Brilio.net - Siap-siap, langit malam bakal makin kece! 'Strawberry Moon' alias Strawberry Moon bakal muncul dan jadi bulan purnama terakhir di musim semi buat wilayah utara Bumi. Uniknya, tahun ini 'Strawberry Moon' jadi bulan purnama terendah sepanjang 2025 kalau dilihat dari utara khatulistiwa. Nggak cuma itu, posisinya juga lagi jauh-jauhnya dari matahari, bikin momen ini makin spesial.

Brilio.net melansir dari livescience.com, Selasa (10/6), bulan bakal purnama pas banget jam 03.45 EDT, Rabu, 11 Juni 2025. Tapi, biar nggak kesiangan, waktu paling asik buat mantengin 'Strawberry Moon' adalah Selasa malam, 10 Juni, pas bulan baru nongol di langit senja. Coba deh lirik ke kanan atas, bakal kelihatan bintang terang Antares di konstelasi Scorpius, jaraknya 550 tahun cahaya dari Bumi. Keren banget, kan?

Strawberry Moon © 2025 Pixabay.com

Strawberry Moon
© 2025 Pixabay.com/berbagai sumber

Jadi, setiap bulan Juni, bulan purnama selalu ada di posisi paling rendah kalau dilihat dari belahan utara. Soalnya, bulan purnama itu posisinya selalu berseberangan sama matahari. Nah, pas titik balik matahari musim panas (sekitar 20-21 Juni), matahari lagi ada di posisi paling tinggi, otomatis bulan purnama jadi yang paling rendah. Makanya, 'Strawberry Moon' bakal muncul dari tenggara pas senja, terus melipir ke selatan, dan akhirnya tenggelam di barat daya pas fajar.

Orbit Bumi itu nggak bulat sempurna, tapi agak lonjong alias elips. Ada titik terdekat (perihelion) dan terjauh (aphelion) dari matahari. Tahun ini, aphelion jatuh tanggal 3 Juli. Karena bulan purnama selalu berseberangan sama matahari, 'Strawberry Moon' juga jadi bulan purnama yang posisinya paling jauh dari matahari sepanjang tahun ini.

Kenapa Sih Disebut “Strawberry Moon”?

Strawberry Moon © 2025 Pixabay.com

Strawberry Moon
© 2025 Pixabay.com/berbagai sumber

Jadi gini, tiap bulan purnama itu punya nama keren yang biasanya ngikutin apa yang lagi kejadian di alam pas bulan itu. Misalnya, menurut BBC.com, Selasa (10/6) bulan purnama di Februari disebut “Snow Moon” karena emang musim salju, terus bulan purnama di Juli disebut “Buck Moon” soalnya itu waktunya rusa jantan numbuhin tanduk baru.

Nah, kalau “Strawberry Moon” itu julukan buat bulan purnama di bulan Juni. Kenapa? Karena di awal musim panas, stroberi lagi panen gede-gedean! Nama ini katanya diambil dari tradisi suku asli Amerika, khususnya suku Algonquin, buat nandain musim stroberi liar di wilayah timur laut Amerika Utara.

Tapi jangan keburu ngarep bulan purnama ini bakal kelihatan merah kayak stroberi, ya! Nama “Strawberry Moon” itu cuma sebutan aja, nggak ada hubungannya sama warna bulannya beneran.

Walaupun kadang bulan purnama di Juni ini bisa keliatan agak jingga atau merah karat, itu gara-gara posisi bulan yang lagi deket sama cakrawala, jadi cahayanya harus nembus atmosfer yang lebih tebel. Tapi warna itu nggak ada hubungannya sama stroberi, kok. Murni efek cahaya aja!