Adik Kasino di Warkop DKI ternyata cinta pertama Tommy Soeharto, begini 11 potret lawasnya

Brilio.net - Warkop DKI memang legenda dalam dunia film komedi Indonesia. Setiap tayangannya selalu sukses bikin penonton ngakak dengan lelucon khas dan chemistry yang kuat antar pemainnya. Salah satu serial mereka yang tak kalah seru adalah Gede Rasa, yang menghadirkan cerita keluarga dengan bumbu komedi segar.

Serial ini berkisah tentang keluarga Sanwani, yang diperankan oleh Kasino. Di sini, Kasino menjadi anak sulung dari keluarga tajir melintir. Ia punya teman dekat, seorang dokter bernama Paijo, serta dua sahabat lain, Slamet dan Poltak. Kehidupan mereka penuh dengan kejadian kocak yang menghibur. Selain itu, ada juga karakter Pratiwi, adik perempuan Kasino, yang menjadi salah satu tokoh penting dalam cerita.

Pratiwi digambarkan sebagai sosok perempuan cerdas yang berhasil menyelesaikan studinya di luar negeri. Orang tuanya berambisi menjodohkannya dengan Paijo, tapi sayangnya, Paijo sudah lebih dulu dijodohkan oleh keluarganya sendiri. Kisah ini pun makin seru dengan berbagai situasi lucu yang terjadi di antara mereka.

Nah, karakter Pratiwi ini dimainkan oleh Ita Mustafa. Aktris senior ini punya karier gemilang di dunia seni peran. Selain bakat aktingnya yang luar biasa, Ita juga sempat mencuri perhatian publik karena dikabarkan sebagai cinta pertama Tommy Soeharto. Hal ini makin menambah daya tariknya di dunia hiburan pada masanya.

Kalau penasaran dengan pesona Ita Mustafa saat muda, fotonya sempat beredar dan bikin banyak orang kagum. Wajah cantiknya benar-benar ikonik di zamannya, menambah daftar panjang artis legendaris Indonesia yang masih dikenang hingga kini. Berikut potretnya dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Sabtu (29/3).

1. Sosok adik Kasino dalam film Gede Rasa diperankan secara apik oleh Ita Mustafa.

foto: YouTube/Falcon

2. Saat memerankan karakter Pratiwi, Ita tampil cantik dengan rambut pendek berponi.

foto: YouTube/Falcon

3. Ita mengawali kariernya di dunia entertainment pada tahun 1977. Kala itu, film pertama yang dibintanginya adalah Ateng Sok Aksi.

foto: Instagram/@indrajp3

4. Lambat laun, kariernya pun mulai menanjak naik dengan bermain di film komedi Gede Rasa dan Tinggal Sesaat Lagi bareng Roy Marten.

foto: Instagram/@indrajp3

5. Akting yang mumpuni dan punya wajah cantik membuat Ita yang memainkan berbagai film mulai menyabet beberapa penghargaan.

foto: Instagram/@indrajp3

6. Ita Mustafa berhasil mendapatkan nominasi tiga Piala Citra Festival Film Indonesia pada tahun 1981 dengan kategori Pemeran Pendukung Wanita Terbaik dalam film Gadis Penakluk.

foto: Instagram/@indrajp3

7. Memasuki akhir dekade 80-an, Tommy Soeharto dikabarkan mulai dekat dengan Ita Mustafa.

foto: Instagram/@mesayualiza

8. Dikenal sebagai pacar pertama adik Bambang Trihatmodjo, artis yang mendapat 3 kali nominasi Piala Citra itu mendapat perlakuan khusus.

foto: Instagram/@mesayualiza

9. Sebagai anak Presiden Soeharto ketika itu, Tommy pernah meminta tolong pada ajudannya untuk menjemput Ita saat pertama kali mereka bertemu.

foto: Instagram/@mesayualiza

10. Kedekatan Tommy Soeharto dengan Ita Mustafa memang tak berlanjut ke jenjang rumah tangga.

foto: Instagram/@mesayualiza

11. Isu yang berhembus saat itu adalah Pak Harto dan Ibu Tien tidak memberikan restu kepada artis cantik tersebut.

foto: Instagram/@mesayualiza

Warkop DKI Ikon Komedi Indonesia

Warkop DKI bukan sekadar grup lawak biasa, mereka adalah fenomena dalam dunia hiburan Indonesia. Perjalanan mereka dimulai dari siaran radio di Prambors pada era 70-an dengan nama Warkop Prambors, sebelum akhirnya dikenal sebagai Warkop DKI, yang diambil dari inisial anggotanya: Dono, Kasino, dan Indro. Keunikan mereka terletak pada kombinasi komedi cerdas dan slapstick yang mampu menghibur berbagai kalangan.

Seiring dengan popularitas mereka, Warkop DKI mulai merambah ke dunia film. Mereka sukses membintangi banyak film box office yang hingga kini masih sering diputar dan dicintai oleh berbagai generasi. Beberapa judul yang paling diingat adalah Mana Tahaaan!, CHIPS, dan Setan Kredit. Dalam setiap filmnya, mereka tidak hanya menghadirkan lelucon segar, tetapi juga membangun karakter yang begitu kuat sehingga melekat di benak penonton.

Selain sekadar menghibur, film-film Warkop DKI juga sering menyelipkan kritik sosial yang tajam. Dalam balutan komedi, mereka menyinggung berbagai isu, mulai dari birokrasi yang berbelit-belit, gaya hidup masyarakat urban, hingga potret kelas sosial di Indonesia. Kritik ini disampaikan dengan cara yang ringan namun tetap menyentil, membuatnya mudah diterima oleh masyarakat luas tanpa kehilangan esensi pesan yang ingin disampaikan.

Warisan Warkop DKI dalam dunia komedi tak bisa dipandang sebelah mata. Hingga kini, karya-karya mereka tetap memiliki tempat khusus di hati masyarakat. Banyak komedian muda yang terinspirasi oleh gaya humor mereka dan menjadikannya sebagai referensi dalam berkarya. Bahkan, beberapa film mereka telah diadaptasi ulang dengan konsep baru agar tetap relevan dengan selera generasi saat ini.

Setelah kepergian Dono dan Kasino, Indro tetap setia melanjutkan perjalanan Warkop DKI di dunia hiburan. Ia aktif sebagai aktor, komedian, dan mentor bagi generasi baru pelawak Indonesia. Keberadaannya menjadi bukti bahwa Warkop DKI bukan hanya sekadar grup lawak biasa, tetapi juga sebuah legenda yang terus dikenang dan dihormati dalam sejarah komedi Indonesia.