Brilio.net - Banyak orang baru mulai serius memikirkan tabungan pensiun ketika usia sudah mendekati 40 tahun. Padahal, langkah paling bijak adalah merencanakannya sejak usia 30-an. Di usia ini, biasanya karier mulai stabil, penghasilan cenderung meningkat, dan masih ada waktu panjang untuk mengumpulkan aset yang cukup. Semakin cepat kamu menabung, semakin ringan beban finansial di masa depan.

Menghitung tabungan pensiun mungkin terdengar rumit, tapi sebenarnya bisa dilakukan dengan cara yang sederhana. Kuncinya adalah memahami kebutuhan hidup di masa pensiun, memperkirakan inflasi, serta menentukan target usia berhenti bekerja. Dengan perhitungan yang tepat, kamu bisa tahu berapa besar dana yang harus dikumpulkan setiap bulan.

Dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (19/9) berikut cara hitung tabungan pensiun ideal di usia 30-an dengan cara yang simpel dan mudah dipahami. Tidak perlu rumus berbelit, cukup dengan pendekatan realistis agar kamu bisa langsung mempraktikkannya. Mari kita bahas langkah-langkahnya secara detail.

Cara hitung tabungan pensiun ideal di usia 30-an

Cara hitung tabungan pensiun ideal di usia 30-an © 2025 brilio.net

Cara hitung tabungan pensiun ideal di usia 30-an
© 2025 brilio.net/Reve/AI

1. Tentukan usia pensiun dan lama hidup setelahnya

Rata-rata orang Indonesia pensiun di usia 55–60 tahun. Jika harapan hidup 75 tahun, maka kamu perlu menyiapkan dana hidup untuk 15–20 tahun setelah pensiun. Semakin panjang periode ini, semakin besar dana yang perlu dipersiapkan.

2. Hitung kebutuhan biaya hidup bulanan di masa pensiun

Mulailah dengan biaya hidup saat ini. Misalnya, pengeluaran bulanan Rp8 juta. Dengan asumsi inflasi rata-rata 5% per tahun, maka di usia 60, kebutuhan bulanan bisa meningkat 2–3 kali lipat. Artinya, di masa pensiun nanti, kamu mungkin butuh Rp15–20 juta per bulan.

3. Perkirakan total dana pensiun yang dibutuhkan

Jika kebutuhan bulanan diperkirakan Rp15 juta dan kamu akan pensiun selama 20 tahun, maka total dana pensiun = Rp15 juta x 12 bulan x 20 tahun = Rp3,6 miliar. Jumlah ini bisa lebih besar atau kecil, tergantung gaya hidup dan kondisi kesehatan.

4. Tentukan target tabungan bulanan sejak usia 30-an

Misalnya, kamu baru mulai menabung di usia 30 dan ingin pensiun di usia 60, berarti ada waktu 30 tahun untuk menabung. Dari kebutuhan Rp3,6 miliar, kamu bisa membaginya per bulan dengan asumsi imbal hasil investasi 8–10% per tahun. Secara sederhana, target tabungan bulanan sekitar Rp2–3 juta, tergantung instrumen yang dipilih.

5. Gunakan instrumen investasi untuk mengoptimalkan tabungan

Menabung di rekening biasa tidak cukup karena tergerus inflasi. Pilihlah instrumen seperti reksa dana saham, obligasi, atau instrumen pensiun khusus (DPLK, BPJS TK, atau asuransi pensiun) yang bisa memberikan pertumbuhan jangka panjang. Diversifikasi penting agar risiko lebih terkelola.

Pertanyaan seputar tabungan pensiun di usia 30-an

1. Apakah menabung pensiun di usia 30-an tidak terlambat?

Tidak. Justru usia 30-an adalah waktu terbaik untuk mulai serius menabung pensiun. Kamu masih punya waktu panjang untuk mengumpulkan dana dengan beban yang lebih ringan dibanding menunda hingga usia 40-an.

2. Lebih baik menabung pensiun di bank atau investasi?

Tabungan di bank aman, tapi tidak cukup untuk melawan inflasi. Investasi seperti reksa dana, saham, atau obligasi lebih cocok untuk jangka panjang karena potensi return lebih tinggi. Idealnya, gabungkan keduanya sesuai profil risiko kamu.

3. Berapa persen dari gaji yang ideal untuk tabungan pensiun?

Rekomendasi umum adalah 10–20% dari penghasilan bulanan. Jika kamu mulai di usia 30-an, usahakan minimal 15% agar target dana pensiun tercapai tanpa harus terbebani di usia mendatang.