Brilio.net - Keju menjadi favorit banyak orang dalam cukup banyak varian makanan. Keju memiliki sisi 'baik' dan 'jahat'. Sisi 'baik' keju adalah memiliki jumlah nutrisi yang tinggi, kalsium, dan bisa meminimalkan gejala PMS bagi perempuan. Sementara itu, sisi 'jahat'nya adalah keju mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi, yang dikaitkan dengan peningkatan penyakit jantung dan tekanan darah. Selanjutnya, kadar lemak pada keju juga dikaitkan dengan kolesterol tinggi, yang bisa menyebabkan permasalahan kesehatan.
Namun begitu, kamu tetap suka keju kan? Bahkan merasa kecanduan? Kok bisa ya?
Dilansir brilio.net dari laman Family Health Freedom Network, Jumat (7/8), rasa tak bisa lepas dari keju itu bisa saja terjadi. Susu yang diproses untuk membuat keju tersebut mengandung protein yang disebut kasein. Sehingga, saat memakan keju terasa lebih enak ketimbang minum susunya sendiri.
Selama proses pencernaan, kasein menciptakan casomorphins. Bahan kimia ini cara kerjanya sama seperti efek opiat (termasuk dalam obat-obatan terlarang) dalam tubuh manusia. Tak heran kamu merasa ingin lagi dan lagi makan keju.
Nah, sekarang kembali ke kamu, guys. Mau lanjut makan keju berlebihan atau nggak. Ingat kembali sisi 'baik' dan 'jahat' keju ya.
Kesehatanmu lho!
Recommended By Editor
- Oh, begini caranya bikin si kecil minta sendiri sarapan pagi berbekal sereal bernutrisi nan lezat
- 6 Bahan makanan ini mujarab bikin nafsu makanmu tinggi kembali
- Bukan cuma kata nenek, bidan juga setuju pentingnya jamu terstandar pasca persalinan
- Begini alasan kenapa sebaiknya kamu nggak makan siang di meja kerja
- Cukup 5 menit si kecil jadi suka sarapan cuma berbekal sereal? Ini ceritanya
- 5 Makanan ini bantu kamu terhindar dari depresi
- Sejarah adanya kebiasaan sarapan dan makan siang
- Ini dia saus terpedas di dunia, bisa picu pendarahan internal!

