Candi Borobudur, salah satu keajaiban dunia yang terletak di Jawa Tengah, kini sedang dalam persiapan khusus untuk menyambut kunjungan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang dijadwalkan pada 29 Mei 2025. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengonfirmasi bahwa pemasangan eskalator di candi ini bertujuan untuk memudahkan akses selama kunjungan tersebut.

"Kunjungan ini sangat penting bagi hubungan bilateral antara Indonesia dan Prancis. Oleh karena itu, kami ingin memastikan bahwa Presiden Macron dapat menikmati keindahan Candi Borobudur tanpa kesulitan," ujar Hasan dalam konferensi pers di Jakarta.

Candi Borobudur memiliki ketinggian 35 meter, dan waktu kunjungan Presiden Macron sangat terbatas. Untuk itu, pemerintah Indonesia telah menyiapkan berbagai fasilitas, termasuk eskalator dan stair lift, untuk memastikan kunjungan berjalan lancar dan efisien.

"Kami ingin memberikan pengalaman terbaik bagi beliau, sehingga semua fasilitas ini sangat diperlukan," tambahnya.

Hasan juga menjelaskan bahwa selain eskalator, akan ada jalan setapak yang tidak menggunakan tangga untuk mencapai lantai 4, serta stair lift untuk membantu akses dari lantai 5 hingga 8. "Stair lift ini mirip dengan yang biasa kita lihat di rumah-rumah, membantu orang naik ke lantai berikutnya dengan lebih mudah," jelasnya.

Namun, ada kekhawatiran mengenai dampak dari pemasangan fasilitas ini terhadap Candi Borobudur sebagai cagar budaya. Hasan menegaskan bahwa semua pemasangan akan dilakukan dengan hati-hati dan tidak akan merusak struktur candi. Setelah kunjungan selesai, semua fasilitas tersebut akan dibongkar.

"Kami ingin memastikan bahwa Candi Borobudur tetap terjaga keasliannya sebagai salah satu warisan budaya dunia," tegasnya.

Kunjungan Presiden Macron ke Indonesia bukan hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga merupakan langkah penting dalam memperkuat kerja sama strategis antara kedua negara. Pertemuan antara Duta Besar Prancis dan Sekretaris Kabinet Indonesia sebelumnya telah membahas persiapan teknis untuk kunjungan ini, yang diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral di berbagai sektor.

Prancis, sebagai salah satu anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan negara dengan kekuatan ekonomi terbesar, menjadi mitra strategis Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan global. Kunjungan ini mencerminkan komitmen kedua negara untuk meningkatkan kerja sama yang lebih konkret.