Brilio.net - Di tengah proses perceraian yang penuh tekanan, Chikita Meidy kembali diterpa ujian berat. Ia mengungkap bahwa sang suami, Indra Aditya, sudah tidak lagi memberikan nafkah untuk anak semata wayangnya, Jevier. Tak hanya itu, cicilan KPR rumah yang mereka tempati pun telah menunggak selama lima bulan.

Menurut Chikita, sang suami telah berhenti menafkahi anak sejak empat bulan terakhir. Kondisi tersebut, kata kuasa hukumnya, secara hukum agama bisa dianggap sebagai tanda jatuhnya talak.

"Sudah stop. Ini sudah masuk bulan keempat. Untuk Jevier-nya saja tidak di (kasih)," ujar Chikita Meidy usai sidang di Pengadilan Agama Tigaraksa, Selasa (7/10). 

Situasi semakin sulit karena tunggakan cicilan KPR rumah kini mencapai sekitar Rp70 juta. Chikita khawatir rumah itu akan disita oleh bank, mengingat dirinya dan sang anak masih tinggal di sana. Ia pun menyampaikan harapannya agar proses sidang dapat segera diputus.

"Aku juga minta atensi dari para hakim dan Pengadilan Agama Tigaraksa untuk cepat memutus karena ini terkait dengan KPR yang sudah menunggak selama 7 bulan. Ya. Ralat, 5 bulan. Sekitar 70 jutaan," jelas Chikita.

Meski tertekan, Chikita menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan cicilan rumah tersebut. Namun, proses take over KPR terhambat karena Indra, sebagai debitur utama, belum menunjukkan itikad baik untuk memberikan surat kuasa. Padahal, hal itu menjadi syarat agar pengalihan debitur ke nama Chikita bisa segera dilakukan oleh pihak bank.

"Take over dong. Kan istrinya masih mampu. Kita ngadep ke bank. Karena dia yang membuka otoritas itu. Debitornya beliau. Jadi kalau dia memberikan kuasa, maka aku tinggal dicek ulang ya, dianalisa lagi sama bank, debitornya pindah ke aku. Sesimpel itu, Indra," papar Chikita dengan nada kecewa.

Sementara itu, kuasa hukum Chikita, Yassirni, menyesalkan sikap Indra yang seolah menggantung nasib rumah tersebut. Ia menilai, tindakan itu tidak hanya merugikan Chikita, tapi juga berdampak langsung pada anak mereka yang masih kecil.

"Ini tersangkut-sangkut anak. Kok tega ya anaknya tinggal di situ, tapi take over juga enggak mau, tapi dibayar juga enggak. Digantung-gantung, maunya apa?" tutup Yassirni.