Brilio.net - Dalam kehidupan sehari-hari, hampir semua orang sering melakukan negosiasi tanpa sadar, baik ketika menawar harga di pasar, berdiskusi dengan teman, atau mencari jalan tengah dalam perbedaan pendapat. Negosiasi bukan hanya tentang “menang atau kalah”, tapi tentang mencapai kesepakatan terbaik bagi kedua pihak. Itulah mengapa penting memahami bagaimana teks negosiasi disusun, serta makna yang terkandung di dalamnya.

Di dunia pendidikan, teks negosiasi menjadi bagian penting dalam pelajaran Bahasa Indonesia, karena mengajarkan kemampuan berkomunikasi efektif dan saling menghargai pendapat. Dengan memahami struktur teks negosiasi, mulai dari orientasi, pengajuan, penawaran, hingga kesepakatan, siswa dapat belajar cara menyampaikan ide dengan sopan namun tegas.

Dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Senin (13/10) berikut 20 contoh teks negosiasi singkat berbagai tema, mulai dari negosiasi antara pembeli dan penjual, guru dan murid, hingga orang tua dan anak. Setiap contoh dilengkapi dengan struktur dan maknanya, agar mudah dipahami dan bisa dijadikan referensi tugas sekolah maupun latihan berbicara. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

Contoh teks negosiasi singkat berbagai tema

Contoh teks negosiasi singkat berbagai tema © 2025 brilio.net

Contoh teks negosiasi singkat berbagai tema
© 2025 brilio.net/Reve/AI

1. Tema: Menawar Harga di Pasar

Teks:

Penjual: “Mangga segar ini Rp25.000 per kilo, Bu.”

Pembeli: “Wah, agak mahal ya. Bisa Rp20.000 saja, Pak?”

Penjual: “Kalau Rp22.000, boleh deh, masih untung sedikit.”

Pembeli: “Baiklah, saya ambil dua kilo.”
Struktur: Orientasi → Pengajuan → Penawaran → Kesepakatan
Makna: Kedua pihak mencapai kesepakatan dengan saling menyesuaikan harga.

2. Tema: Negosiasi antara Siswa dan Guru

Teks:

Siswa: “Bu, bolehkah tugas dikumpulkan besok? Hari ini banyak ujian.”

Guru: “Sebenarnya tenggatnya hari ini, tapi karena ada ujian, Ibu beri tambahan satu hari.”
Struktur: Orientasi → Pengajuan → Penawaran → Kesepakatan
Makna: Guru menunjukkan fleksibilitas, siswa belajar tanggung jawab.

3. Tema: Negosiasi dengan Orang Tua

Teks:

Anak: “Ayah, bolehkah aku ikut camping minggu depan?”

Ayah: “Boleh, asal nilai ujianmu minggu ini tidak turun.”

Anak: “Siap, aku janji belajar sungguh-sungguh.”
Makna: Kesepakatan terbentuk melalui syarat yang disepakati bersama.

4. Tema: Negosiasi di Kantin Sekolah

Teks:

Siswa: “Bu, boleh beli dua roti tapi bayarnya satu dulu?”

Penjual: “Boleh, asal besok dibayar ya.”
Makna: Ada kepercayaan antara pembeli dan penjual.

5. Tema: Negosiasi di Toko Baju

Teks:

Pembeli: “Kalau saya beli dua, boleh diskon?”

Penjual: “Kalau beli dua, saya kasih potongan 10%.”
Makna: Penjual memberi insentif agar pembeli membeli lebih banyak.

6. Tema: Negosiasi antara Teman Sekelompok

Teks:

Ani: “Bagaimana kalau kamu yang buat slide, aku bagian presentasi?”

Budi: “Setuju, asal kamu bantu juga cari bahan.”
Makna: Kerja sama tercipta dengan pembagian tugas yang adil.

7. Tema: Negosiasi dengan Kakak

Teks:

Adik: “Kak, aku boleh pakai sepeda Kakak sebentar?”

Kakak: “Boleh, asal kamu isi lagi udara bannya.”
Makna: Terjadi kesepakatan dengan tanggung jawab yang seimbang.

