Brilio.net - Venna Melinda baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-53 pada 29 Juli 2025. Momen itu terasa spesial karena ia mendapat kejutan manis dari kedua buah hatinya, Verrell Bramasta dan Athalla Naufal.

Meski telah menginjak kepala 5, Venna mengaku sudah pasrah soal urusan jodoh. Dua kali mengalami kegagalan dalam pernikahan membuatnya lebih berhati-hati dan tidak lagi ambisius dalam mencari pasangan hidup.

Perhatiannya kini justru lebih banyak tercurah pada hal-hal spiritual dan hubungan dengan Tuhan. Ia percaya, kedekatan dengan Sang Pencipta akan membuka jalan menuju pertemuan dengan orang yang tepat.

“Yang pasti sekarang lebih dekat sama Allah, karena nanti kalau sudah dekat, Allah pasti kasih orang-orang terbaik, kasih suami terbaik,” ujar Venna Melinda, dikutip dari YouTube Reyben Entertainment, Kamis (31/7).

Venna Melinda tak lagi berambisi cari jodoh © Instagram

Venna Melinda tak lagi berambisi cari jodoh
© Instagram/@vennamelindareal

Bagi Venna, fokus utamanya saat ini adalah kebahagiaan anak-anak, terutama sang putra sulung yang dianggapnya sudah waktunya berumah tangga. Ia justru lebih berharap Verrell segera dipertemukan dengan pasangan terbaiknya.

“Nggak nyari juga sih (jodoh), sekarang orientasinya lebih ke lihat Mas Verrell. Mudah-mudahan Verrell dapat jodoh yang terbaik,” lanjutnya.

“Kalau 53 tahun tuh orientasinya bukan lagi nyari pasangan, tapi lebih banyak berdoa buat anak-anak. Kalau Allah memang kasih, nanti pasti ketemu sendiri,” tuturnya.

Venna juga menegaskan dirinya bukan tipe perempuan yang sibuk mencari pasangan meski sudah lama menjanda. Ia merasa cukup dengan kesibukannya sendiri dan tak pernah meminta bantuan siapa pun dalam urusan asmara.

“Aku nggak pernah nyari, nggak pernah juga minta rekomendasi. Dulu waktu sendiri juga nggak pernah nyari orang,” pungkasnya.

Venna Melinda tak lagi berambisi cari jodoh © Instagram

Venna Melinda tak lagi berambisi cari jodoh
© Instagram/@vennamelindareal

Meski harus melewati babak rumah tangga yang tak berjalan mulus, Venna tak menunjukkan tanda-tanda trauma atau kepahitan. Dua kali gagal membina pernikahan justru membuatnya semakin bijak menata ulang arah hidup.

Ia kini tampak lebih tenang dan mantap melangkah tanpa terburu-buru mencari pengganti. Baginya, berserah pada waktu dan percaya pada takdir Tuhan jauh lebih penting dari sekadar mengejar status baru.