Kata-kata sedih diselingkuhi kekasih dalam bahasa Jawa dan artinya.

Kata-kata sedih menyayat hati © 2023 brilio.net

foto: freepik.com

Terkadang, niat hati ingin menjalani hubungan yang langgeng dan bertahan lama. Namun sulit menemukan cinta yang tepat. Saat sayang-sayangnya tapi malah ditinggal, sakit memang tetapi kamu harus bangkit.

Kata-kata sedih diselingkuhi ini bisa kamu gunakan untuk meluapkan perasaan sedih dan kecewa pada pasanganmu.

121. "Atiku hancur dadi pecah, ora biso nanggapi kaweruhmu."

(Hatiku hancur menjadi berkeping, aku tak bisa memahami tindakanmu.)

122. "Sak semene nang eluh karo sawetara janji palsumu."

(Semua yang kau ucapkan hanyalah janji palsu.)

123. "Manut ing atimu, aku siji, nanging manut kenyataanmu, aku ala siji."

(Menurut hatiku, aku satu-satunya, tapi menurut kenyataanmu, aku tak berarti.)

124. "Ati iki rungok nyawamu, nanging sampeyan nembeke dalan liyane."

(Hatiku adalah tempatmu, tapi kau telah memilih jalan lain.)

125. "Naliko sowange saka pelukanmu, aku isin rasane lungguh ing awakku."

(Ketika kau pergi dari dekapanku, aku merasa kosong di dalam diriku.)

126. "Saksemene atimu duwe aku, nanging ati sampeyan duwe liyane."

(Menurut hatimu, aku adalah milikmu, tapi hatimu milik orang lain.)

127. "Aku siji ngomong, aku loro ngerti awakmu."

(Aku berkata aku satu-satunya, tapi aku tak mengerti hatimu.)

128. "Kowe yen sing ono dadi jantungku, kok malah dihancurake."

(Jika kau yang ada dalam hatiku, mengapa malah dihancurkan?)

129. "Sak wit manjing pribadimu, aku nanging sampeyan luwih milih liyane."

(Setiap hariku hanya untukmu, tapi kau lebih memilih yang lain.)

130. "Rasa lelakonmu ora dudu rasa lelakonku."

(Tindakanmu bukanlah tindakanku.)

131. "Rasane lungguh nganti mlaku, awakmu melu aku, nanging sampeyan ora duwe kaliyan."

(Aku merasa hampa saat berjalan, tubuhmu ada di sisiku, tapi hatimu bukan milikku.)

132. "Sira wis nggawe janji, nanging rasane lungguh."

(Kau telah membuat janji, tapi rasanya hampa.)

133. "Awakmu sing angkoso dadi saksi, nanging hatimu ora duwe aku."

(Tubuhmu hadir sebagai saksi, tapi hatimu bukan milikku.)

134. "Nanging entuk wong liyane, sampeyan ora mikir rasa lungguh ing atiku."

(Tapi mendapatkan orang lain, kau tak memikirkan perasaan di hatiku.)

135. "Rasane lungguh nanggelis atiku, nanging sampeyan wis milih pilihan liyane."

(Rasanya hampa merobek hatiku, tapi kau telah memilih pilihan lain.)

136. "Awakku banjur pindah, nanging rasa sedihku ora bakal ilang."

(Tubuhku mungkin pergi, tapi rasa sedihku tak akan pernah hilang.)

137. "Sak wit duwe kowe, awakku isih padha bungah."

(Setiap kali ada dirimu, aku masih bahagia.)

138. "Awakku manut kene, nanging hatiku nanggapi sakit."

(Tubuhku berada di sini, tapi hatiku merasakan sakit.)

139. "Sarapan pitik, bengi karo bekso. Atiku ora mudheng ngapa sampeyan wis milih liyane."

(Sarapan dengan ayam, tidur dengan bebek. Hatiku tak mengerti mengapa kau telah memilih yang lain.)

140. "Sak wit mengko, hatiku isih mbiyen sampeyan."

(Setiap saat itu, hatiku masih untukmu.)

141. "Kowe wis ngrungoke sakit hatiku, nanging sampeyan ora peduli."

(Kau telah mendengar sakit hatiku, tapi kau tak peduli.)

142. "Sak wit temu kowe, aku isin nganti wengi. Tapi yen temu liyane, atiku isih butuh sampeyan."

(Setiap kali bertemu denganmu, aku merasa tenang. Tapi jika bertemu yang lain, hatiku masih membutuhkanmu.)

143. "Awakmu ana ing telung, nanging hatiku ora bisa nemu liyane."

