Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, baru-baru ini mengungkapkan bahwa sejak diluncurkan, saluran pengaduan publik melalui WhatsApp bernama Lapor Pak Purbaya telah menerima lebih dari 28 ribu laporan. Ini menunjukkan betapa tingginya partisipasi masyarakat dalam melaporkan dugaan penyimpangan di instansi keuangan negara.

"Pada tanggal 20 Oktober, tepatnya pukul 8 pagi, jumlah laporan yang masuk melalui WhatsApp Lapor Pak Purbaya mencapai 28.390. Meskipun terlihat ada sedikit penurunan dalam pertumbuhan laporan, kami telah memverifikasi sebanyak 14.025 laporan. Dari jumlah tersebut, terdapat 722 aduan, 393 masukan, 432 pertanyaan, dan 12.000 laporan lainnya," jelas Purbaya dalam Media Briefing yang berlangsung pada Jumat, 24 Oktober 2025.

Purbaya menambahkan bahwa sebagian besar laporan yang masuk telah melalui proses verifikasi dan kini sedang dalam tahap tindak lanjut. Proses ini dilakukan secara independen oleh Inspektorat Jenderal untuk memastikan bahwa setiap laporan ditangani secara objektif dan transparan.

"Tindak lanjut aduan yang kami terima pada periode 17 Oktober menunjukkan bahwa ada beberapa laporan yang tidak benar. Contohnya, ada laporan yang menyebutkan bahwa Bea Cukai sering nongkrong di Starbucks, namun setelah kami cek, itu tidak benar," ungkap Purbaya.

Dalam kesempatan yang sama, Purbaya juga menekankan pentingnya konfirmasi terhadap setiap laporan yang masuk. Ia menjelaskan bahwa setiap masyarakat yang melaporkan aduan akan dihubungi langsung oleh tim Kementerian Keuangan untuk memastikan kejelasan identitas pelapor.

"Kami hanya menggunakan satu nomor resmi untuk konfirmasi laporan, yaitu 08159966662. Penting bagi masyarakat untuk berhati-hati terhadap pihak-pihak lain yang mengaku sebagai tim konfirmasi, karena kami hanya akan menggunakan nomor ini untuk menindaklanjuti laporan," tegas Purbaya.