Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) berencana untuk mengadopsi model pengelolaan aset yang mirip dengan kawasan bisnis elit di Jakarta, yaitu Sudirman Central Business District (SCBD). Dalam waktu dekat, sekitar 3.500 aparatur sipil negara (ASN) atau PNS dari 16 instansi pusat akan pindah ke ibu kota baru ini.

Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menegaskan komitmen pemerintah untuk melanjutkan pembangunan IKN. "Dari Istana disampaikan bahwa tidak akan ada moratorium, dan pembangunan IKN justru dipercepat. Presiden Prabowo memerintahkan agar pembangunan Yudikatif dan Legislatif segera diselesaikan dalam tiga tahun. IKN adalah proyek prioritas nasional yang secara hukum telah memiliki undang-undang serta anggaran yang sudah disiapkan," ujarnya pada Senin (4/8).

Sekretaris Otorita IKN, Bimo Adi Nursanthyasto, menambahkan bahwa Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) telah memberikan arahan kepada Otorita IKN untuk menyusun kriteria pemindahan ASN. Sebanyak 16 kementerian/lembaga telah dipilih untuk relokasi awal, dengan total ASN sekitar 3.500 orang.

"Saat ini, IKN sudah dihuni oleh sekitar 1.200 ASN, dengan jumlah pekerja konstruksi mencapai 5.000 orang. Jika kegiatan baru dimulai, jumlah ini bisa meningkat hingga 25.000 orang," jelas Bimo.

"Selain itu, ada ribuan turis lokal yang datang setiap harinya, serta kunjungan rutin dari tamu-tamu pemerintah. Ini yang sering ditanyakan investor, berapa target market-nya? Kami yakin pengelolaan aset seperti di SCBD bisa diterapkan di sini, melalui kerja sama B2B yang menjanjikan," ungkapnya.

IKN segera tampung 3.500 ASN dari 16 instansi, bakal adopsi konsep SCBD

foto: Instagram/@ikn_id

Lebih lanjut, Basuki menjelaskan bahwa fokus pembangunan saat ini adalah di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). "Sekarang kita berada di KIPP 1A, terdapat Istana, di sebelah kanan adalah Legislatif, dan di sebelah kiri adalah Yudikatif. Semua ini akan kita bangun dalam tiga tahun. Saat ini, pembangunan jalan di KIPP 1B juga sudah dimulai karena ada beberapa investasi yang masuk," jelasnya.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Sudiro Roi Santoso, menambahkan bahwa untuk memastikan ekosistem perkotaan di IKN berfungsi optimal, diperlukan elemen-elemen pendukung. "Yang saat ini kami butuhkan agar ekosistem bisa berjalan adalah crowd, tempat-tempat keramaian, dan juga lifestyle, seperti sarana olahraga. Jadi bukan sekadar memindahkan orang, tapi menciptakan kenyamanan agar betah tinggal di sini," kata Roi.

Menjawab kebutuhan itu, Otorita IKN telah menerima penjajakan dari Artha Graha Network untuk membahas potensi investasi strategis di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Perwakilan Artha Graha Network, Michael Iskandar, menyampaikan ketertarikannya terhadap potensi pembangunan IKN.

"Saya rasa pembangunan ini menarik, khususnya untuk sektor hospitality dan food & beverage (F&B). Itu akan kami pelajari lebih lanjut," ucap Michael.