(Tubuhmu ada di sana, tapi hatiku tak bisa menemukan yang lain.)

144. "Rasane lara sak nanggin awakmu, nanging sampeyan ora ngresapi."

(Rasanya sakit saat melihat tubuhmu, tapi kau tak mengerti.)

145. "Kowe malah nemu liyane, awakku isih biso nemu cangkemmu."

(Kau malah menemukan yang lain, tapi tubuhku masih bisa menemukan pelukmu.)

146. "Rasane lungguh dadi berat, ngerti sampeyan wis padha nganti temu liyane."

(Rasanya hampa sangat berat, aku mengerti kau telah menemukan yang lain.)

147. "Kowe wis ngrasani rasa aku, nanging sampeyan ora peduli."

(Kau telah merasakan perasaanku, tapi kau tak peduli.)

148. "Nanging manut kowe, kita siji. Yen manut atiku, aku loro ngerti sampeyan."

(Menurutmu, kita satu. Tapi menurut hatiku, aku tak mengerti dirimu.)

149. "Rasane lungguh saiki dadi tumindak, nanging manutmu, kita saiki saiki jarak."

(Rasanya hampa sekarang menjadi tindakan, tapi menurutmu, sekarang kita hanya berjarak.)

150. "Awakku isih biso ngenteni sampeyan, nanging sampeyan ora ngenteni awakku."

(Tubuhku masih menantimu, tapi kau tak menantiku.)

Kata-kata sedih ditinggal keluarga.

Kata-kata sedih menyayat hati © 2023 brilio.net

foto: freepik.com

Keluarga adalah bagian yang tak terlepas dari setiap manusia. Keluarga menjadi rumah, tempat berteduh pada setiap terpaan hidup. Oleh karena itu, ketika kehilangan satu anggota keluarga tentu membuat siapa saja bersedih.

Buat kamu yang bingung bagaimana cari hiburan saat kehilangan orang yang disayangi dalam keluarga. Kata-kata sedih ditinggal keluarga ini jadi referensi untuk menghibur hati yang tengah gundah.

151. "Kehadiranmu dalam hidupku adalah anugerah terindah, sekarang rasa kehilangan melanda saat kau pergi."

152. "Keluarga adalah akar kuat yang membantu kita tumbuh. Kehilanganmu meninggalkan luka yang tak terlupakan."

153. "Setiap sudut rumah ini penuh kenangan bersamamu. Sekarang, mereka hanyalah kenangan yang meninggalkan kesedihan."

154. "Ditinggal keluarga adalah kehilangan yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Kami merindukanmu setiap hari."

155. "Kamu bukan sekadar anggota keluarga, kamu adalah teman sejati. Kini, kepergianmu meninggalkan kesendirian."

156. "Ketika kau pergi, rumah ini terasa sunyi. Kehadiranmu adalah cahaya yang kami rindukan."

157. "Keluarga adalah tempat yang kita panggil rumah. Sekarang, rumah ini tak sama tanpamu."

158. "Momen bersama keluarga adalah harta yang tak ternilai. Kehilanganmu adalah kehilangan terbesar."

159. "Tiap hari tanpa kehadiranmu adalah seperti malam yang gelap dan sunyi."

160. "Kau adalah alasan kami tersenyum. Kini, wajah-wajah kami penuh dengan kepedihan."

161. "Kau adalah tumpuan kami saat badai datang. Sekarang, kami harus melalui badai ini tanpamu."

162. "Kehadiranmu adalah musim semi dalam hidup kami. Kini, kami merasa terpuruk dalam musim dingin."

163. "Rasa kehilanganmu adalah beban yang tak kunjung hilang, seperti sepotong hati yang tercabik."

164. "Saat kau pergi, kau membawa sebagian dari kami. Kami merindukanmu dengan segenap jiwa."

165. "Tiap hari terasa lebih panjang tanpamu. Kehadiranmu adalah kebahagiaan yang kami rindukan."

166. "Kamu adalah cinta yang tak pernah padam dalam keluarga kami. Rasa kehilanganmu adalah api yang tak kunjung padam."

167. "Kehilanganmu seperti kehilangan sebagian dari diri kami. Kami merindukan senyumanmu."

168. "Kehadiranmu adalah sinar dalam kegelapan. Kehilanganmu meninggalkan kami dalam kegelapan yang mendalam."

169. "Kamu adalah berkat terbesar dalam hidup kami. Kini, kami merasakan kehilangan yang mendalam."

170. "Keluarga adalah tempat di mana kita merasa selalu diterima. Sekarang, kami merasa sepi tanpamu."

171. "Rumahmu bukan hanya bangunan, tapi juga hati kami. Kini, rumah ini terasa kosong."

