Brilio.net - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menganjurkan masyarakat untuk mempertimbangkan bekerja di luar negeri secara resmi. Hal ini disampaikannya sebagai respons atas tingginya jumlah pengangguran di Indonesia yang telah mencapai angka 70 juta orang.
Dalam kesempatan talkshow sekaligus peresmian Migrant Center di Gedung Prof. Soedarto, Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Kamis (26/6), Karding menyampaikan bahwa wilayah Jawa Tengah saja masih memiliki hampir satu juta warga yang belum mendapatkan pekerjaan.
"Di Jateng ada hampir 1 juta pengangguran yang belum terserap, ada mahasiswa calon tenaga kerja yang tidak terserap, maka segera berpikir ke luar negeri," katanya dilansir dari Merdeka.com, Jumat (27/6).
Menurutnya, menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) terampil adalah salah satu jalan efektif untuk mengurangi angka pengangguran, khususnya di daerah yang masih sulit menciptakan lapangan kerja. Ia menekankan bahwa ini adalah solusi nyata yang bisa langsung diambil oleh masyarakat.
Ketika ditanya mengenai keterbatasan lapangan kerja dalam negeri, Karding menyatakan bahwa hal tersebut bukan berada di bawah kewenangannya. "Tanya ke kemenaker, jangan saya. Karena yang bertanggung jawab soal penyerapan tenaga kerja dalam negeri itu Menaker, saya menyerap yang ke luar negeri," jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa tugas utama dari kementerian yang dipimpinnya adalah memfasilitasi warga negara Indonesia agar bisa bekerja secara legal dan aman di luar negeri. P2MI akan bertindak sebagai jembatan antara calon tenaga kerja dan peluang global yang tersedia.
Karding juga menyatakan bahwa bekerja di luar negeri tidak lagi bisa dianggap sebagai pilihan kedua atau cadangan. "Jadi bekerja di luar negeri bukan pilihan alternatif. Kalau menurut saya ini pilihan paling utama," ujarnya menegaskan.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa kehadiran pekerja migran Indonesia di berbagai negara bisa menjadi alat diplomasi budaya dan kekuatan lunak. Dengan begitu, Indonesia bisa menyebarkan nilai-nilai kebangsaannya secara damai dan berpengaruh.
Ia memberikan contoh bagaimana negara seperti Korea Selatan mampu membentuk pengaruh global melalui budaya pop mereka. "Kalau sekarang menguasai bukan dengan perang, tapi ide dan gagasan. Seperti Korea Selatan menguasai kita karena K-Popnya didesain bagus. Kita kuasai dunia dengan kirim PMI yang punya skill sehingga nilai-nilai ke-Indonesiaan bisa menyebar ke seluruh dunia," jelasnya.
Menurutnya, PMI yang memiliki keterampilan tinggi akan membawa nama baik bangsa dan membuka jalan bagi generasi muda Indonesia untuk memiliki peran di panggung internasional.
"Jalan terbaik menguasai dunia global, diantaranya dengan instrumen pekerja migran," pungkas Karding, menutup pernyataannya dengan optimisme terhadap potensi tenaga kerja Indonesia di pasar dunia.
Recommended By Editor
- Luhut ungkap 15 perusahaan relokasi pabrik dari Vietnam ke Indonesia, buka 1,5 juta lapangan kerja
- Yakin bisa buka 8 juta lapangan kerja, Prabowo: Sebentar lagi banyak lowongan
- Bagaimana sih atlet tarkam Bekasi atasi nyeri otot cuma pakai minyak urut herbal? Ternyata ini triknya
- BPS: Jumlah penggangguran 7,28 juta orang, naik 83 ribu jiwa hingga Februari 2025
- Tepis keluhan lapangan kerja minim, Menteri Bahlil: Jangan kufur nikmat
- Luhut Pandjaitan sebut akan ada 67 ribu lapangan kerja baru tersedia sebelum akhir tahun 2025

