Brilio.net - BlockBlasters, sebuah judul terverifikasi di Steam, akhirnya dihapus. Penyebabnya cukup membuat gempar. Game ini ternyata mencuri mata uang kripto milik para pemainnya. Tidak tanggung-tanggung, estimasi kerugiannya mencapai $150.000 (sekitar Rp2,5 miliar) hanya dalam waktu satu bulan. Dana dari 261 akun pengguna dilaporkan terkuras, termasuk milik seorang streamer Twitch yang sedang menggalang donasi untuk pengobatan kankernya.

Game 2D platformer ini rilis pada 30 Juli 2025. Sebulan pertama berjalan mulus tanpa insiden. Situasi berubah total pada bulan Agustus. Sebuah pembaruan ternyata menyisipkan malware penguras kripto yang membobol dompet para pengguna. Nggak berselang lama, pemain game ini langsung kaget dengan apa yang terjadi.

Bagaimana cara kerjanya?

Steam Steam

foto: Steam

Diungkap brilio.net dari notebookcheck.net, Rabu (24/9) kode berbahaya ini ditemukan oleh perangkat lunak G-DATA. Di dalamnya ada sebuah batch file yang dirancang untuk menonaktifkan Anti-Virus yang terpasang di sistem pengguna. Setelah itu, malware akan mengumpulkan info IP, lokasi, dan data login. Saat sistem keamanan sudah lumpuh, barulah aksi utamanya dimulai. Secara perlahan, program jahat ini memeriksa dompet mata uang kripto yang terpasang di sistem lalu menguras habis isinya.

Penyelidik penipuan ZachXBT di platform X melaporkan kerugian dana kripto mendekati $150.000 selama malware aktif. Sementara itu, kelompok keamanan lain, VXUnderground, menerbitkan daftar nama pengguna yang mengidentifikasi hampir 478 akun Steam terdampak oleh penipuan ini. BleepingComputer juga menyebutkan ada laporan yang belum terkonfirmasi tentang pelaku, yaitu seorang imigran Argentina yang saat ini tinggal di A.S.

Rp 532 juta milik penderita kanker lenyap

X X

foto: X/@rastalandTV

Salah satu korban yang paling disorot adalah seorang streamer Twitch, Raivo "RastalandTV" Plavnieks. Dana untuk pengobatan kankernya terkuras saat sedang siaran langsung. Streamer tersebut diketahui sedang menjalani perawatan untuk Sarkoma stadium 4.

Ceritanya berawal dari permintaan salah satu penonton untuk memainkan game tersebut. Setelah menginstal BlockBlasters, dana kripto senilai $32.000 atau Rp 500 jutaan dari dompetnya raib begitu saja. Insiden yang menonjol inilah yang akhirnya menarik perhatian Valve, yang akhirnya menghapus BlockBlasters dari etalase game di Steam.