172. "Kehilanganmu seperti hilangnya warna dalam hidup kami. Kami merindukanmu."

173. "Setiap kenangan bersama keluarga adalah harta yang tak ternilai. Kami merindukan momen-momen itu."

174. "Kamu adalah akar yang mendalam dalam pohon keluarga kami. Sekarang, kita merasakan guncangan akar yang hilang."

175. "Keluarga adalah cahaya dalam kegelapan. Kehilanganmu adalah kehilangan cahaya itu."

176. "Kehilanganmu adalah rasa hampa yang tak terlupakan dalam hati kami. Kami merindukanmu dengan segenap jiwa."

177. "Setiap keluarga memiliki kisah uniknya sendiri. Kehilanganmu adalah bab yang penuh kesedihan dalam kisah keluarga kami.

 

 

178. "Kehilanganmu seperti kehilangan pusat gravitasi. Kami merasa tersesat tanpamu."

179. "Keluarga adalah tempat di mana cinta tak terbatas mengalir. Sekarang, cinta itu mengalir dalam kenangan."

180."Kehadiranmu adalah hadiah terindah dalam hidup kami. Kini, kami harus menghadapi perpisahan yang menyakitkan."

Kata-kata sedih 2025: saat hati tak lagi kuat bicara

181. Aku tersenyum, tapi hatiku sedang menangis dalam diam.

182. Luka yang tak terlihat, justru yang paling sulit disembuhkan.

183. Semua orang bilang aku kuat, padahal aku hanya pandai menyembunyikan air mata.

184. Mungkin aku bukan lelah, hanya terlalu lama pura-pura baik-baik saja.

185. Kadang ingin hilang, tapi sadar tak ada yang mencari.

186. Diam bukan berarti tak merasa, hanya lelah menjelaskan semuanya.

187. Ada saatnya kamu capek, bahkan untuk sekadar berharap.

188. Dunia terlihat indah, tapi hatiku tetap kosong.

189. Aku butuh pelukan, bukan nasihat.

190. Tertawa keras bukan berarti bahagia, mungkin hanya menutupi luka.

191. Kenapa yang tulus justru paling sering terluka?

192. Aku ada, tapi rasanya seperti tak dianggap.

193. Rasanya seperti berjalan sendiri di tengah keramaian.

194. Tersenyum saat hati hancur, itu seni yang tak semua orang bisa.

195. Kadang, yang paling kuat adalah yang paling sunyi.

196. Aku ingin menangis, tapi air mata pun lelah jatuh.

197. Menahan tangis di balik layar, itulah aku setiap malam.

198. Tidak apa-apa merasa hancur, itu tanda kamu masih manusia.

199. Aku tidak kehilangan siapa pun, aku hanya kehilangan diriku sendiri.

200. Ada hari-hari ketika bangun tidur saja terasa berat.

201. Orang bilang waktu menyembuhkan segalanya, tapi kenapa lukaku tetap sama?

202. Aku rindu masa kecil, saat satu-satunya kesedihan hanyalah mainan yang hilang.

203. Setiap malam adalah pertarungan antara tidur dan air mata.

204. Aku baik, tapi tidak bahagia.

205. Menyendiri bukan karena sombong, tapi takut makin kecewa.

206. Ada rasa sedih yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

207. Mungkin aku tidak kuat, hanya belum menyerah.

208. Aku terlihat tenang, tapi hatiku berteriak.

209. Mencoba bertahan, walau tak tahu untuk siapa.

210. Yang pergi meninggalkan luka, yang tinggal memendam kecewa.

211. Tidak semua yang kuat ingin bertahan, kadang hanya tak punya pilihan.

212. Malam menjadi tempat paling jujur untuk menangis diam-diam.

213. Aku tersenyum, agar tak ada yang tahu betapa rapuhnya aku.

214. Kadang, aku berharap semuanya hanya mimpi buruk.

215. Mereka bilang ‘sabar’, padahal aku sudah nyaris menyerah.

216. Perasaan ini seperti hujan, datang tanpa izin dan sulit dihentikan.

217. Aku rindu diriku yang dulu, yang masih tahu cara bahagia.

218. Semakin dewasa, semakin pandai menyembunyikan luka.

219. Tak semua cerita berakhir bahagia, dan aku harus belajar menerima itu.

220. Ada banyak hal yang ingin aku katakan, tapi tak tahu harus mulai dari mana.

221. Menunggu yang tak pasti adalah bentuk pelan-pelan menyakiti diri sendiri.

222. Rasa sakit bukan karena ditinggalkan, tapi karena merasa tidak cukup baik.

