Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa aparat kepolisian yang terbukti bersalah dalam menangani aksi demonstrasi akan ditindak dengan tegas. Menurutnya, Polri saat ini sedang melakukan penyelidikan terhadap anggota yang tidak mengikuti prosedur dalam menangani aksi unjuk rasa.
"Ini sedang diselidiki, jika ada kesalahan akan ditindak," ungkap Prabowo saat mengunjungi RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Senin (1/9/2025).
Namun, Prabowo juga mengingatkan bahwa banyak anggota polisi yang telah berkorban dalam menjaga keamanan selama aksi demonstrasi yang berujung ricuh tersebut. "Jangan lupakan, puluhan petugas yang berkorban, polisi siang malam menjaga keamanan di seluruh pelosok Tanah Air," tambahnya.
Dia mengakui bahwa dalam menjalankan tugas, terkadang polisi bisa melakukan kesalahan. Namun, Polri berkomitmen untuk menindak anggotanya yang keliru dalam menangani aksi unjuk rasa yang terjadi belakangan ini.
"Polisi kadang-kadang khilaf, kadang ada yang terpaksa. Jika ada korban yang benar-benar salah, itu adalah mereka yang menyebabkan kerusuhan hingga merugikan rakyat yang tidak bersalah. Polisi sudah tegas menindak anggota yang mungkin keliru," jelas Prabowo.
Di sisi lain, Prabowo juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada anggota Polri yang menjadi korban dalam aksi demo tersebut.
Minta Naikkan Pangkat Polisi Korban Kerusuhan
Prabowo juga memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memberikan penghargaan dan kenaikan pangkat kepada anggota Polri yang menjadi korban.
"Sebagai Kepala Negara, saya merasa perlu untuk memperhatikan mereka, keluarga mereka, dan anak-anak mereka. Saya ucapkan terima kasih atas pengorbanan mereka, dan saya perintahkan agar mereka diberi penghargaan, naik pangkat, dan masuk sekolah," tegas Prabowo.
Sebelumnya, Prabowo mengunjungi anggota Polri dan masyarakat yang menjadi korban aksi demonstrasi yang berujung ricuh di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Senin (1/9/2025). Dia menyebutkan ada 40 anggota Polri dan 3 masyarakat yang mengalami cedera akibat aksi demo tersebut.
"Saya merasa terpanggil untuk menengok petugas-petugas kita, prajurit-prajurit kepolisian yang cedera. Ada lebih dari 40 yang cedera, dan 43 di antaranya sudah pulang ke rumah," kata Prabowo setelah menjenguk korban di RS Polri Jakarta Timur.
Dia menjelaskan bahwa sebagian besar korban sudah pulang, namun masih ada 14 anggota Polri dan 3 masyarakat yang masih dalam perawatan. Beberapa dari mereka mengalami luka ringan hingga berat. Prabowo menceritakan tentang seorang perempuan yang hendak pergi ke pasar, namun mengalami patah paha akibat tindakan para perusuh.
"Satu adalah perempuan yang mau ke pasar naik motor, dipatahkan pahanya dan motornya diambil oleh demonstran. Ini jelas tindakan perusuh," jelasnya.
Tangan Putus dan Tempurung Kepala Rusak
Prabowo juga mengungkapkan bahwa ada korban yang harus menjalani operasi tempurung kepala akibat luka berat yang dideritanya.
Dia melanjutkan, "Ada juga korban yang tangannya putus. Kepalanya sampai harus dioperasi, tempurung kepalanya diganti dengan titanium. Alhamdulillah, ada yang bisa disambung lagi."
Prabowo juga menyampaikan bahwa ada korban yang harus menjalani cuci darah karena ginjalnya diinjak-injak. Dia menegaskan bahwa pihak RS Polri sedang mencari solusi untuk transplantasi ginjal bagi korban tersebut.
"Saya ingin melihat yang paling parah, ginjalnya diinjak-injak sampai rusak. Sekarang dia harus cuci darah. Jika perlu, kita cari transplantasi. Ini sangat berat," tutup Prabowo.
Recommended By Editor
- Prabowo instruksikan TNI-Polri tindak tegas perusuh dan penjarah
- Prabowo cabut tunjangan DPR dan moratorium kunker luar negeri
- Bukan cuma kata nenek, bidan juga setuju pentingnya jamu terstandar pasca persalinan
- Prabowo batalkan kunjungan ke China, fokus tangani polemik dalam negeri
- Presiden Prabowo perintahkan Kapolri dan TNI untuk menindak tegas aksi demo anarkis
- 9 Potret Prabowo Subianto temui keluarga Affan Kurniawan, salami dan peluk orang tua mendiang
- Prabowo kecewa berat usai mobil Brimob lindas Affan Kurniawan, tegaskan sanksi sekeras-kerasnya
- Singgung Immanuel Ebenezer jadi tersangka KPK, Prabowo: Saya malu dan mungkin dia khilaf

