Brilio.net - Geser-geser layar vertikal untuk menikmati rentetan video pendek memang sudah jadi kebiasaan. Sebuah aplikasi baru datang menawarkan pengalaman serupa. Namun, ada satu pembeda fundamental yang membuatnya terasa datang dari masa depan. Semua video yang muncul di linimasa bukan hasil rekaman kamera. Semuanya adalah ciptaan kecerdasan buatan.

Platform ini bahkan tidak menyediakan opsi untuk mengunggah foto atau video dari galeri ponsel. Artinya, tidak ada lagi konten tradisional. Seluruh pengalaman visual yang tersaji merupakan hasil dari teknologi video generatif AI bernama Sora 2, model andalan terbaru dari OpenAI.

Diungkap brilio.net dari laman resminya, Jumat (3/10) Sora 2 disebut sebagai momen GPT-3.5 untuk video. Ini adalah sebuah lompatan besar dari generasi sebelumnya. Jika model video lawas cenderung "berhalusinasi" demi menuruti perintah teks, seperti bola basket yang tiba-tiba berteleportasi ke dalam ring saat gagal masuk, Sora 2 lebih patuh pada hukum fisika. Jika pemain basket gagal, bola akan memantul dari papan ring secara realistis.

Kemampuannya pun luar biasa sulit untuk model-model sebelumnya. Sora 2 bisa menghasilkan video rutinitas senam Olimpiade, gerakan backflip di atas papan dayung dengan simulasi daya apung yang akurat, hingga adegan kucing yang berpegangan erat saat seseorang melakukan lompatan triple axel di atas es. Model ini juga mampu menghasilkan audio, dari musik latar, efek suara, hingga dialog dengan tingkat realisme yang tinggi.

Fitur "Cameo" dan Remix Video Komunitas

Salah satu fitur paling menarik adalah kemampuan untuk menyuntikkan elemen dunia nyata ke dalam video buatan AI. Pengguna bisa melakukan verifikasi identitas lewat rekaman video dan audio singkat. Setelah itu, Sora 2 dapat memasukkan potret diri yang akurat, lengkap dengan suara, ke dalam lingkungan apa pun yang dihasilkannya. Fitur ini disebut "cameos".

Fitur ini juga membuka pintu bagi kolaborasi. Seseorang bisa menandai dan menggunakan kemiripan wajah pengguna lain untuk membuat video remix dari konten yang sudah ada. Tentu saja, ada lapisan pengaman. Notifikasi akan langsung dikirim setiap kali potret diri digunakan oleh orang lain, bahkan jika video itu hanya dibuat dalam draf dan tidak pernah diunggah. Pengguna punya kendali penuh untuk mencabut akses atau menghapus video apa pun yang menyertakan potret dirinya kapan saja.

Strategi dan Upaya Membangun Platform yang "Lebih Sehat"

Sora2 Sora2

foto: OpenAI

Peluncuran aplikasi sosial ini bukan tanpa alasan strategis. Situasi TikTok di Amerika Serikat yang belum menentu di bawah pemerintahan Presiden Trump membuka celah bagi pemain baru. Selain itu, dengan membangun komponen sosial, OpenAI dapat menciptakan komunitas yang kuat di sekitar teknologinya. Jika pengguna sudah terikat dengan ekosistem ini, akan lebih sulit bagi mereka untuk beralih ke layanan AI lain.

OpenAI juga tampaknya sadar betul akan masalah yang ada di platform lain, seperti doomscrolling dan kecanduan. Oleh karena itu, beberapa langkah pencegahan sudah disiapkan. Feed bisa diatur menggunakan instruksi bahasa alami. Secara default, feed akan lebih memprioritaskan konten dari orang yang diikuti atau yang berpotensi menjadi inspirasi untuk kreasi baru. Desain aplikasi secara eksplisit memaksimalkan kreasi, bukan konsumsi.

Untuk melindungi pengguna remaja, ada batasan jumlah video yang bisa dilihat per hari dan izin yang lebih ketat untuk fitur cameos. Kontrol orang tua juga tersedia, memungkinkan pengaturan batas scroll hingga menonaktifkan personalisasi algoritma.

Soal durasi, setiap klip dibatasi maksimal 10 detik. Aturan lain yang cukup ketat adalah soal hak cipta. Sistem akan menolak pembuatan video jika dianggap bermasalah. Mekanisme yang kemungkinan diterapkan adalah pemegang hak cipta harus secara aktif memilih keluar (opt-out) agar karya mereka tidak digunakan oleh Sora 2.

Aplikasi bernama "Sora" ini akan diluncurkan berbasis undangan, dimulai di AS dan Kanada untuk pengguna iOS. Untuk saat ini, layanan akan tersedia gratis dengan batasan yang cukup longgar, membuka jalan bagi era baru pengalaman kreasi bersama.