Brilio.net - Kepergian komedian sekaligus presenter Mpok Alpa untuk selama-lamanya menyisakan luka mendalam, terutama bagi sang suami, Adji Darmaji. Lelaki yang selalu setia mendampingi istrinya ini menjadi saksi mata perjuangan terakhir Mpok Alpa sebelum mengembuskan napas terakhir di rumah sakit.
Dengan mata sembab, Adji menceritakan kembali detik-detik yang menjadi momen paling berat dalam hidupnya. Ia mengungkapkan bagaimana kondisi istrinya memburuk setelah Subuh, saat suhu tubuh Mpok Alpa mulai dingin dari kepala hingga kaki.
"Ntar dia tidur lagi di tempat meja makan di rumah sakit, ntar dia tidur, kenapa ma, suruh tidur di sampingnya, jangan ini sempit begitu, usapin saja ya. Iya. Ngomongnya kan satu dua, iya, begitu doang," ujar Adji di rumahnya, kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, akhir pekan kemarin seperti dikutip brilio.net dari Kapanlagi, Senin (18/8).
"Usapin, kok sudah dingin, kok dingin ini ya, makin ke sini makin ke kaki dinginnya, jam abis subuh ke kaki tuh mulai dingin, itu mulai gelisah tuh, tidur sini tidur sini," sambungnya lagi.
Seiring waktu, komunikasi semakin sulit karena napas Mpok Alpa kian berat. Bahkan, ia harus menggunakan ponsel untuk memanggil suster lantaran tak mampu lagi berbicara banyak. Adji menjelaskan bagaimana alat bantu pernapasan terus diganti untuk mempertahankan hidup istrinya.
"Panggil suster kan, suster, dia ngomongnya pakai hp saja, katanya enggak boleh ngomong terlalu banyak karena takut napasnya terganggu lagi. Pakai hp, panggil suster, itu napas sesak. Akhirnya diganti alat tuh sama suster, dikasih oksigen paling besar," ceritanya.
Menjelang pukul tujuh pagi, kegelisahan Mpok Alpa semakin terlihat. Tubuh yang dingin seolah menolak selimut, memberi tanda bahwa waktunya semakin dekat. Di momen itu, ucapan Mpok Alpa membuat hati sang suami hancur tak bersisa.
"Akhirnya jam tujuh sudah mulai tuh gelisah banget, begini lagi, balik lagi, dikasih bantal, sudah dingin tuh semuanya. Sudah mulai jam delapan copot ini sendiri, kita kasih selimut sudah dibuangin selimut, kita kasih selimut dibuang gitu, sudah enggak mau ngomong tuh, ngomongnya cuma 'ini dicopotin saja ya', mama napas sudah di sini. Sudah kayak begitu," tutur Adji.
Di saat genting tersebut, Adji memeluk erat tubuh sang istri, memberikan kekuatan terakhirnya. Ia dengan penuh kesabaran menuntun Mpok Alpa mengucapkan kalimat tauhid hingga menutup mata untuk selamanya.
"Peluk. Pak ini sudah enggak kuat. Peluk, sudah ikutin ya, sampai laillahaillallah, sampai Allah, begitu merem. Sudah habis," ucapnya lirih.
Tim medis yang datang berusaha memastikan kondisi Mpok Alpa. Namun, takdir berkata lain. Pria yang selama sebulan penuh setia menjaga sang istri harus menerima kenyataan pahit bahwa belahan jiwanya pergi untuk selamanya.
"Kata dokter kami upayakan ya. Iya silakan dokter. Ya biar medis juga ketahuan kan maksudnya memastikan masih ada atau enggak, ternyata memang sudah enggak," kata Adji dengan pasrah.
Dokter pun menyatakan bahwa Mpok Alpa meninggal dunia sekitar pukul delapan pagi. Di tengah kepanikan dan rasa lemas yang melanda, Adji mengingat jelas permintaan terakhir istrinya di malam sebelum berpulang.
"Sekitar jam 8, jam 8 sekian lah. Karena saya kan, dalam keadaan juga panik, saya juga lemas, sama sebulan juga itu saya di rumah sakit paling tidur sejam sejam, ngurusin mpok, pokoknya pikirannya khusus mpok, cuma urusin mpok malamnya saja mau meninggal manggil mulu, 'pa, pa', 'kenapa ma? kenapa?', 'minta diusapin belakangnya'," kenangnya.
Kenangan terakhir itu akan selalu terpatri di ingatan Adji. Ia naik ke kasur rumah sakit untuk memeluk dan menuntun istrinya sampai akhir hayat, bukti cinta sejati yang tak lekang waktu.
"Mau meninggal sampai di pangkuan saya, saya naik ke kasur di sini, saya peluk saya iniin, ikutin, saya tuntun, masih mau ikutin sampai Allah, habis," pungkasnya.
Recommended By Editor
- 6 Potret kamar tidur Mpok Alpa, desainnya elegan dan unik
- Curhatannya kembali viral, Mpok Alpa akui tak pernah bantah suami, alasannya bikin terenyuh
- Bukan cuma kata nenek, bidan juga setuju pentingnya jamu terstandar pasca persalinan
- Dibeberkan asistennya, ini 5 perjuangan Mpok Alpa melawan kanker hingga jalani pengobatan di Malaysia
- Marshel Widianto bongkar alasan Mpok Alpa pilih rahasiakan sakit yang dideritanya dari publik
- 9 Momen Raffi Ahmad dan Irfan Hakim setia dampingi keluarga Mpok Alpa saat sang sahabat meninggal
- Jadi bukti kerja keras, ini 10 potret beda rumah lama versus terbaru milik Mpok Alpa yang makin apik

