Presiden Prabowo Subianto memberikan pujian kepada Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi, atas prestasi yang diraihnya. Salah satu pencapaian yang disoroti adalah realisasi investasi senilai USD 4 miliar atau sekitar Rp 66,6 triliun yang terjadi di masa pemerintahan Jokowi. Hal ini diungkapkan Prabowo saat meresmikan pabrik petrokimia PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten.
"Saya yang beruntung. Pak Jokowi yang capek-capek merintis, aku yang meresmikan. Itu namanya takdir. Tadi karena saya takut kualat, aku ngundang beliau. Dan saya hormati beliau, dan saya nggak ada masalah, saya hormati semua pemimpin yang baik," tutur Prabowo di acara tersebut.
Prabowo juga menegaskan bahwa sikap hormatnya terhadap Jokowi tidak berarti ia takut. Ia menjelaskan bahwa Jokowi tidak pernah mencoba mengendalikan dirinya dalam menjalankan pemerintahan.
"Nggak ada itu. Pak Jokowi itu ndak pernah nitip apa-apa sama saya, ya saya harus katakan sebenarnya. Pak Prabowo takut sama Pak Jokowi, nggak ada itu. Untuk apa saya takut sama beliau? Aku hopeng sama beliau kok takut," ungkapnya.
Di sisi lain, Prabowo mengungkapkan bahwa ia sudah meminta Jokowi untuk hadir dalam peresmian tersebut, namun Jokowi melalui sambungan telepon meminta maaf karena tidak bisa hadir.
"Jadi saya sampaikan di sini bahwa ini contoh, dan ini saya kenapa tadi ingatkan saya minta Pak Jokowi diundang, karena saya lihat kok ada mulai budaya yang tidak baik. Pemimpin dikuyu-kuyu, dicari-cari. Pada saat berkuasa disanjung-sanjung, ini budaya apa? Ini harus kita ubah," jelasnya.
Prabowo juga mengingatkan bahwa Jokowi telah memimpin selama 10 tahun dan diakui dunia. "Inflasi di bawah beliau cukup bagus, pertumbuhan bagus, ya kan? Come on. Harus kita yang benar lah, yang jujur lah. Ngono ya ngono," sambungnya.
Selain itu, Prabowo mengajak semua pihak untuk menghormati pemimpin dan para pendahulu yang telah berjasa untuk Indonesia, termasuk Jokowi.
"Kemarin saya juga mengundang atau saya minta diundang Presiden Joko Widodo, Presiden Ke-7 RI, karena bagaimanapun ini salah satu prestasi beliau. Ini dimulai di zaman beliau dan juga hasil kesepakatan, hasil lobi beliau dengan pimpinan Korea Selatan, jadi sepantasnya beliau ke sini," tutur Prabowo.
Walaupun Jokowi tidak hadir, Prabowo mengingatkan pentingnya menghargai jasa-jasa semua tokoh. "Bagaimanapun saya ingatkan generasi penerus, saya ingatkan masyarakat Indonesia, marilah kita pandai-pandai menghormati jasa-jasa semua tokoh, jasa-jasa semua pemimpin," jelasnya.
Prabowo menekankan bahwa pemimpin pasti memiliki kekurangan, namun kita harus bisa melihat prestasi mereka. "Pemimpin pasti ada kekurangan, tetapi pada esensinya marilah kita punya rasa keadilan di hati kita, marilah kita menjadi manusia yang jernih, marilah kita menghormati orang tua, menghormati semua yang berjasa, tradisi kita, budaya kita," ungkapnya. Ia juga menjelaskan makna dari istilah Jawa, "mikul dhuwur mendem jero", yang berarti menjunjung tinggi kebaikan dan memendam kekurangan.
"Kepada keluarga kita. Hal yang baik kita angkat setinggi-tingginya, kalau ada kekurangan ya kita pendam, kita perbaiki, tetapi janganlah kita teruskan budaya hujat menghujat, ejek mengejek, kita harus kerja keras," tegas Prabowo.
Dalam kesempatan lain, Prabowo juga mengungkapkan bahwa Jokowi adalah guru politiknya. Ia mengakui pernah kalah dua kali di Pilpres 2014 dan 2019, dan kini ia belajar banyak dari Jokowi.
"Saya dua kali pemilu dikalahkan oleh Pak Joko Widodo, sekarang saya belajar terus dari beliau. Enggak usah malu-malu belajar, bener enggak? Kalau soal pertahanan, geopolitik tanya Prabowo Subianto, kalau soal politik ya saya harus tanya ke beliau," kata Prabowo di HUT PAN ke-25.
Prabowo menjelaskan alasan bergabung dengan pemerintahan Jokowi 2019-2024 adalah karena rasa cintanya kepada bangsa dan negara. "Saya diminta bergabung sama Pak Jokowi dan saya bergabung karena rasa cinta saya kepada bangsa dan negara ini. Pak Jokowi mengajak saya juga karena beliau memikirkan bangsa dan negara," katanya.
Ia juga menekankan pentingnya mengabdi kepada negara tanpa melibatkan perasaan pribadi. "Dalam kita mengabdi kepada negara dan bangsa tidak ada tempat untuk perasaan pribadi, tidak ada tempat untuk ego, tidak ada tempat untuk suka dan tidak suka, yang ada harus keinginan berbakti dan mengabdi kepada bangsa negara dan rakyat Indonesia hanya itu," pungkas Prabowo.
Recommended By Editor
- Mau jaga stamina biar tak drop di jam rawan? Madurasa Jahe Merah Lemon kini tersedia di Indomaret
- Prabowo: Bahasa Portugis akan diajarkan di sekolah Indonesia
- Proses di balik pembuatan kue dan tumpeng ulang tahun Prabowo ke-74, 9 potret detailnya ini ciamik
- Rayakan HUT Prabowo ke-74, MBG sajikan nasi goreng telur secara serentak
- Kemenko: Lapangan kerja meningkat selama setahun pemerintahan Prabowo-Gibran
- Menkeu dapat tugas khusus Prabowo, meningkatkan pendapatan pajak
- Capaian setahun pemerintahan Prabowo-Gibran: Kemiskinan dan pengangguran terendah
















