8. Tema: Negosiasi di Warung

Teks:

Pembeli: “Bu, bisa hutang dulu? Besok saya bayar.”

Penjual: “Baik, tapi hanya untuk satu bungkus ya.”
Makna: Penjual memberi toleransi dengan batas tertentu.

9. Tema: Negosiasi di Sekolah

Teks:

Ketua Kelas: “Bu, boleh jam pelajaran olahraga ditukar ke hari Jumat?”

Guru: “Kalau semua setuju, Ibu setujui.”
Makna: Keputusan diambil berdasarkan kesepakatan bersama.

10. Tema: Negosiasi Sewa Lapangan

Teks:

Penyewa: “Kalau saya sewa seminggu penuh, bisa lebih murah?”

Pemilik: “Bisa, saya beri potongan 15%.”
Makna: Diskon diberikan sebagai bentuk apresiasi penyewa tetap.

11. Tema: Negosiasi Antar Tetangga

Teks:

Pak Rudi: “Boleh saya parkir mobil di depan rumah Anda malam ini?”

Bu Tini: “Boleh, asal tidak menghalangi jalan besok pagi.”
Makna: Komunikasi yang baik mencegah konflik.

12. Tema: Negosiasi di Restoran

Teks:

Pelanggan: “Boleh pesan tanpa cabai?”

Pelayan: “Bisa, nanti kami buatkan versi tidak pedas.”
Makna: Pelayanan yang fleksibel membuat pelanggan puas.

13. Tema: Negosiasi dalam Organisasi Sekolah

Teks:

Ketua OSIS: “Bagaimana kalau acara diundur satu minggu agar persiapan lebih matang?”

Anggota: “Setuju, agar hasilnya lebih baik.”
Makna: Keputusan diambil berdasarkan musyawarah.

14. Tema: Negosiasi dengan Sopir Ojek

Teks:

Penumpang: “Kalau ke pasar berapa, Pak?”

Sopir: “Rp20.000, Bu.”

Penumpang: “Boleh Rp18.000?”

Sopir: “Ya sudah, Rp18.000 saja.”
Makna: Terjadi penyesuaian harga yang saling menguntungkan.

15. Tema: Negosiasi di Tempat Fotokopi

Teks:

Mahasiswa: “Kalau saya fotokopi 100 lembar, ada diskon?”

Penjaga: “Boleh, saya kasih potongan Rp50 per lembar.”
Makna: Negosiasi bisnis kecil yang menguntungkan kedua pihak.

16. Tema: Negosiasi di Toko Buku

Teks:

Pembeli: “Kalau saya beli tiga buku, dapat bonus pembatas buku?”

Penjual: “Boleh, saya kasih satu pembatas gratis.”
Makna: Terjadi kesepakatan berbasis promosi.

17. Tema: Negosiasi antara Anak dan Ibu

Teks:

Anak: “Bu, boleh main game setelah belajar satu jam?”

Ibu: “Boleh, tapi jangan lebih dari setengah jam mainnya.”
Makna: Ada keseimbangan antara tanggung jawab dan hiburan.

18. Tema: Negosiasi Pembagian Warisan (Sederhana)

Teks:

Kakak: “Bagaimana kalau rumah dijual dan hasilnya dibagi dua?”

Adik: “Setuju, supaya adil.”
Makna: Musyawarah menghasilkan solusi damai.

19. Tema: Negosiasi di Kegiatan Amal

Teks:

Panitia: “Bisakah sumbangan dinaikkan menjadi Rp200.000?”

Donatur: “Saya bisa bantu Rp150.000, semoga cukup membantu.”
Makna: Keduanya berusaha saling memahami kemampuan masing-masing.

20. Tema: Negosiasi dengan Teman untuk Belajar Bareng

Teks:

Ayu: “Belajar di rumahku saja, lebih tenang.”

Rina: “Boleh, asal aku yang bawa cemilan.”
Makna: Kesepakatan tercipta dengan pembagian peran yang menyenangkan.