Brilio.net - Warga Dusun Pacet Selatan, Kecamatan Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, dibuat geger dengan temuan puluhan potongan tubuh manusia yang berserakan di semak-semak pinggir Jalan Raya Pacet–Cangar pada Sabtu (6/9).

Suliswanto (30) orang yang pertama kali melaporkan ke polisi mengungkapkan ia melihat potongan kecil mirip daging di semak, yang semula dikira potongan daging hewan liar. Tapi setelah diperhatikan lebih teliti, Suliswanto mulai curiga kalau itu potongan tubuh manusia.

Dugaan itu terbukti benar. Polisi langsung turun tangan dan berhasil mengidentifikasi 65 potongan tubuh yang ternyata milik seorang perempuan bernama Tiara Angelina Saraswati (TAS), 25 tahun.

Saat ini proses penyelidikan kasus mutilasi di Mojokerto masih terus diusut. Tersangka pembunuhan bernama Alvi Maulana (24) telah ditangkap. Lalu apa saja fakta mengenai kasus tragis ini? Brilio.net himpun dari berbagai sumber, berikut ini fakta-faktanya, Senin (8/9).

1. Pisau dan Palu Jadi Barang Bukti

Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto mengungkapkan kalau korban kehilangan nyawa pada dini hari 31 Agustus 2025. Saat itu, pelaku baru pulang lalu terlibat cekcok hebat dengan korban.

Dalam kondisi emosi, pelaku menusukkan pisau ke leher korban. Setelah memastikan korban tak bernyawa, tubuh korban dimutilasi di kamar mandi. Dengan alat pemotong, pelaku memisahkan daging dari tulangnya.

"Dia memecahkan bagian-bagian kepala dengan menggunakan palu," ungkap Ihram, dikutip dari Liputan6.com, Senin (8/9).

Setelah menyelesaikan aksinya, pelaku membawa bagian-bagian tubuh korban yang telah dimutilasi menggunakan tas ransel berwarna merah menuju tanjakan Sendi-Pacet, Mojokerto, pada dini hari Senin, 1 September 2025.

2. Motif Pembunuhan, Jengkel dengan Gaya Hidup Korban

fakta kasus mutilasi di mojokerto © 2025 berbagai sumber

foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan

Ihram menjelaskan alasan di balik tindakan pelaku yang membunuh dan memutilasi korban. Pelaku merasa jengkel dengan gaya hidup yang dijalani oleh korban.

"Motif dari yang bersangkutan tentunya diawali dengan motif asmara melakukan kegiatan suami istri yang belum sah, tuntutan ekonomi, kemudian merasakan kekesalan yang berlebihan sehingga terjadi peristiwa tersebut," ungkapnya, dilansir dari Merdeka.com, Senin (8/9).

”Selanjutnya pelaku ini sedikit kewalahan terhadap kebutuhan ekonomi dan gaya hidup korban, yang menuntut gaya hidup hedonis, salah satunya adalah selalu minta HP yang baru," ujarnya.

3. Dimutilasi di Kamar Mandi Kos

Pelaku membunuh dan memutilasi korban di dalam kamar indekos di daerah Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya. Lalu membuang potongan bagian tubuh korban ke area jurang di Desa Pacet Selatan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto menceritakan,setelah melaksanakan pendalaman salah satu bagian tubuh korban, Polisi berhasil mengidentifikasi terduga korban.

Pada saat dilakukan penggerebekan, ternyata betul di dalam kos-kosan tersebut ada beberapa bagian tubuh korban yang dipotong menjadi keping-keping.

"Kemudian kami temukan juga beberapa serpihan tulang-tulang yang cukup banyak, bahkan sampai ratusan serpihan tulang, yang selanjutnya kami lakukan pendalaman bahwa benar yang bersangkutan melakukan kegiatan mutilasi terhadap korban," ucapnya.

4. Pernah Jadi Tukang Jagal Hewan

fakta kasus mutilasi di mojokerto © 2025 berbagai sumber

foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan

Usut punya usut, AM pernah menjadi seorang tukang jagal hewan sebelum berprofesi sebagai pengemudi ojek online. Demikian dikatakan Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto.

