5 Curahan hati Acha Septriasa soal perceraiannya, merasa berjuang sendirian dalam rumah tangga

Brilio.net - Rumah tangga Acha Septriasa dan Vicky Kharisma yang kini resmi berakhir. Setelah sembilan tahun membina rumah tangga, pasangan ini telah sah bercerai secara hukum sejak Mei 2025. Isu perceraian mereka mulai mencuat setelah Acha mengunggah foto kebersamaan dengan putrinya, Bridgia Kalina Kharisma, di Instagram dengan hashtag #coparenting.

Acha Septriasa membagikan kisah paling emosional dalam hidupnya saat resmi bercerai dari Vicky Kharisma. Momen tersebut diungkapkan langsung oleh Acha saat menjadi bintang tamu di podcast Curhat Bang milik Denny Sumargo. Ia menceritakan perjuangan dan keteguhannya dalam menghadapi proses perceraian tanpa kehadiran siapa pun di sisinya.

Aktris yang kini menetap di Australia itu mengaku sudah lama merasakan perubahan dalam rumah tangganya. Dalam perbincangan tersebut, Acha juga menunjukkan sisi kedewasaannya dalam menerima takdir.

Berikut brilio.net himpun curhatan hati Acha Septriasa dari YouTube Denny Sumargo pada Jumat (31/10).

1. Keretakan rumah tangga sejak 2021.

foto: YouTube/CURHAT BANG Denny Sumargo

Acha mengungkapkan bahwa tanda-tanda keretakan rumah tangganya sudah muncul sejak Oktober 2021. Ia mencoba bertahan dan memperbaiki keadaan, namun hubungan mereka justru semakin renggang. Setelah melewati masa sulit, ia akhirnya mengajukan gugatan cerai pada 13 Desember 2024.

Ia menjelaskan bahwa pernikahan mereka tidak berakhir karena pertengkaran hebat. Sebaliknya, hubungan justru hening tanpa percakapan, tanpa konflik, tapi juga tanpa keintiman. Menurut Acha, ketenangan yang terlalu lama justru menandakan tidak adanya komunikasi yang sehat dalam rumah tangga mereka.

"Sebenarnya bukan karena misskomunikasi dan keributan, tapi karena emang nggak pernah ribut, nggak pernah komunikasi," ujar Acha.

Acha kemudian menambahkan bahwa titik terendah dalam pernikahannya terjadi setelah dirinya menyelesaikan proyek film. Ia merasa bahwa sejak saat itu hubungan mereka tidak lagi sama, meskipun di luar tampak baik-baik saja. Ia tetap mencoba menahan diri dan tidak langsung mengambil keputusan gegabah.

"The downfall of the marriage bulan Juli 2024, setelah syuting film 55 hari," ucapnya.

Ia mengingat masa-masa enam bulan terakhir sebelum akhirnya menggugat cerai. Saat itu, ia merasa semuanya berjalan normal, namun ada jarak tak terlihat di antara mereka. Tidak ada perdebatan, tetapi juga tidak ada kedekatan emosional yang dulu pernah kuat mengikat.

"Jadi terakhir bulan Desember 2024 kan aku masukin gugatan 13 Desember. Jadi dari Juli sampai Desember itu sebenernya ya udah baik-baik aja, nggak ada apa-apa. Tapi udah kayak berbeda. 6 bulan terakhir itu sih. Komunikasinya udah nggak ada menurut aku," ungkapnya lagi.

2. Merasa hubungan pernikahannya pasif.

foto: Instagram/@septriasaacha

Acha mengakui bahwa selama ini ia lebih sering mengambil inisiatif untuk menjaga hubungan. Ia percaya bahwa cinta seharusnya tumbuh karena usaha dua arah, bukan hanya satu pihak. Namun, ia merasa perjuangannya tidak cukup jika hanya dirinya yang berusaha.

Ia merenungkan bahwa menjadi pasangan yang baik dimulai dari diri sendiri. Namun, tanpa dukungan yang sama dari pasangan, hubungan akan terasa timpang. Acha pun menyadari bahwa cinta yang dibiarkan tanpa upaya bersama lama-lama bisa menjadi pasif dan hambar.

"Selalu aku sih (yang inisiatif)," ungkap Acha.

Ia kemudian menuturkan pandangannya tentang makna menjadi pasangan yang baik. Bagi Acha, kebersamaan dan saling berjuang adalah kunci agar cinta tetap tumbuh. Jika dua orang memiliki visi yang sama, hubungan akan berjalan seimbang dan penuh dukungan.

"Yang penting itu ternyata menjadi good partner itu dimulai dari kita dulu. Seandainya dua-dua orang ini bisa punya pemikiran dan pandangan yang sama, akhirnya sama-sama saling berjuang," sambungnya.

3. Ingin selalu bersama pasangan.

foto: Instagram/@septriasaacha

Dalam perbincangannya, Acha mengungkap bahwa dirinya selalu ingin mendampingi sang suami ke mana pun pergi. Ia merasa kehadiran satu sama lain adalah bentuk dukungan paling nyata dalam hubungan rumah tangga. Namun keinginan itu tak selalu mudah diwujudkan, terutama ketika mereka mulai memiliki arah dan prioritas yang berbeda dalam kehidupan maupun pekerjaan.

