Brilio.net - Kabar duka datang dari dunia hukum dan pembelaan hak asasi manusia (HAM) Indonesia. Johnson Panjaitan, sosok advokat senior yang dikenal sebagai pejuang di bidang HAM, telah meninggal dunia pada Minggu pagi, 26 Oktober 2025, pukul 8.30 WIB. Johnson menghembuskan nafas terakhirnya setelah mengalami kondisi kritis selama 4-5 hari terakhir di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Cawang, Jakarta.
Kepergian Johnson Panjaitan menimbulkan kesedihan mendalam bagi banyak kalangan, terutama aktivis HAM dan rekan-rekannya yang mengagumi dedikasi dan keberaniannya dalam memperjuangkan keadilan. Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, mengonfirmasi kabar duka tersebut dan mengenang Johnson sebagai sosok yang berani dan teguh membela korban pelanggaran HAM, meskipun menghadapi berbagai ancaman dan intimidasi.
Johnson Panjaitan dikenal bukan hanya sebagai pengacara, tetapi juga sebagai pendiri Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI). Komitmennya terhadap pembelaan hak korban konflik dan pelanggaran HAM menempatkan namanya sebagai ikon advokasi keadilan sosial di tanah air. Kini, warisan perjuangannya menjadi inspirasi bagi generasi pejuang HAM berikutnya.
Profil lengkap Johnson Panjaitan, karier dan dedikasi dalam membela HAM
Johnson Panjaitan lahir pada 11 Juni 1966 dan mengabdikan hidupnya sebagai ahli hukum dan aktivis sekaligus advokat pembela HAM di Indonesia. Ia dikenal luas sebagai pendiri PBHI, organisasi yang berperan penting dalam memberikan bantuan hukum bagi korban pelanggaran hak asasi manusia.
Selama lebih dari tiga dekade, Johnson aktif menangani berbagai kasus pelanggaran HAM berat, tak hanya di Indonesia tetapi juga lintas batas. Salah satu kisah penting dalam kariernya adalah advokasi bagi korban konflik di Timor Leste pasca konflik, yang menunjukkan komitmen Johnson terhadap perlindungan HAM secara internasional.
Johnson juga dikenal menghadapi risiko besar demi melindungi kliennya. Kantor dan kendaraan pribadinya pernah jadi sasaran intimidasi dan tindakan kekerasan, namun semangatnya tak pernah pudar. Dedikasinya terhadap keadilan sosial dan hak asasi manusia diwarnai dengan keberanian dan keteguhan bertahan melawan ketidakadilan hingga akhir hayatnya.
Selain menjadi advokat, Johnson aktif menulis dan berbagi pemikiran mengenai reformasi hukum dan HAM lewat berbagai media nasional, memperkuat wacana dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan HAM di Indonesia.
Pertanyaan tentang Johnson Panjaitan dan perjuangannya
1. Siapa Johnson Panjaitan?
Johnson Panjaitan adalah advokat senior dan aktivis pembela hak asasi manusia Indonesia, pendiri Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI), yang dikenal gigih memperjuangkan keadilan sosial dan hak korban pelanggaran HAM.
2. Apa kontribusi terbesar Johnson Panjaitan dalam bidang HAM?
Kontribusi terbesar Johnson adalah advokasi untuk korban pelanggaran HAM, termasuk kasus lintas negara seperti di Timor Leste, serta membangun PBHI sebagai wadah bantuan hukum bagi masyarakat yang mengalami ketidakadilan.
3. Apa penyebab meninggalnya Johnson Panjaitan?
Johnson Panjaitan meninggal setelah mengalami kondisi kritis beberapa hari dan diketahui kelelahan akibat dedikasi tinggi dalam memperjuangkan keadilan. Ia meninggal pada usia 59 tahun di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Jakarta.
Recommended By Editor
- Siapa Charlie Kirk? Aktivis dan loyalis Trump yang tewas ditembak saat debat politik
- Profil Abigail Limuria, aktivis muda yang viral usai suarakan demo DPR ke media internasional
- Bagaimana sih atlet tarkam Bekasi atasi nyeri otot cuma pakai minyak urut herbal? Ternyata ini triknya
- 9 Potret Jerome Polin dan artis lainnya serahkan tuntutan rakyat ke DPR, diterima Rieke Diah Pitaloka
- Siapa Hamdan Ballal? Sutradara peraih Oscar, aktivis HAM Palestina yang hilang usai diserang Israel
- Kisah Francisca Fanggidaej nenek Reza Rahadian, pejuang kemerdekaan yang namanya dihapus dalam sejarah
- Ajak anak mengenal hutan, Greenpeace Indonesia sulap topik berat jadi ringan

