Brilio.net - Buka-tutup aplikasi chatting cuma buat balas pesan di platform berbeda itu repot. Rasanya, WhatsApp mendengar keluhan ini. Sebuah fitur baru sedang dalam pengujian yang memungkinkan obrolan dengan orang di aplikasi lain, langsung dari dalam WhatsApp. Jadi, tidak perlu repot ganti-ganti platform lagi.
Ini adalah langkah besar yang bisa mengubah cara layanan pesan instan bekerja, di mana pengguna tidak lagi dibatasi oleh loyalitas merek.
Gak Perlu Pindah Aplikasi Lagi Buat Balas Chat
Nama resminya "Obrolan Pihak Ketiga". Fitur ini pertama kali ditemukan oleh WABetaInfo dalam versi beta Android terbaru (versi 2.25.33.8).
Diungkap Brilio.net dari WABetaInfo, Jumat (14/11) nantinya, akan ada opsi baru di menu Setelan > Akun > Obrolan pihak ketiga. Setelah diaktifkan, fitur ini bisa dipakai untuk mengirim dan menerima pesan. Bukan cuma teks, tapi juga gambar, video, pesan suara, hingga dokumen dari pengguna di aplikasi pesan instan pihak ketiga lainnya.
foto: WABetaInfo
Asyiknya lagi, tampilan obrolannya bisa diatur. Pengguna bisa memilih untuk menggabungkan semua pesan dalam satu kotak masuk, atau menyimpannya di bagian terpisah yang disebut "Obrolan Pihak Ketiga". Pengaturan notifikasi untuk permintaan koneksi dari aplikasi lain juga kabarnya bisa dikelola.
Walaupun ini terobosan besar, ada catatannya. Beberapa fitur khas WhatsApp, seperti Stiker, pembaruan Status, dan Pesan Instan (atau Pesan Sementara), dilaporkan tidak akan berfungsi di obrolan eksternal ini.
Soal privasi juga jadi catatan. Meta disebut sudah bekerja berbulan-bulan menjaga standar enkripsi, dan pesan diklaim tetap terenkripsi end-to-end. Namun, WhatsApp mengingatkan kalau aplikasi pihak ketiga mungkin punya praktik perlindungan data dan keamanan yang berbeda.
Satu hal penting: memblokir seseorang di WhatsApp ternyata tidak otomatis memblokir orang tersebut di aplikasi pihak ketiga yang terhubung. Jadi, pemblokiran harus dilakukan manual di aplikasi lain tersebut jika diperlukan.
Terus, Kapan Bisa Dipakai di Sini?
Ini dia jawabannya. Fitur ini dikembangkan sebagai upaya WhatsApp untuk mematuhi regulasi interoperabilitas di Eropa, yang diatur dalam Digital Markets Act (DMA).
Karena aturan itu berlaku di sana, peluncurannya memang terbatas hanya untuk pengguna di wilayah Eropa, setidaknya untuk saat ini. Dalam fase uji coba awal ini, baru satu aplikasi eksternal (BirdyChat) yang terlihat memenuhi syarat untuk bekerja dengan WhatsApp.
Lalu bagaimana dengan Indonesia atau wilayah di luar Eropa? Sayangnya, belum ada rencana atau jadwal ketersediaan fitur ini di luar wilayah tersebut.
Jika nanti fitur ini hadir, kabarnya akan bersifat opsional. Pengguna bebas memilih untuk mengaktifkan atau menonaktifkannya.
Recommended By Editor
- Google Maps siapkan fitur hemat daya, sayangnya cuma tersedia di smartphone satu ini saja
- Hati-hati, data pribadi dan obrolanmu bisa bocor lewat ChatGPT gegara hacker yang nakal
- Kenapa si kecil butuh sarapan penuh nutrisi di pagi hari? Bukan asal, ternyata ini alasannya
- Realme GT 8 Pro siap meluncur global, bawa HP kelas flagship yang kameranya bisa diganti sesuka hati
- Seru-seruan di hari ayah bareng anak tersayang bisa dimulai dengan satu aktivitas kecil tapi bermakna
- Akhirnya aplikasi Sora AI hadir di Play Store, ini cara download dan bikin konten dengan gampang!
- Penelitian ini ungkap scrolling HP sebelum tidur tidak pengaruhi kualitas tidur, kok bisa?

















