Acha menilai bahwa kebersamaan bukan sekadar soal waktu, melainkan tentang bagaimana pasangan bisa saling memahami. Ia ingin selalu ada di sisi suaminya agar komunikasi dan ikatan mereka tetap terjaga. Baginya, hubungan yang baik seharusnya berjalan beriringan, bukan saling meninggalkan satu sama lain.

"Aku pengen gandeng terus suamiku ke manapun dia berjalan. Bukan posesif, kayak apa yang lo pengen kerjain sekarang, ayo gue bareng terus gue temenin. Ternyata pasangan itu cara menghabiskan hidupnya itu menurut aku lebih baik sama-sama," ucap Acha.

Ia kemudian menuturkan bahwa pasangan yang tidak bisa bekerja bersama membuat hubungannya sulit. Menurutnya, kesibukan bisa menjadi jarak tersendiri bila tidak dikelola dengan komunikasi yang baik. Karena itu, ia berpendapat bahwa bekerja di bidang serupa dapat membantu mempererat hubungan.

"Jangan kerja sesuatu yang beda, kerjanya sama-sama aja, menurut aku sih gitu. Dengan begitu kita banyak ngobrol, banyak spend time bareng. Yang penting itu ternyata si pasangan ini, akhirnya anak jadi ngikut," lanjutnya.

"Kan kita dua-duanya anak, tapi antara ini (pasangan) nggak tuker," tambahnya.

4. Jalani sidang perceraian seorang diri.

foto: YouTube/CURHAT BANG Denny Sumargo

Setelah memutuskan untuk berpisah, Acha memilih menghadapi proses hukum tanpa didampingi siapa pun. Ia tidak ingin menarik perhatian atau membebani keluarganya dengan masalah pribadinya. Selama lima bulan, ia menyimpan kabar perceraiannya sambil tetap bekerja mempromosikan tiga film terbarunya.

Ia mengenang betapa beratnya hari-hari ketika harus datang ke pengadilan seorang diri. Tidak ada keluarga yang mendampingi, bahkan tidak ada yang tahu kapan sidang berlangsung. Acha hanya ingin menyelesaikan semuanya dengan tenang dan penuh keyakinan.

"Aku ke tempat sidang naik taksi saking aku enggak mau ada orang yang even keluarga, aku pergi aja sendiri," tuturnya.

Ia bercerita bahwa hakim sempat memberikan kesempatan untuk berpikir ulang sebelum palu diketuk. Namun, dengan air mata yang menetes, Acha menegaskan keputusannya. Ia merasa sudah cukup yakin dengan pilihan yang diambilnya, meskipun itu sangat menyakitkan.

"Hakim sempat bilang gini, 'Gini mbak, ini kalau udah ketok palu saya, habis itu enggak bisa dicabut lagi keputusan saya ini. Boleh, Mbak Acha kalau misalnya mau keluar, ambil napas, pikir dulu lima menit, enggak apa-apa saya tungguin.'," kenangnya.

Meski sempat menangis di ruang sidang, Acha tak mengubah keputusannya. Ia tahu bahwa langkah yang diambil adalah bentuk tanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Dengan suara tegas namun bergetar, ia menyampaikan keputusan akhir yang sudah bulat di hatinya.

"Akhirnya gue bilang, 'Nggak, saya sudah yakin ya dengan putusan saya,'" ujar Acha.

5. Tetap doakan kebahagiaan mantan suami.

foto: Instagram/@septriasaacha

Meski telah resmi berpisah, Acha tidak menyimpan sedikit pun rasa benci terhadap mantan suaminya. Ia justru berharap Vicky tetap bisa hidup bahagia dan sukses. Baginya, cinta sejati tidak selalu harus memiliki, tetapi cukup melihat orang yang pernah dicintai tetap tersenyum.

Ia mengungkapkan bahwa setelah perpisahan, ia belajar untuk ikhlas dan melepaskan semua hal yang sudah terjadi. Tidak ada penyesalan, tidak ada dendam, hanya rasa syukur karena pernah melalui perjalanan bersama. Acha pun mengaku bahwa dirinya sudah benar-benar menerima takdir yang diberikan Tuhan.

"Sebenernya nggak hilang lho, sekalipun udah berpisah ketika lihat dia, itu masih pengen lihat bahagia. Itu kasih. Aku itu sama sekali nggak ada rasa dendam, apa sebel atau benci, setitik itu nggak ada karena memang menurutku aku sudah mengikhlaskan apa yang sudah terjadi, menerima takdir yang Tuhan kasih memang harusnya begini," kata Acha.

Sebagai seorang Virgo yang perfeksionis, Acha mengaku sempat bermimpi memiliki keluarga yang utuh selamanya. Namun, ia sadar bahwa hidup tidak selalu berjalan sesuai harapan. Ia percaya bahwa setiap cobaan adalah bagian dari rencana Tuhan yang lebih besar.

"Sebenernya idealisme aku ini untuk seorang Virgo yang perfeksionis ini ya keluarga tetep harus ada, langgeng, forever, cinta terus. Cuma kan nyatanya Tuhan kasih cobaan seperti ini kita kan juga nggak bisa menerka di depan apa," ungkapnya.