudin Moridu, anggota DPRD Gorontalo yang viral karena pernyataannya yang kontroversial tentang merampok uang negara. Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, mengonfirmasi bahwa pemecatan ini sudah resmi dan mereka juga akan segera melakukan pergantian antar waktu (PAW) untuk posisi yang ditinggalkan Wahyudin.
"Hari ini, kami sudah mengeluarkan surat pemecatan untuk yang bersangkutan, dan dalam waktu dekat PAW akan segera dilakukan," ungkap Komarudin kepada wartawan pada Sabtu, 20 September 2025.
Komarudin juga mengingatkan seluruh anggota DPRD dan kader PDIP untuk selalu menjaga etika dan disiplin partai.
"Kepada seluruh anggota kader partai dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote untuk tetap menjaga kedisiplinan, etik, kehormatan, wibawa partai maupun keluarga masing-masing," tambahnya.
Sampaikan Permohonan Maaf
foto: Instagram/@_wahyudinmoridu
Diketahui, pada unggahan di akun Instagram miliknya, Wahyu menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Gorontalo. Wahyudin mengungkapkan permohonan maafnya melalui akun Instagram @_wahyudinmoridu.
"Dengan ini atas nama pribadi dan keluarga saya memohon maaf atas video yang diviralkan di Tiktok beberapa waktu lalu. Sesungguhnya saya tak berniat untuk melecehkan atau menyinggung masyarakat Gorontalo. Semua ini murni kesalahan saya, dan atas kejadian ini saya dari hati paling dalam memohonkan maaf," ujarnya dalam video, dikutip dari Instagram @_wahyudinmoridu, Senin (22/9).
Ia juga menyatakan siap menerima konsekuensi dari tindakannya.
"Selanjutnya apapun konsekuensi atas video ini, saya, keluarga, dan teman dekat siap menanggung konsekuensi yang ditimbulkan. Mohon maaf atas segala kegaduhan yang ada. Apapun konsekuensi atas perihal ini, saya siap menerima dengan lapang dada," tutupnya.
Viral Wahyudin Moridu Ingin Rampok Uang Negara
foto: Facebook/Wahyudin Moridu
Wahyudin Moridu viral di media sosial karena pernyataannya yang ingin merampok uang negara. Video berdurasi 1 menit 5 detik tersebut menunjukkan Wahyudin berbincang dengan seorang wanita di dalam mobil yang melintasi bandara Djalaluddin Gorontalo.
Dalam video itu, ia menjelaskan bahwa mereka akan menggunakan uang negara untuk pergi ke Makassar dan dengan nada bercanda menyebutkan bahwa mereka akan merampok uang negara.
Video tersebut dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial seperti TikTok, Facebook, Instagram, dan WhatsApp, memicu beragam reaksi negatif dari masyarakat.




