Brilio.net - Dunia teknologi lagi-lagi dikejutkan sama pengumuman baru dari Apple. Kali ini bukan soal desain HP baru, tapi soal otak di baliknya. Kenalin, chip M5. Sebuah monster kecil yang katanya bakal mengubah cara kerja banyak orang, terutama yang berkutat di dunia kreatif dan digital.

Jadi, apa sih M5 ini sebenarnya? Diungkap brilio.net dari laman resmi Apple, Jumat (17/11) Chip ini dibuat dengan teknologi 3-nanometer generasi ketiga, yang artinya super kecil tapi tenaganya luar biasa padat. Di dalamnya ada CPU 10-core, kombinasi dari empat inti performa dan enam inti efisiensi. Apple bahkan berani bilang kalau chip ini punya "inti performa tercepat di dunia".

Tapi bukan cuma soal kecepatan CPU. Bagian grafis atau GPU-nya juga dirombak habis-habisan. GPU 10-core ini punya sesuatu yang spesial, yaitu Neural Accelerator di setiap intinya. Ini jadi kunci kenapa M5 sangat digadang-gadang untuk urusan AI atau kecerdasan buatan. Tenaganya diklaim lebih dari 4x lipat dibanding M4 untuk komputasi AI.

Mesin baru ini bakal jadi sumber tenaga untuk lini produk terbaru, mulai dari MacBook Pro 14-inci, iPad Pro, sampai Apple Vision Pro.

Perlukah upgrade jika sudah punya Macbook dengan chip M1?

Apple.com Apple.com

foto: Apple.com

Nah, ini pertanyaan intinya. Buat yang masih nyaman dengan MacBook M1, apakah perlu buru-buru jual dan ganti ke yang baru? Jawabannya ada di cara pemakaian sehari-hari.

Chip M1 itu pada dasarnya sudah sangat kencang untuk mayoritas pekerjaan. Browsing, ngetik, meeting online, sampai edit foto ringan masih lancar jaya. Jika aktivitas sehari-hari mentok di situ, M1 masih jadi teman yang sangat bisa diandalkan. Perbedaan performa ke M5 mungkin tidak akan terasa signifikan untuk tugas-tugas ini.

Tapi ceritanya bakal beda 180 derajat kalau pekerjaan sehari-hari bersentuhan dengan hal-hal berat.

Bayangkan seorang kreator konten atau developer. Chip M5 ini menawarkan performa grafis hingga 2.5x lebih cepat dan performa komputasi AI yang 6x lebih gahar dibandingkan M1. Angka ini bukan sekadar gimik marketing. Ini berarti waktu render video atau proyek 3D bisa dipangkas drastis. Menjalankan model AI kompleks seperti di aplikasi Draw Things atau platform webAI bisa dilakukan langsung di laptop tanpa hambatan.

Belum lagi soal memori. Bandwidth M5 mencapai 153 GB/s, dua kali lipat lebih besar dari M1, dan mendukung RAM hingga 32GB. Artinya, membuka banyak aplikasi berat secara bersamaan seperti Adobe Photoshop dan Final Cut Pro bakal terasa jauh lebih mulus.

Jadi kesimpulannya, upgrade ke M5 jadi sangat worth it bagi para profesional yang setiap menitnya berharga dan butuh tenaga komputasi mentok. Tapi bagi pengguna kasual yang puas dengan performa M1, mungkin bisa santai dulu sambil melihat perkembangan selanjutnya. Tidak perlu upgrade.