Brilio.net - Dalam dunia kerja modern, tes psikotes sudah menjadi tahapan wajib bagi hampir semua perusahaan. Tujuannya bukan hanya untuk menilai kecerdasan semata, tapi juga untuk mengukur karakter, logika berpikir, kemampuan beradaptasi, hingga kepribadian calon karyawan. Banyak pelamar gagal bukan karena tidak pintar, melainkan karena kurang memahami pola dan strategi dalam menjawab soal psikotes.

Padahal, tes psikotes bisa dipelajari. Dengan mengenali jenis-jenisnya, kamu bisa melatih cara berpikir cepat dan akurat sesuai tipe soal yang akan muncul. Beberapa perusahaan bahkan menilai konsistensi dan ketelitian kamu dari hasil psikotes, bukan hanya nilai akhirnya. Itulah mengapa latihan dan pemahaman sangat penting sebelum menghadapi seleksi kerja sebenarnya.

Dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (17/10) berikut 10 jenis tes psikotes kerja yang paling sering muncul, mulai dari tes logika, aritmetika, hingga kepribadian, lengkap dengan cara menjawab dan contoh soal beserta pembahasannya. Simak sampai habis agar kamu siap menghadapi seleksi kerja apa pun dengan percaya diri.

1. Tes logika aritmetika (Deret angka)

Tes ini mengukur kemampuan kamu dalam mengenali pola angka dan berpikir sistematis. Biasanya berupa urutan angka dengan pola tertentu yang harus kamu temukan.

Cara menjawab:

Amati pola penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, atau kombinasi.

Jangan menebak tanpa logika; cari keteraturan angka terlebih dulu.

Contoh Soal:

1. 2, 4, 8, 16, …
Jawaban: 32
Penjelasan: Pola dikali 2 setiap langkah.

2. 1, 3, 6, 10, 15, …
Jawaban: 21
Penjelasan: Selisih bertambah 1 setiap langkah (2, 3, 4, 5,…).

3. 90, 80, 70, 60, …
Jawaban: 50
Penjelasan: Dikurangi 10 setiap langkah.

4. 3, 6, 12, 24, 48, …
Jawaban: 96
Penjelasan: Dikali 2 setiap langkah.

5. 1, 4, 9, 16, 25, …
Jawaban: 36
Penjelasan: Pola bilangan kuadrat (1², 2², 3², dst).

2. Tes logika gambar (Deret Bentuk)

Tes ini melatih kemampuan berpikir analitis dan pola visual. Kamu akan melihat gambar-gambar dengan pola rotasi, pengulangan, atau perubahan bentuk.

Cara menjawab:

Perhatikan arah rotasi, jumlah sisi, atau warna yang berubah.

Bayangkan bentuk selanjutnya dengan logika visual.

Contoh Soal:

Segitiga → Persegi → Segilima → …
Jawaban: Segienam (pola sisi bertambah 1).

- 🔺, 🔵, 🔺, 🔵, 🔺, …
Jawaban: 🔵 (pola bergantian).

- Kotak hitam → Kotak putih → Kotak hitam → …
Jawaban: Kotak putih (pola warna berganti).

- Panah kanan → Panah bawah → Panah kiri → Panah atas → …
Jawaban: Panah kanan (rotasi searah jarum jam).

- 🔷🔶🔷🔶🔷 → ?
Jawaban: 🔶 (pola bergantian dua warna).

3. Tes sinonim (Persamaan Kata)

Jenis tes psikotes kerja yang paling sering muncul © 2025 brilio.net

Jenis tes psikotes kerja yang paling sering muncul
© 2025 brilio.net/Reve/AI

Tes ini mengukur kemampuan bahasa dan pemahaman makna kata.

Cara menjawab:

Cari kata dengan arti paling dekat atau sepadan.

Hindari kata yang hanya mirip bunyi tetapi berbeda arti.

Contoh Soal:

- “Cerdas” ↔ ?
Jawaban: Pintar

- “Tenang” ↔ ?
Jawaban: Damai

- “Gigih” ↔ ?
Jawaban: Ulet

- “Malu” ↔ ?
Jawaban: Segan

- “Makmur” ↔ ?
Jawaban: Sejahtera

4. Tes antonim (Lawan Kata)

Mirip dengan sinonim, tapi kamu mencari kata dengan arti berlawanan.

Cara menjawab:

Fokus pada makna dasar kata, bukan konteks emosionalnya.

Contoh Soal:

- “Berani” ↔ ?
Jawaban: Penakut

- “Rajin” ↔ ?
Jawaban: Malas

- “Naik” ↔ ?
Jawaban: Turun

- “Jujur” ↔ ?
Jawaban: Dusta

- “Terang” ↔ ?
Jawaban: Gelap

5. Tes logika penalaran verbal

Tes ini menguji kemampuan berpikir logis berdasarkan pernyataan.