223. Aku tersesat di antara ekspektasi dan kenyataan.

224. Semua orang berubah, tapi tak semua bisa aku terima.

225. Hati ini terlalu sering menunggu hal yang tak pernah datang.

226. Aku ingin pulang, tapi tak tahu ke mana.

227. Seringkali aku menangis, tanpa tahu alasannya.

228. Aku belajar diam, karena bicara hanya menambah luka.

229. Ada luka yang tak pernah sembuh, hanya terbiasa disimpan.

230. Kadang aku ingin menyerah, tapi terlalu banyak yang harus aku tahan.

Kata-kata sedih 2025: Tentang kehilangan, cinta, dan harapan yang pupus

231. Cinta tak harus memiliki, tapi kenapa rasanya tetap sakit?

232. Kamu pergi tanpa pamit, dan aku masih di sini menunggu yang tak pasti.

233. Sakitnya bukan karena kamu pergi, tapi karena kamu tak pernah menoleh.

234. Kita pernah sebahagia itu, tapi sekarang bahkan untuk saling menyapa pun sulit.

235. Yang dulu berjanji untuk tetap tinggal, kini pergi paling awal.

236. Ada perasaan yang belum sempat kuucapkan, kini hanya menjadi sesal.

237. Cinta itu indah, sampai kamu tahu rasanya ditinggal tanpa alasan.

238. Dia bukan milikku, tapi hatiku masih miliknya.

239. Yang aku pikir akan bertahan, justru yang paling cepat melupakan.

240. Kamu bukan cerita yang indah, tapi kamu tetap bagian dari kenangan.

241. Cinta tak pernah salah, hanya kadang datang di waktu yang salah.

242. Aku mencintaimu dalam diam, dan kau melupakanku dalam nyata.

243. Rindu ini bukan tentang jarak, tapi tentang tidak lagi bisa bersama.

244. Aku masih menulis tentangmu, padahal kamu bahkan tak peduli.

245. Dia bahagia dengan orang lain, dan aku masih mencoba melupakan.

246. Aku lelah mencintai tanpa dicintai.

247. Ditinggalkan itu menyakitkan, apalagi saat kamu masih berharap.

248. Kamu tak pernah benar-benar pergi, hanya berubah jadi kenangan.

249. Saat kamu memilih orang lain, aku belajar cara melepaskan.

250. Aku rela kamu bahagia, meski bukan denganku.

251. Yang hilang tak selalu bisa diganti.

252. Terlalu banyak kenangan, hingga sulit melupakan.

253. Dia pergi tanpa penjelasan, dan aku terjebak dalam pertanyaan.

254. Mungkin aku hanya pengantar cerita bahagiamu.

255. Saat semua berubah, hanya kenangan yang tetap tinggal.

256. Rasa ini belum usai, meski kisah kita sudah selesai.

257. Aku mencintaimu, tapi kamu tidak melihatku.

258. Dalam senyummu, aku melihat luka yang pernah kuabaikan.

259. Aku rindu, tapi aku tahu tak bisa kembali.

260. Cinta itu menyakitkan jika hanya satu arah.

261. Aku menunggumu, padahal aku tahu kamu tak akan datang.

262. Tak semua kehilangan bisa disembuhkan waktu.

263. Kamu adalah alasan aku percaya, lalu patah.

264. Rasanya seperti ditinggal saat masih sangat membutuhkan.

265. Bahkan pelukan terakhir pun tak sempat.

266. Kamu pergi dengan tenang, aku tertinggal dengan kepedihan.

267. Yang menyakitkan bukan kehilanganmu, tapi harapan yang ikut mati.

268. Aku mencintaimu lebih dari yang bisa kamu pahami.

269. Cinta ini luka, dan aku masih berdarah karenanya.

270. Kita mungkin tak berjodoh, tapi hatiku masih namamu.

271. Kamu ajarkan arti cinta, lalu pergi tanpa penjelasan.

272. Saat kamu bahagia, aku sedang belajar melepaskan.

273. Yang paling menyakitkan adalah berpura-pura kuat di depanmu.

274. Aku mencintaimu dengan cara yang kamu tak pernah tahu.

275. Aku bukan siapa-siapa, tapi kamu tetap segalanya.

276. Andai waktu bisa diputar, aku ingin tak pernah mengenalmu.

277. Cinta ini menyiksa, tapi aku tak bisa berhenti merasa.

278. Kamu adalah luka yang kutulis setiap malam.

279. Aku tak baik-baik saja, tapi kamu tak pernah peduli.

280. Sakitnya bukan karena kamu pergi, tapi karena kamu tak pernah benar-benar datang.