"Jadi dia pernah bekerja sebagai tukang jagal hewan," ujar Ihram dalam konferensi pers yang diadakan pada Senin (8/9).

Ihram juga menjelaskan bahwa setelah menyelesaikan pendidikan kuliahnya, AM kini bekerja serabutan. Kadang-kadang, pelaku terpaksa bekerja hingga larut malam.

"Pelaku sudah lulus kuliah dan sekarang ini dia bekerja sebagai serabutan. Kadang bekerja A, kadang bekerja B, kadang sampai larut malam," tambahnya.

5. Tinggal Satu Atap Walau Belum Menikah

AKBP Ihram mengungkapkan kalau pelaku dan korban sudah berhubungan asmara sekitar tiga tahun. Keduanya bahkan tinggal bareng di satu indekos yang berada di daerah Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya, meski belum menikah secara resmi.

Tetangga korban, Indah mengaku bahwa terduga pelaku dan korban merupakan pasangan suami istri yang menikah siri.

"Yang saya tahu seperti itu, mereka tinggal bersama indekos di sini sejak bulan April 2025," ujarnya.

6. 63 Bagian Tubuh Dibuang di Hutan

fakta kasus mutilasi di mojokerto © 2025 berbagai sumber

foto: Liputan6.com

Tim dari Polres Mojokerto bersama Unit Inafis dan Tim K9 Polda Jatim melakukan penyisiran intensif di lokasi kejadian. Hasilnya, ditemukan total 63 bagian tubuh manusia, terdiri dari jaringan otot, lemak, kulit kepala, kaki kiri, dan pergelangan tangan kanan.

Potongan telapak kaki kiri berukuran sekitar 21 cm x 9 cm, sementara tangan kanan berukuran 16 cm x 10 cm. Kulit kepala ditemukan lengkap dengan rambut hitam lurus sepanjang 14 cm, mengindikasikan korban kemungkinan perempuan.

"Ditemukan potongan tubuh manusia total 63 buah jaringan, ukuran 17 cm x 17 cm berupa jaringan otot, lemak dan kulit kepala. Rambut hitam lurus panjang sekitar 14 cm. Selain itu, ditemukan juga potongan kaki kiri dan pergelangan tangan kanan," ujar Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Fauzy Pratama.

7. Sosok Terduga Pelaku

Polisi menangkap terduga pelaku pembunuhan dan mutilasi Alvi Maulana (24). Pelaku berasal dari Sumatera. Pelaku berprofesi sebagai pengemudi ojek online.

"Saat sekarang ini sudah kita amankan yang bersangkutan diduga kuat sebagai pelaku dengan serangkaian alat bukti yang sudah kita kumpulkan dan keterangan saksi bahkan keterangan ahli," ujarnya, dikutip dari Liputan6.com, Senin (8/9).

Ketua RT 01/RW 01 Lidah Wetan, Heru Rusbiantoro mengaku melihat motor terduga pelaku pada Jumat (5/9) di depan kamar kos.

"Dia ditangkap sekitar pukul 01.00 WIB, dini hari tadi," ujarnya.

Di tempat yang sama, Budi, sang pemilik kos menyebut bahwa terduga pelaku merupakan sosok yang pendiam. Bahkan saat diminta data diri, dia selalu meminta waktu.

"Dia sudah lima bulan indekos di sini. Orangnya pendiam. Bahkan saya minta kelengkapan datanya, dia selalu menundanya," ucapnya.

8. Sosok Korban Tiara Angelina Saraswati

fakta kasus mutilasi di mojokerto © 2025 berbagai sumber

foto: Merdeka.com

Tiara Angelina Saraswati merupakan Perempuan lahir di Pacitan. Ia menempuh pendidikan tinggi di Universitas Trunojoyo.

Setelah lulus S1, ia memilih menetap di Surabaya. Sayangnya, menurut penuturan keluarga, hubungannya dengan keluarga di Lamongan tidak dekat.

“Informasi dari pihak keluarga sangat terbatas. Karena komunikasi mereka dengan korban jarang, kemungkinan ada hal-hal lain yang belum kami ketahui,” jelas Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Fauzy Pratama.