Brilio.net - Rasanya sudah jadi rahasia umum. Nasihat untuk menjauhi smartphone jauh-jauh sebelum tidur sering terdengar. Alasannya? Cahaya biru disebut bisa merusak kualitas tidur. Banyak yang akhirnya merasa bersalah saat ketahuan masih asyik scrolling padahal sudah di tempat tidur.
Tapi, tunggu dulu. Diungkap Brilio.net dari Gizmodo, Selasa (11/11) sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Sleep Health justru menyarankan hal lain. Penggunaan layar HP waktu tidur oleh orang dewasa mungkin tidak seburuk yang diyakini sebelumnya. Ternyata, tidak ada kaitan jelas antara pemakaian layar HP tiap malam dengan tidur yang buruk di kalangan orang dewasa.
Jadi, Apa Sebenarnya Isi Penelitian Ini?
foto: Shutterstock.com
Studi ini menginvestigasi lebih dari 1.000 orang dewasa di Kanada. Mereka mengamati penggunaan layar yang dilaporkan sendiri, baik di tempat tidur atau dalam satu jam sebelum tidur. Lebih dari 80% melaporkan menggunakan layar sebelum tidur dalam sebulan terakhir, dan hampir setengahnya melakukannya setiap malam.
Peneliti mengklasifikasikan peserta menjadi tiga jenis: pengguna sesekali (kurang dari sekali seminggu), pengguna sedang (satu hingga empat kali seminggu), dan pengguna rutin (lima kali atau lebih seminggu).
Di sinilah letak kejutannya. Setelah memperhitungkan jenis kelamin biologis, usia, dan pendapatan, hasilnya menunjukkan sebuah pola yang unik. Justru pengguna sesekali dan pengguna rutin yang melaporkan kesehatan tidur secara keseluruhan paling baik. Pertama, pengguna rutin (5+ malam seminggu) menunjukkan pengaturan waktu tidur dan tingkat kesiagaan di siang hari yang terbaik. Lalu, Pengguna sesekali (jarang) menduduki puncak untuk kepuasan tidur dan keteraturan tidur. Anehnya, kelompok pengguna sedang (di tengah-tengah) melaporkan kesehatan tidur terburuk.
Tentu saja temuan ini menantang banyak penelitian sebelumnya yang menyalahkan paparan layar. Soal cahaya biru yang sering jadi kambing hitam, Colleen Carney, salah satu penulis studi dari Toronto Metropolitan University, punya catatan.
Diungkap dari Gizmodo, menurutnya, pemberitaan sebelumnya tentang cahaya biru seringkali tidak memperhitungkan faktor usia, waktu, dan intensitas paparan. Remaja mungkin lebih sensitif terhadap cahaya karena pubertas. Namun, seiring bertambahnya usia, orang dewasa cenderung tidak terlalu sensitif terhadap cahaya. Bahkan ada efek mata terkait usia yang membuat cahaya jadi kurang mengganggu.
Tim peneliti juga menunjukkan bahwa cara HP digunakan juga penting. Membuka aplikasi meditasi yang menenangkan tentu tidak sama dampaknya dengan doomscrolling media sosial atau email yang bisa meningkatkan emosi dan menghambat tidur.
Perlu dicatat bahwa klaim yang dilaporkan sendiri oleh peserta tentang kesehatan tidur mungkin tidak seakurat jika peneliti melacak tidur mereka secara fisik di laboratorium. Para peneliti mengakui bahwa hubungan ini "kompleks" dan perlu riset lebih lanjut.
Cara Cek Sendiri Efeknya
foto: Shutterstock.com
Jadi, apakah HP benar-benar mengganggu tidur? Jawabannya mungkin tergantung kondisi masing-masing. Ada cara mudah untuk mengujinya secara langsung.
Colleen Carney menyarankan eksperimen pribadi yang sederhana, yuk coba ikuti.
1. Selama satu minggu, pantau tidur seperti biasa dengan kebiasaan penggunaan HP saat ini.
2. Pada minggu kedua, coba untuk tidak menggunakan perangkat apa pun setidaknya satu jam sebelum waktu tidur.
Setelah itu, bandingkan hasilnya. Jika tidur dan perasaan jadi lebih baik dengan menjauhkan HP lebih awal, mungkin itu bisa dijadikan kebiasaan baru. Tapi, jika tidak ada perbedaan yang terasa, seperti yang dialami orang-orang dalam penelitian ini, mungkin perangkat itu bukanlah masalah utama yang selama ini diyakini.
Recommended By Editor
- Mau jaga stamina biar tak drop di jam rawan? Madurasa Jahe Merah Lemon kini tersedia di Indomaret
- Apple mau bikin Macbook versi murah tapi tetap bertenaga? ini bocoran terbarunya
- Viral konten "Your Algorithm" ungkap apa yang sering ditonton di Instagram. Oh, ternyata ini caranya
- Laptop dulu kencang sekarang mau nyalain aja lemot banget? 5 Setting ini bisa jadi pertolongan pertama
- Tablet Motorola ini di bawah Rp 3 jutaan dapat layar 2.5K plus speaker Dolby Atmos? Yuk bedah speknya
- Cara download WhatsApp di Apple Watch, ternyata gampang bisa chatting langsung dari jam tangan


















































