Brilio.net - Baru saja meluncur pada 30 September, model AI video Sora 2 sudah bikin geger. Di linimasa media sosial, tiba-tiba berseliweran klip-klip video pendek bergaya anime yang visualnya sangat mirip dengan karya populer seperti Dragon Ball dan Demon Slayer.
Banyak pengguna yang memuji dan membagikan hasilnya. Tapi di sisi lain, para kreator dan anggota parlemen di Jepang justru menyalakan alarm bahaya. Video-video yang dihasilkan oleh AI canggih buatan OpenAI ini dianggap berpotensi melanggar undang-undang hak cipta yang berlaku di sana.
Situasi ini tidak butuh waktu lama untuk menjadi perhatian serius. Diungkap brilio.net dari dexerto, Sabtu (18/10) pemerintah Jepang akhirnya secara resmi turun tangan memberikan peringatan kepada OpenAI. Lewat Sekretariat Promosi Strategi Kekayaan Intelektual Kantor Kabinet, sebuah permintaan tegas disampaikan agar OpenAI tidak terlibat dalam tindakan yang bisa mengarah pada pelanggaran hak cipta.
Kenapa Jepang Tak Suka Dengan Sora 2?
foto: Sora 2
Menteri Negara untuk Strategi Kekayaan Intelektual, Minoru Kiuchi, dalam konferensi pers pada 10 Oktober, menyatakan bahwa anime dan manga adalah harta tak ternilai yang patut dibanggakan di seluruh dunia. Aset budaya ini perlu dilindungi seiring dengan perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan.
Ketegangan bahkan sudah terasa sejak awal Oktober. Pada tanggal 2, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Liberal, Akihisa Shiozaki, menyebut isu ini sebagai "masalah hukum dan politik yang serius".
Bahkan ada usulan jika situasi ini terus berlanjut, pemerintah dapat menggunakan Pasal 16 dari Undang-Undang Promosi AI Jepang yang baru. Aturan tersebut memungkinkan pemerintah menuntut pengungkapan spesifikasi, metode penyaringan, dan proses moderasi yang digunakan oleh Sora 2.
Menteri Digital Masaaki Taira juga ikut berkomentar dalam konferensi pers pada 7 Oktober. Ia percaya bahwa OpenAI perlu menyesuaikan atau sedikit mengubah AI Sora 2 agar dapat mematuhi peraturan Jepang. Sebuah dorongan agar perusahaan teknologi besar mengambil tindakan sukarela untuk patuh pada standar domestik.
Recommended By Editor
- Apple rilis chip M5 di laptop terbarunya, worth it kah jika upgrade dari Macbook dengan chip M1?
- Samsung patenkan teknologi layar lipat yang bisa sembuh sendiri jika tergores, ini cara kerjanya
- Bagaimana sih atlet tarkam Bekasi atasi nyeri otot cuma pakai minyak urut herbal? Ternyata ini triknya
- Honor ungkap teaser konsep HP dengan gimbal seperti action camera, kapan bakal dirilis?
- Baru upgrade ke iPhone terbaru dari Android? Ini trik cepat pindahkan chat WhatsApp (WA) tanpa ribet
- Anggota dewan Amerika Serikat usulkan RUU yang tak akui pernikahan manusia & AI, ini cerita di balikny


