Brilio.net - Kabar duka datang dari dunia olahraga dan politik. Mayjen (Purn) I Gusti Kompyang (IGK) Manila, sosok yang juga pernah jadi pengurus Partai NasDem, meninggal dunia di Jakarta pada Senin (18/8). Info ini disampaikan langsung oleh Sekjen Partai NasDem, Hermawi Taslim.
IGK Manila menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Bunda, sebelum kemudian jenazahnya dibawa ke RSPAD Gatot Soebroto. Rencananya, jenazah akan disemayamkan di Aula Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem, Pancoran, Jakarta, supaya keluarga, kerabat, dan sahabat bisa kasih penghormatan terakhir.
"Jenazah akan dibawa menuju Aula ABN dan diperkirakan tiba pukul 14.00 WIB, Senin, 18 Agustus 2025," kata Hermawi, sebagaimana diberitakan Antara.
Pada Rabu (20/8) pukul 11.00 WIB, jenazah akan diberangkatkan dari ABN menuju RS Gatot Soebroto untuk prosesi kremasi. Sebelum pemberangkatan kremasi, akan dilaksanakan upacara kebesaran di ABN sebagai penghormatan atas jasa dan pengabdian almarhum kepada bangsa dan negara.
"Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa menerima seluruh amal ibadah almarhum, mengampuni segala khilaf, dan memberikan tempat terbaik di sisi-Nya," kata dia.
Profil I Gusti Kompyang Manila
foto: Instagram/@official_nasdem
IGK Manila lahir di Singaraja, Bali, 8 Juli 1942, dan akrab disapa Opa Manila. Nggak cuma dikenal di dunia militer, sosoknya juga melegenda di kancah sepak bola Indonesia. Prestasi paling ikoniknya adalah saat berhasil bawa Timnas Indonesia juara SEA Games 1991 di Manila, Filipina.
Selain sepak bola, ia juga pernah memimpin Operasi Ganesha tahun 1982, memindahkan ratusan gajah dari Air Sugihan, Sumsel, ke Lebong Hitam, Lampung sejauh 70 kilometer—misi besar yang dikenang sampai sekarang.
Dalam dunia politik, IGK Manila aktif sebagai pengurus pusat Partai NasDem dengan jabatan Gubernur Akademi Bela Negara (ABN). Ia pun dihormati sebagai Bapak Wushu Indonesia. Dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal TNI AD, jejaknya membekas kuat di bidang olahraga, militer, dan politik.
Karier Militer IGK Manila
foto: Instagram/@abnnasdem.official
IGK Manila merupakan salah satu dari 15 perwira remaja pertama lulusan Akademi Militer Nasional dengan kecabangan Corps Polisi Militer.
Kariernya di TNI Angkatan Darat sangat beragam, dengan beberapa jabatan penting yang pernah dipegangnya, antara lain:
1. Danton Yon PP (1965)
2. ADC Pangkopur Pom IV Kalbar (1966)
3. Kapomdam IV/Sriwijaya (1985)
4. Wadan Puspom (1988)
5. Staf Ahli Pangab (1993)
Selain itu, IGK Manila juga dikenal sebagai pengawal Presiden Soekarno saat menyusun naskah Pidato Nawaksara pada tahun 1967. Pengalaman ini menambah warna dalam perjalanan hidupnya yang penuh prestasi.
Kiprah di Dunia Olahraga dan Politik
foto: Instagram/@abnnasdem.official
IGK Manila dikenal sebagai salah satu tokoh olahraga paling berpengaruh di Indonesia. Namanya melejit saat jadi manajer Timnas Indonesia yang sukses meraih emas SEA Games 1991 di Manila, Filipina—pencapaian bersejarah yang masih dikenang sampai sekarang.
Kariernya di sepak bola nggak berhenti di situ. Ia sempat jadi manajer Persija Jakarta dan berhasil bawa tim ibu kota juara di tahun 2001. Selain itu, ia juga jadi pembina Bandung Raya yang sukses angkat trofi Liga Indonesia 1996.
Di luar lapangan, IGK Manila aktif di dunia sipil dan politik. Ia pernah menjabat sebagai Ketua STPDN (1995–1998), lalu dipercaya sebagai Sekjen Departemen Penerangan (1998–2000). Terakhir, ia menduduki posisi sebagai Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem.
Perjalanan panjangnya di militer, olahraga, dan politik buktiin dedikasi luar biasa untuk memajukan bangsa di berbagai bidang.
FAQ: Kenapa IGK Manila Begitu Diingat Banyak Orang?
1. Apa latar belakang militernya?
IGK Manila adalah lulusan Akademi Militer Nasional 1964 dan termasuk 15 perwira pertama Korps Polisi Militer. Dia meraih pangkat Mayor Jenderal TNI AD (POM ABRI) sebelum pensiun. Sepanjang kariernya, ada banyak jabatan strategis yang pernah diemban—mulai dari Danton Yon hingga Staf Ahli Pangab.
2. Apa kontribusinya di dunia olahraga?
IGK Manila dikenal sebagai Bapak Wushu Indonesia, berkat peran besar dalam pengembangan cabang olahraga tersebut. Di sepak bola, dia jadi manajer Timnas Indonesia saat meraih medali emas SEA Games 1991 dan juga sukses mendampingi Persija Jakarta (juara Liga Indonesia 2001) serta Bandung Raya (juara Liga Indonesia 1996).
3. Peran apa saja yang pegang di dunia pendidikan dan pemerintahan sipil?
IGK Manila pernah menjabat sebagai Ketua STPDN (1995–1998), Sekjen Departemen Penerangan (1998–2000), dan Otorisator BIKN (2000). Ia juga aktif di ORARI sebagai Wakil Ketua Umum (2006), serta menjadi Direktur Akademi Olahraga Indonesia (AKORIN).
4. Apa legacy-nya di akhir hidup?
Sebelum wafat pada 18 Agustus 2025, IGK Manila menjabat sebagai Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem. Semua kontribusi dan pengabdiannya di militer, olahraga, pendidikan, dan politik jadi alasan beliau sangat dihormati banyak kalangan.
Recommended By Editor
- Momen menyentuh detik-detik Mpok Alpa meninggal, embuskan napas terakhir di pelukan suami
- Syok kehilangan istri, suami Mpok Alpa: Kaki seperti hilang sebelah, belum berani masuk kamar
- Bagaimana sih atlet tarkam Bekasi atasi nyeri otot cuma pakai minyak urut herbal? Ternyata ini triknya
- Viral momen epik Paskibraka Papua memapah teman yang nyaris pingsan saat mau kibarkan bendera, respect
- Momen hangat Prabowo peluk Jan Ethes dan La Lembah di HUT ke-80 RI
- Jens Raven panen gol, Timnas Indonesia menang 8-0 dari Brunei di Piala AFF U-23 2025
- Dikenal dengan lemparan panjangnya, intip 11 potret lawas Pratama Arhan yang masih manis dan imut-imut




