Sempat viral pria bergelar doktor dan lulusan Oxford jadi kurir, ternyata hoax, begini faktanya

Brilio.net - Beberapa waktu lalu publik sempat digegerkan dengan kisah Ding Yuanzhao, pria asal Tiongkok lulusan Oxford University yang disebut-sebut bekerja sebagai kurir makanan di Singapura. Cerita itu menyebar luas setelah media internasional seperti South China Morning Post (SCMP) menulis laporan bahwa ia terpaksa menjadi pengantar makanan meski memiliki gelar akademik dari sejumlah universitas bergengsi dunia.

SCMP melaporkan bahwa Ding berasal dari Provinsi Fujian, Tiongkok, dan berhasil meraih skor hampir sempurna pada ujian masuk perguruan tinggi nasional atau gaokao tahun 2004. Prestasi itu membawanya masuk ke Universitas Tsinghua untuk menempuh pendidikan sarjana di bidang kimia.

Setelah lulus, ia melanjutkan studi magister di Universitas Peking dengan fokus pada rekayasa energi dan kemudian meraih gelar doktor biologi di Nanyang Technological University (NTU), Singapura. Perjalanan akademiknya semakin lengkap ketika ia menuntaskan program magister kedua di University of Oxford pada bidang biodiversitas, konservasi, dan manajemen.

Riwayat akademiknya memang mengesankan dengan sederet prestasi dan beasiswa bergengsi yang pernah ia raih. Bahkan, ia sempat meniti karier sebagai peneliti pascadoktoral di National University of Singapore (NUS) dan terlibat dalam berbagai proyek riset lingkungan, energi, serta bioteknologi di Singapura maupun Amerika Serikat.

Isu miring muncul saat pemberitaan menyebut kontrak penelitiannya berakhir pada 2023 sehingga ia sulit mendapat pekerjaan baru. Dari situlah kabar berkembang bahwa Ding memilih menjadi kurir makanan dengan penghasilan sekitar 700 dolar Singapura per minggu untuk memenuhi kebutuhan hidup.

pria lulusan Oxford jadi kurir hoax
© Linkedin/Yuanzhao Ding

Lewat unggahan di akun LinkedIn resminya, Ding langsung membantah seluruh rumor tersebut. Ding mengaku tiba-tiba dikejutkan oleh ratusan berita yang menyebut dirinya bekerja sebagai kurir makanan di Beijing. Ia menegaskan kabar tersebut tidak benar dan menyebutnya sebagai berita palsu.

"Suddenly got hundreds of news, like that, 'I am currently working as a food delivery rider in Beijing, FAKE NEWS," tulisnya.

Ding menjelaskan bahwa ia sudah lebih dari 10 tahun tidak pernah berada di Beijing. Ia juga menegaskan tidak pernah sekalipun mengatakan hal tersebut.

"have never been in Beijing for at least 10 years... I have never said so as well," jelasnya lagi.

Ding sendiri merasa heran dengan kabar yang menyebut dirinya menjadi kurir makanan di Beijing. Ia mempertanyakan bagaimana mungkin ia bisa bekerja sebagai pengantar makanan di kota tersebut.

"How can I have any food delivery rider in Beijing?" tuturnya.

Ding menutup klarifikasinya dengan pesan tegas kepada media. Ia meminta agar pemberitaan tentang dirinya dihentikan dan namanya tidak lagi dibicarakan.

"For News, the best and easiest way: STOP reporting and talking on me," tegasnya.

pria lulusan Oxford jadi kurir hoax
© Linkedin/Yuanzhao Ding

Fakta sebenarnya, Ding hingga kini masih aktif berkarier sebagai peneliti di National University of Singapore sejak 2021. Fokus risetnya mencakup desain sistem bioretensi, inovasi material ramah lingkungan, hingga teknologi semikonduktor berkelanjutan yang berhubungan dengan pengembangan novel chips.

Sebelumnya, ia juga pernah berkontribusi hampir lima tahun di NTU sebagai Research Fellow dengan fokus riset pada material bangunan baru dan biodegradasi plastik. Bahkan ia pernah bekerja di Amerika Serikat bersama Departemen Energi AS di laboratorium nasional untuk mengembangkan metode analisis biofilm menggunakan instrumen canggih.

Rekam jejak akademik dan kariernya membuktikan bahwa kabar dirinya menjadi kurir hanyalah isu yang menyesatkan. Hingga kini, ia tetap menempuh jalannya di dunia penelitian dengan kontribusi nyata pada bidang keberlanjutan dan ilmu lingkungan.