Brilio.net - Untuk tampil stylish dengan gaya rambut kekinian, penggunaan sisir saja belum cukup. Diperlukan bantuan minyak rambut agar tatanan tetap rapi dan tahan lama sepanjang hari. Tak heran jika produk ini menjadi incaran banyak pria yang ingin menjaga penampilan.

Produk minyak rambut biasanya dipromosikan melalui iklan yang menampilkan sosok pria dengan penampilan menarik. Salah satunya adalah iklan legendaris dari era 90-an yang menampilkan model berparas tampan dengan rambut klimis. Iklan tersebut tak hanya menarik perhatian kaum pria, tetapi juga berhasil memikat banyak penonton wanita.

Yang menarik, model dalam iklan tersebut ternyata dikenal sebagai aktor spesialis peran antagonis. Karakter yang dibawakan kerap meninggalkan kesan kuat dalam berbagai judul sinetron dan film layar lebar.

Meski kini telah berpulang akibat serangan jantung, sosoknya tetap dikenang sebagai salah satu aktor berprestasi di industri hiburan Indonesia. Penampilan khas dan dedikasi terhadap dunia seni peran menjadikannya figur yang tak mudah dilupakan.

Berikut& brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Selasa (1/7), nostalgia potret masa muda model iklan minyak rambut era 90-an.

1. Model iklan minyak rambut era 90-an ini dibintangi oleh Robert Isaac Kaihena atau dikenal dengan nama Robby Sugara.

masa muda robby sugara © instagram

foto: Instagram/@koleksinyawodjo

2. Berawal dari bintang iklan, Robby Sugara melebarkan sayap ke dunia seni peran. Debut filmnya berjudul "Rahasia Perawan".

masa muda robby sugara © instagram

foto: Instagram/@indrajp3

3. Sejak kemunculannya pada 1975, wajah pria berdarah Jawa-Ambon-Belanda ini kerap menghiasi judul film. Setiap tahunnya, ia selalu membintangi minimal tiga judul film.

masa muda robby sugara © instagram

foto: Instagram/@indrajp3

4. Nah, kalau ini potret nostalgia Robby Sugara yang beradu akting dengan Tanty Josepha dalam film betajuk Dr Karmila (1981).

masa muda robby sugara © instagram

foto: Instagram/@indrajp3

5. Kepiawaiannya beradu akting di berbagai judul film, membuat nama Robby Sugara masuk dalam The Big Fives aktor kawakan. The Big Fives diisi oleh Roy Marten, Yenny Rachman, Yatie Octavia, Tantu Yoshepa, dan Robby Sugara

masa muda robby sugara © instagram

foto: Instagram/@indrajp3

6. Tampil akting bareng Lydia Kandau, Robby Sugara menjadi salah satu aktor yang diidolakan karena paras dan bakat seni perannya.

masa muda robby sugara © instagram

foto: Instagram/@indrajp3

7. Selain membintangi film, aktor yang identik dengan peran antagonis ini juga mengepakkan sayapnya di layar kaca televisi melalui beberapa judul sinetron. Sebut saja Nyai Dasima, Jangan Pergi Dariku, dan Tersanjung.

masa muda robby sugara © instagram

foto: Instagram/@indrajp3

8. Film terakhir yang dimainkan oleh Robby Sugara ialah "3 Dara 2" bersama Tora Sudiro, Tanta Ginting, dan Adipati Dolken pada 2018 kemarin.

masa muda robby sugara © instagram

foto: Instagram/@krisna69.mukti

9. Tampil jadi model majalah, Robby Sugara juga pernah terlibat dalam proyek film bersama Yenny Rachman berjudul Akibat Pergaulan Bebas.

masa muda robby sugara © instagram

foto: Instagram/@ajoe90

10. Setelah lama di dunia hiburan, Robby memutuskan mundur dan memilih fokus berbisnis air liur burung walet.

masa muda robby sugara © instagram

foto: Instagram/@indrajp3

11. Namun, pada 13 Juni 2019 lalu, pemeran Widuri Kekasihku ini mengembuskan nafas terakhirnya karena serangan jantung.

masa muda robby sugara © instagram

foto: Instagram/@indrajp3

Cara mendalami peran sebagai antagonis.

1. Pahami Motivasi Karakter

Setiap tokoh antagonis tidak selalu "jahat" tanpa alasan. Pelajari latar belakang karakter, luka batin, ambisi, atau tekanan yang membentuknya. Semakin dalam memahami alasan di balik tindakan karakter, semakin realistis dan hidup peran yang dibawakan.

2. Bangun Psikologi Karakter

Antagonis yang baik bukan hanya tentang ekspresi marah atau suara keras. Gestur, tatapan, dan bahasa tubuh harus mencerminkan dominasi, manipulasi, atau bahkan kepedihan tersembunyi. Perhatikan detail seperti cara berjalan, posisi tubuh, hingga intonasi saat berbicara.

3. Hindari Berlebihan

Agar karakter tidak terkesan karikatural, hindari bermain terlalu ekstrem. Buat tokoh antagonis tetap manusiawi—bisa tersenyum, merayu, atau bahkan menunjukkan sisi rapuh. Kontras emosi inilah yang justru membuat karakter semakin menarik dan tidak mudah dilupakan.

4. Lakukan Riset dan Observasi

Amati karakter antagonis dari film, sinetron, atau bahkan orang di kehidupan nyata. Analisis cara mereka berbicara, bertindak, dan memengaruhi orang lain. Tambahkan pula referensi dari literatur atau psikologi untuk memperkuat pemahaman akan sifat dan reaksi manusia dalam tekanan.