Brilio.net - Kabar duka datang dari Universitas Gadjah Mada (UGM) setelah dua mahasiswa yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Maluku Tenggara mengalami kecelakaan kapal terbalik.
Septian Eka Rahmadi dan Bagus Adi Prayogo harus meregang nyawa dalam insiden yang mengguncang sivitas akademika dan masyarakat luas ini. Kejadian ini jadi pengingat betapa risiko di lapangan bisa datang kapan saja, meski niatnya untuk mengabdi dan berkontribusi bagi masyarakat.
Pihak kampus dan keluarga pun berduka mendalam atas kehilangan dua sosok muda penuh potensi ini. Proses evakuasi dan pemulangan jenazah sudah dilakukan dengan penuh perhatian, sementara kampus berjanji melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Dihimpun brilio.net dari berbagai sumber pada Rabu (2/7), berikut ini fakta-faktanya.
1. Kecelakaan terjadi saat mengangkut pasir untuk pembangunan Artificial Patch Reef (APR).
Insiden kapal terbalik terjadi pada Selasa (1/7/2025) sekitar pukul 13.30 WIT. Kapal yang membawa 12 orang, terdiri dari 7 mahasiswa UGM dan 5 warga setempat, dihantam ombak setinggi 2,5 meter saat mengangkut pasir sebagai bahan pembangunan Artificial Patch Reef (APR, dari Pulau Wahr menuju Desa Debut, Maluku Tenggara.
Korban meninggal dunia yaitu Septian Eka Rahmadi (21) mahasiswa Fakultas Teknik UGM, dan Bagus Adi Prayogo (21) mahasiswa Fakultas Kehutanan. Keduanya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dan telah dibawa ke Rumah Sakit Langgur untuk proses selanjutnya.
2. Septian Eka sempat berenang menuju pesisir tapi meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit
Septian Eka Rahmadi, mahasiswa Fakultas Teknik UGM, sempat berusaha berenang ke pantai setelah kapal terbalik. Namun, sayangnya dia meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju RSUD Karel Sadsuitubun.
3. Jenazah Bagus Adi Prayogo ditemukan malam harinya setelah sempat hilang
Bagus Adi Prayogo, mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM, sempat dinyatakan hilang setelah kecelakaan. Tim SAR dan warga setempat berhasil menemukan jenazahnya pada malam hari di sekitar lokasi kejadian.
4. Beberapa mahasiswa lain mengalami luka dan dirawat di rumah sakit
Selain Septian dan Bagus yang meninggal, 5 mahasiswa lain yang ikut dalam kecelakaan tersebut selamat, 3 diantaranya dirawat di rumah sakit dan 2 lainhya dirawat di RS Karel Satsuitubun.
Mereka yaitu Muhammad Arva Sagara (21), Ridwan Rahadian (21), Afifudin Baliya (24) dirawat di RS Hati Kudus Langgur. Sedangkan 2 mahasiswa selamat dan baik yaitu Deren dan Pratista Halimawan.
5. UGM menyampaikan duka cita dan berkomitmen evaluasi keselamatan KKN.
Pihak UGM sangat berduka atas kejadian ini dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Direktur Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) UGM Rustamadji dalam keterangan resminya menyampaikan duka atas kepergian dua mahasiswa KKN PPM UGM tersebut.
"Kami kehilangan sosok muda yang penuh potensi dan semangat. Semoga almarhum mendapakan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga diber ketabahan," ujarnya dikutip dari Antara.
Kampus juga berjanji melakukan evaluasi menyeluruh terkait prosedur keselamatan dalam pelaksanaan KKN agar kejadian serupa tidak terulang.
Recommended By Editor
- Viral anak petani lolos Kedokteran UGM, rumahnya gedek di tengah sawah, ini 9 potretnya
- Ayah Christiano Tarigan penabrak mahasiswa UGM muncul ke publik, ucap permintaan maaf dan klarifikasi
- Bagaimana sih atlet tarkam Bekasi atasi nyeri otot cuma pakai minyak urut herbal? Ternyata ini triknya
- Sosok Argo Ericko, mahasiswa UGM yang tewas tertabrak mobil BMW, dikenal tangguh sejak kecil
- Curhat ibunda Argo mahasiswa UGM yang tewas ditabrak mobil BMW, berusaha terima takdir meski berat
- Viral mahasiswa UGM tewas ditabrak BMW, tersangka belum ditahan