Cara menjawab:

Baca soal perlahan dan pahami hubungan antar kalimat.

Gunakan logika “jika–maka”.

Contoh Soal:

- Semua guru adalah pendidik. Beberapa pendidik adalah dosen. Maka...
Jawaban: Beberapa dosen bisa jadi guru.

- Semua bunga butuh air. Mawar adalah bunga. Maka…
Jawaban: Mawar butuh air.

- Semua kucing adalah hewan. Tidak semua hewan adalah kucing. Maka…
Jawaban: Benar.

- Semua manusia bernafas. Dinda bernafas. Maka…
Jawaban: Dinda adalah manusia.

- Semua ikan hidup di air. Paus hidup di air. Maka…
Jawaban: Salah, karena paus adalah mamalia.

6. Tes logika analitik (Hubungan bentuk atau pola)

Tes ini sering muncul untuk mengukur kemampuan berpikir analitis terhadap data non-verbal.

Cara menjawab:

Fokus pada hubungan antar elemen visual atau simbol.

Gunakan pola urutan, arah, dan perubahan bentuk.

Contoh Soal:

- A ke B memutar 90°. B ke C memutar lagi 90°. Maka C ke D?
Jawaban: 90° juga (pola konstan).

- Gambar bertambah satu titik setiap langkah. Gambar ke-5 memiliki?
Jawaban: 5 titik.

- Persegi hitam → dua persegi putih → tiga persegi hitam → …
Jawaban: Empat persegi putih.

- Pola garis vertikal–horizontal–vertikal–…
Jawaban: Horizontal.

- Pola lingkaran → kotak → segitiga → lingkaran → …
Jawaban: Kotak.

7. Tes matematika dasar (Aritmetika cepat)

Tes ini menilai ketelitian dan kemampuan berhitung cepat.

Cara menjawab:

Latih perkalian dan pembagian dasar.

Fokus pada logika, bukan hafalan rumus.

Contoh Soal:

1. 24 ÷ 3 = ? → Jawaban: 8

2. 12 × 4 = ? → Jawaban: 48

3. (15 + 5) × 2 = ? → Jawaban: 40

4. 100 – (25 × 2) = ? → Jawaban: 50

5. 9 × 9 = ? → Jawaban: 81

8. Tes kraepelin / Pauli (Hitung deret angka vertikal)

Tes ini menguji kecepatan, ketelitian, dan konsistensi kerja.

Cara menjawab:

Jumlahkan dua angka bersebelahan secara cepat.

Hasilnya tulis angka satuan saja.

Fokus pada ritme dan konsistensi, bukan kecepatan penuh.

Contoh Soal:

1. 3 + 4 = 7

2. 7 + 8 = 5 (karena 15 → ambil satuannya)

3. 5 + 9 = 4

4. 4 + 6 = 0

5. 0 + 3 = 3

9. Tes wartegg

Tes ini berupa 8 kotak dengan gambar setengah jadi. Kamu diminta melanjutkannya sesuai imajinasi.

Cara menjawab:

Gambarlah sesuai kepribadian positif (kreatif, rapi, tanggung jawab).

Hindari gambar bernuansa negatif (agresif, gelap, kekerasan).

Contoh Interpretasi:

- Titik → dijadikan bunga → makna: peka dan lembut.

- Lengkung → dijadikan pelangi → makna: optimis.

- Garis miring → dijadikan pohon → makna: stabil dan realistis.

- Kotak → dijadikan rumah → makna: tanggung jawab.

- Titik diagonal → dijadikan matahari → makna: percaya diri.

10. Tes kepribadian (Big Five / EPPS)

Tes ini mengukur karakter, motivasi, dan kecocokan dengan budaya kerja perusahaan.

Cara menjawab:

Jawablah jujur, konsisten, dan hindari jawaban ekstrem.

Jangan menilai diri terlalu sempurna, tapi realistis.

Contoh Soal:

- Saya lebih suka bekerja sendiri. (Setuju / Tidak Setuju)
→ Analisis: Menunjukkan kemandirian, tapi kurang teamwork.

- Saya mudah gugup saat berbicara di depan umum. (Ya / Tidak)
→ Analisis: Indikasi kecemasan sosial.

- Saya suka tantangan baru. (Ya / Tidak)
→ Analisis: Tanda ambisi dan keberanian.

- Saya selalu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. (Ya / Tidak)
→ Analisis: Menunjukkan disiplin tinggi.

- Saya sering marah tanpa alasan jelas. (Ya / Tidak)
→ Analisis: Tanda emosional tidak stabil.