Pada Rabu (9/7) sebuah jasad pria ditemukan mengambang di Kali Ciliwung, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan. Jasad tersebut dalam kondisi yang sangat mengenaskan, tidak mengenakan busana dan sudah membusuk. Penemuan ini mengejutkan banyak pihak, terutama karena kondisi jasad yang tidak biasa.

Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, mengonfirmasi bahwa jasad tanpa kepala yang ditemukan adalah salah satu pegawai dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Ada dugaan itu staff pengemudi biro umum Kemendagri," ungkap Bima Arya saat dikutip brilio.net dari Liputan6.com, Minggu (13/7).

Menurut informasi yang beredar, sebelum ditemukan, korban sempat memancing di kawasan Bogor, Jawa Barat. Nahas, korban juga pada saat itu sempat dilaporkan menghilang karena tertimpa longsor di kawasan Megamendung, Bogor beberapa waktu lalu.

"Iya (tertimpa longsor) ketika memancing," singkat dia.

Polisi pun melakukan tes DNA untuk memastikan identitas jasad tersebut. Pemeriksaan dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Untuk lebih akurat lagi pihak RS Polri melakukan tes DNA," ucap Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur, menyatakan.

Saat ini, RS Polri masih melakukan autopsi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hasil autopsi menunjukkan beberapa ciri otentik yang diyakini keluarga korban, seperti tahi lalat di bawah mata dan dagu, serta sisa jenggot.

"Dari autopsi hasil sudah mendekati otentik ciri-ciri seperti tahi lalat di bawah mata, tahi lalat di bawah dagu dan jenggot masih tersisa," jelas Mansur.

Polisi menduga mayat tanpa kepala itu kondisinya rusak karena diduga dimakan binatang seperti biawak.

Polisi menemukan fakta bahwa jasad tanpa kepala yang ditemukan di Kali Ciliwung merupakan korban dari peristiwa longsor di Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Saat kejadian, korban disebut tengah memancing.

"Betul, mereka sedang aktif saat mancing dengan teman-temannya. Namun dia keasyikan, sudah dikasih tahu yang temannya suruh kembali ke tempat yang lebih aman tidak dihiraukan,” tutur Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur kepada wartawan pada Sabtu (12/7).

"Dia tetep asyik memancing di lokasi tersebut. Padahal situasinya sudah tidak bersahabat lagi itu, tidak kondusif," sambungnya.

Menurut Mansur, berdasarkan hasil autopsi, sementara diketahui korban meninggal akibat longsor dan tertimpa pohon, sebelum akhirnya terseret arus air.

Polisi masih menyelidiki lebih lanjut, namun hingga saat ini, tidak ada indikasi bahwa kematian korban disebabkan oleh tindakan kriminal. Menurut Kapolsek, korban meninggal akibat longsor dan tertimpa pohon sebelum akhirnya terseret arus air.

"Kalau dikaitkan dengan pembunuhan sampai saat ini belum ada," kata Mansur.