Brilio.net - Kasus dugaan penggelapan dana yang menimpa Tasya Farasya kembali mencuri perhatian setelah muncul kabar bahwa mantan suaminya, Ahmad Assegaf, telah mengembalikan uang senilai lebih dari Rp35 miliar.
Informasi tersebut memantik respons serius dari pihak Tasya yang menegaskan belum ada penyelesaian finansial sama sekali. Tim kuasa hukum menyatakan bahwa kabar pengembalian dana perlu diluruskan karena dianggap menyesatkan publik.
Pihak Tasya melalui kuasa hukum meminta agar pemberitaan tidak berkembang menjadi asumsi keliru yang memanfaatkan situasi hukum yang sedang berjalan. Pernyataan itu muncul setelah rumor mengenai uang kembali beredar di publik tanpa dasar yang jelas.
Tim kuasa hukum Tasya menjelaskan bahwa pihak mereka belum pernah menerima pengembalian uang atau melakukan pertemuan baru dengan Ahmad Assegaf. Sangun Ragahdo menerangkan bahwa rumor yang beredar tidak sesuai fakta dan menimbulkan salah persepsi publik.
"Saya belum pernah bertemu lagi baik dengan lawyernya, baik dengan pihak tergugat, Bapak Ahmad. Tapi di luar sana kami mendapatkan informasi atau berita rumor bahwa ada berita bahwa uang tersebut telah dikembalikan," kata Sangun Ragahdo, dikutip brilio.net dari KapanLagi, Kamis (27/11).
foto: KapanLagi.com/Fikri Alfi Rosyadi
Penjelasan berlanjut dengan penguatan bahwa kabar pengembalian dana sama sekali tidak benar. Ia kembali menekankan belum ada proses pembayaran yang terjadi baik langsung kepada Tasya maupun kepada tim pendamping hukum.
"Di sini kami meluruskan, hingga detik ini hingga saat ini, satu peser uang pun belum ada yang dikembalikan. Baik kepada kami, atau melalui kami sebagai advokat belum pernah ada, bahkan pertemuan yang kami lakukan beberapa waktu lalu kami beri waktu yang tidak terlalu menekan, ketika kami tanyakan kembali upadate-nya masih digantung," ujarnya.
Narasi yang berkembang dikatakan makin keliru karena pihak Tasya telah memberi kelonggaran, bukan menekan. Namun imbal baliknya bukan penyelesaian, melainkan rumor yang memutarbalikkan keadaan.
"Jadi sebetulnya klien kami memberikan keluangan namun malah ada berita seperti ini, kami meluruskan tidak ada uang yang kembali sama sekali, tidak ada itikad baik sama sekali. Mungkin ke depannya kami akan melakukan langkah yang serius," ungkapnya.
Kasus ini menyorot sikap Tasya yang dinilai sabar dalam menghadapi dugaan kerugian besar dalam rumah tangga terdahulu. Awalnya ia memilih menyelesaikan urusan secara damai tanpa membawa perkara ke ranah pidana. Pandangan tersebut diambil dengan pertimbangan dampak besar bagi keluarga, khususnya anak-anak.
Kuasa hukum menyampaikan bahwa keputusan Tasya mengutamakan ketenangan menjadi pertimbangan utama sejak awal persoalan muncul. Dua paragraf penjelasan menggambarkan cara Tasya menjaga nama baik keluarga agar polemik tidak meninggalkan jejak digital yang buruk. Penyataan itu kemudian diperkuat oleh Mohammad Fattah Riphat.
"Tapi, dan Tasya juga kan selama ini kan sebenarnya memikirkan nama baik keluarga. Memikirkan apabila nanti ada perkara-perkara hukum lainnya, nanti anak-anaknya kalau sudah besar bagaimana melihat berita-berita tersebut. Sebenarnya Tasya sangat luar biasa lho," ujar Mohammad Fattah Riphat.
Fattah juga menyebut Tasya sempat memilih mengikhlaskan dana yang hilang jika itu bisa mengakhiri masalah secara baik-baik. Pertimbangan itu disebut dilakukan demi rasa damai internal keluarga dan kehidupan jangka panjang. Namun perkembangan perkara tidak berjalan searah harapan tersebut, terutama setelah pihak lawan memutuskan banding.
foto: KapanLagi.com/Fikri Alfi Rosyadi
"Dia uang sebesar itu, dia enggak pikirin. Dia berusaha untuk, 'Udah jangan diangkat, kalau bisa dilupakan aja.' Karena memang untuk kebaikan nama baik keluarga," ucap Riphat.
Sangun Ragahdo menambahkan bahwa Tasya ingin fokus pada kehidupan baru, karier, dan pengasuhan anak tanpa bayang-bayang konflik finansial ini. Ia menegaskan bahwa Tasya ingin menutup kasus bila putusan inkrah, namun banding memperpanjang proses penyelesaian.
"Karena memang dari awal Bu Tasya sendiri, Tasya ini mau fokus kepada karirnya, fokus kepada hidupnya, fokus terhadap ngurus anak-anaknya. Jadi ya mungkin untuk perkara ini sudah selesai kemarin diputus, jika diterima, inkrah, ya mungkin bisa membuka lembaran baru," kata Sangun Ragahdo.
Pihak Tasya kini mempertimbangkan langkah hukum lebih tegas jika kabar miring dan banding terus berlanjut. Dua paragraf terakhir menggambarkan bahwa kesabaran Tasya selama ini dinilai cukup besar, namun kondisi yang berkembang membuat sikapnya berubah. Fattah kemudian menutup dengan penekanan sikap Tasya yang awalnya memilih damai namun kini menghadapi tantangan baru di pengadilan.
"Artinya apa, meskipun dia merasa sudah sangat disakiti oleh mantan suaminya, tapi dia masih berusaha menjaga nama baiknya demi anak-anak gitu. Tapi ternyata malah ditantangin begini gitu. Ya udah," tutup Mohammad Fattah Riphat.
Recommended By Editor
- Tasya Farasya resmi cerai dari Ahmad Assegaf, tak tuntut nafkah untuk anak-anaknya
- 11 Potret kebersamaan Tasyi dan Tasya Farasya bareng kakak mereka dari kecil sampai sekarang
- 7 Potret Ahmad Assegaf hadiri sidang pembuktian cerai, penampilan yang terlihat kurus jadi omongan
- Ditanya kemungkinan rujuk dengan Ahmad Assegaf, jawaban Tasya Farasya bikin ngakak
- Penampakan tas mewah yang ditenteng Tasya Farasya di Dubai, biar kecil, harganya ditaksir Rp500 juta
- Kini jadi ratu influencer kecantikan, ini 9 potret lawas Tasya Farasya, bobotnya dulu pernah 80 kg


































