Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, Fadli Zon, menjelaskan keputusan Presiden Prabowo Subianto yang menetapkan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional. Menurut Fadli, jasa-jasa Soeharto selama menjabat sebagai Presiden dan sebagai tentara sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar ini.

Fadli menegaskan bahwa penilaian terhadap jasa-jasa Soeharto telah melalui kajian yang mendalam. "Tidak ada yang teknis sekali, semua sudah dikaji dengan baik," ujarnya, Senin (10/11). 

Di antara jasa-jasa yang disebutkan adalah keterlibatannya dalam Serangan Umum 1 Maret 1949, yang menjadi momen penting bagi pengakuan dunia terhadap Indonesia. Soeharto juga terlibat dalam berbagai pertempuran, seperti di Ambarawa dan Semarang, serta memimpin operasi Mandala untuk merebut Irian Barat.

Selain itu, Fadli menyoroti kontribusi Soeharto dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA), yang membawa kemajuan signifikan bagi ekonomi dan sosial Indonesia, termasuk swasembada beras dan pengentasan kemiskinan.

Namun, isu mengenai dugaan pelanggaran HAM dan korupsi yang melibatkan Soeharto juga muncul. Fadli menegaskan bahwa semua tuduhan tersebut tidak pernah terbukti. "Dugaan itu kan tidak pernah terbukti juga," jelasnya.

Dia memastikan bahwa semua tokoh yang menerima gelar pahlawan nasional telah memenuhi syarat sesuai undang-undang dan berasal dari aspirasi masyarakat.

Presiden Prabowo sebelumnya menetapkan 10 tokoh sebagai Pahlawan Nasional, termasuk Soeharto. Penetapan ini merupakan penghargaan tertinggi dari negara atas jasa-jasa mereka untuk persatuan dan kesatuan bangsa. Keputusan ini diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 116/TK Tahun 2025.

Berikut adalah daftar 10 tokoh yang menerima gelar Pahlawan Nasional:

  1. Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) - Bidang Perjuangan Politik dan Pendidikan
  2. Almarhum Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto - Bidang Perjuangan Bersenjata dan Politik
  3. Almarhumah Marsinah - Bidang Perjuangan Sosial dan Kemanusiaan
  4. Almarhum Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja - Bidang Perjuangan Hukum dan Politik
  5. Almarhumah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah - Bidang Perjuangan Pendidikan Islam
  6. Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo - Bidang Perjuangan Bersenjata
  7. Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin - Bidang Perjuangan Pendidikan dan Diplomasi
  8. Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil - Bidang Perjuangan Pendidikan Islam
  9. Almarhum Tuan Rondahaim Saragih - Bidang Perjuangan Bersenjata
  10. Almarhum Zainal Abidin Syah - Bidang Perjuangan Politik dan Diplomasi