Brilio.net - Rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jalan Mandar, Bintaro Sektor 3A, Tangerang Selatan, menjadi sasaran penjarahan pada Minggu dinihari (31/8). Dari rekaman video yang beredar, terlihat kerumunan orang membawa berbagai barang berharga dari rumah berwarna putih itu.
Penjarahan disebut terjadi dua kali dalam satu malam. Warga sekitar mengaku terkejut melihat kerumunan yang datang silih berganti dengan jumlah besar.
Sehari setelah peristiwa itu, Sri Mulyani menyampaikan curahan hati lewat akun Instagram pribadinya pada Senin (1/9). Ia mengawali pernyataan panjang itu dengan ungkapan apresiasi kepada publik.
“Terimakasih atas simpati, doa, kata-kata bijak, dan dukungan moral semua pihak dalam menghadapi musibah ini,” tulisnya dikutip brilio.net di Instagram @smindrawati, Senin (1/9).
foto: YouTube/Liputan6
Sri Mulyani kemudian menyinggung beratnya jalan yang harus ditempuh dalam mengemban tugas sebagai pejabat negara. Ia menekankan bahwa membangun bangsa selalu penuh tantangan dan risiko.
“Saya memahami membangun Indonesia adalah sebuah perjuangan yang tidak mudah, terjal, dan sering berbahaya. Para pendahulu kita, telah melalui itu," ungkapnya
Bagi Sri Mulyani, politik sejatinya adalah kerja kolektif yang berlandaskan moralitas. Ia mengingatkan bahwa pejabat negara terikat sumpah untuk menjalankan konstitusi, bukan kepentingan pribadi.
“Politik adalah perjuangan bersama untuk tujuan mulia kolektif bangsa, tetap dengan etika dan moralitas yang luhur. Sebagai pejabat negara saya disumpah untuk menjalankan UUD 1945 dan semua UU,” lanjutnya.
foto: Instagram/@smindrawati
Dalam penjelasannya, ia menegaskan bahwa setiap aturan lahir melalui proses demokratis dan terbuka. Mekanisme hukum juga tersedia bagi masyarakat bila merasa dirugikan atau haknya dilanggar.
“UU disusun melibatkan Pemerintah, DPR, DPD, dan Partisipasi Masyarakat secara terbuka dan transparan. Apabila publik tidak puas dan hak konstitusi dilanggar UU - dapat dilakukan Judicial Review (sangat banyak) ke Mahkamah Konstitusi," terang Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga mengingatkan pentingnya memperbaiki demokrasi dengan cara beradab. Tindakan anarki dan intimidasi, menurutnya, hanya akan merusak tatanan bangsa.
“Bila Pelaksanaan UU menyimpang dapat membawa perkara ke Pengadilan hingga ke Mahkamah Agung. Itu sistem demokrasi Indonesia yang beradab. Pasti belum dan tidak sempurna. Tugas kita terus memperbaiki kualitas demokrasi dengan beradab tidak dengan anarki, intimidasi serta represi," lanjutnya lagi.
foto: Instagram/@smindrawati
Ia menekankan kembali prinsip yang harus dijunjung pejabat negara dalam menjalankan tugas. Integritas dan kejujuran menjadi landasan utama dalam mengelola amanah publik.
“Tugas negara harus dilakukan dengan amanah, kejujuran, integritas, kepantasan dan kepatutan, profesional, transparan, akuntabel, dan jelas kami dilarang korupsi. Ini adalah kehormatan dan sekaligus tugas luar biasa mulia," tutur eks Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.
Peran sebagai pejabat publik juga menuntut empati dan kemampuan mendengar suara masyarakat. Menurutnya, hal itu penting karena menyangkut masa depan seluruh rakyat Indonesia.
“Tugas tidak mudah dan sangat kompleks, memerlukan wisdom - empati, kepekaan mendengar dan memahami suara masyarakat. Karena ini menyangkut nasib rakyat Indonesia dan masa depan bangsa Indonesia," jelasnya lagi.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada berbagai pihak yang kerap memberikan masukan, kritik, maupun doa. Semua bentuk perhatian publik dianggapnya sebagai bagian dari proses membangun bangsa.
Di akhir curhatnya, Sri Mulyani mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan dan menghindari tindakan yang merusak. Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan yang masih ada.
“Mari kita jaga dan bangun Indonesia bersama, tidak dengan merusak, membakar, menjarah, memfitnah, pecah belah, kebencian, kesombongan, dan melukai dan mengkhianati perasaan publik. Kami mohon maaf, pasti masih banyak sekali kekurangan. Bismillah, kami perbaiki terus menerus," tutupnya.
Recommended By Editor
- Itikad baik dua pemuda kembalikan barang jarahan tercecer ke rumah Sri Mulyani
- 10 Potret kondisi rumah Sri Mulyani usai dijarah massa dua kali, porak poranda, perabot berceceran
- Bagaimana sih atlet tarkam Bekasi atasi nyeri otot cuma pakai minyak urut herbal? Ternyata ini triknya
- Rumah Sri Mulyani dijarah massa dalam dua gelombang, begini kesaksian warga
- Sri Mulyani ulang tahun ke-63 tahun, dapat karangan bunga 'protes' dari dosen, ini 7 potretnya
- Iuran BPJS Kesehatan bakal naik di 2026, Sri Mulyani ungkap alasannya
- Sri Mulyani bantah sebut guru beban negara, begini klarifikasinya




