Brilio.net - Kurikulum pendidikan di Indonesia terus mengalami perubahan dengan tujuan menyesuaikan perkembangan zaman. Mulai dari Kurikulum 2013 hingga Kurikulum Merdeka yang sekarang digaungkan, semua dirancang agar siswa bisa lebih kreatif, kritis, dan siap menghadapi tantangan global. Tapi, perubahan ini juga membawa konsekuensi. Sistem belajar yang semakin kompleks membuat orang tua ikut harus beradaptasi dengan pola pembelajaran baru, yang kadang jauh berbeda dengan metode lama.

Di lapangan, banyak orang tua—terutama ibu—yang kewalahan ketika harus mendampingi anak belajar di rumah. Tugas sekolah yang dianggap sederhana ternyata bisa bikin pusing kepala, karena materinya tidak lagi sesederhana dulu. Kalau dulu PR anak bisa selesai cepat dengan logika dasar, sekarang soal-soalnya sering menuntut penalaran yang lebih tinggi, bahkan sejak jenjang SD. Kondisi ini menimbulkan fenomena sosial baru: ibu-ibu yang merasa “ikut sekolah” lagi demi bisa membantu anaknya.

Fenomena ini semakin terasa nyata ketika sebuah video TikTok viral memperlihatkan seorang ibu yang frustrasi karena soal pelajaran anak kelas 1 SD terlalu sulit. Dalam video itu, sang ibu mengeluh diksi atau pilihan kata yang dipakai untuk soal terlalu sulit dimengerti bagi anak umur 7 tahun.

Brilio.net menghimpun dari akun TikTok @ootd_glowbytika pada Selasa (23/9), di depan kamera ibu anak kelas 1 SD ini mengeluhkan soal di salah satu pelajaran yang ada di buku anaknya.

ibu mengeluh soal anak kelas 1 sd © 2025 TikTok

Curhatan wali murid tentang soal anak kelas 1 SD
© 2025 TikTok/@ootd_glowbytika

"Lihat nih, berkenalan dengan teman untuk mengetahui? A. Kondisi keluarga B. Identitas C. Rutinitas. Jawabannya identitas. Pas ditanya lagi, identitas apa mas? Bengong aja. Bisa agak simple gak sih kata-katanya?" ujar wanita bernama Tika Pratiwi.

Kebingungan berlanjut saat muncul soal lain. Kali ini soal tersebut membahas tentang diksi 'hobi' yang diganti dengan kata 'kegemaran'.

ibu mengeluh soal anak kelas 1 sd © 2025 TikTok

Curhatan wali murid tentang soal anak kelas 1 SD
© 2025 TikTok/@ootd_glowbytika

"Walaupun berbeda kegemaran, kita harus? Kegemaran itu hobi kan? Gak tau anak gua, blas, gak tau," lanjutnya.

Ternyata diksi yang menurut si ibu tersebut terlalu rumit berefek kepada kesalahpahaman si anak dalam memaknai kata 'menghargai'. Anak tersebut mengira kata 'menghargai' artinya memberikan nilai dalam bentuk mata uang.

ibu mengeluh soal anak kelas 1 sd © 2025 TikTok

Curhatan wali murid tentang soal anak kelas 1 SD
© 2025 TikTok/@ootd_glowbytika

"Terakhir kemarin, menghargai. Gue tanya, menghargai mas tau gak artinya apa? Oh itu mah, mie. Pas jajan di warungnya. Kan ini harganya berapa?”

Cuplikan ini menuai banyak komentar dari warganet yang merasa senasib. Banyak yang menilai curhatan tersebut mewakili keresahan orang tua terhadap penerapan kurikulum sekarang di rumah. Namun ada pula yang kurang setuju dan kontra terhadap curhatan ibu tersebut.

"Bu kita emang harus upgrade kalo begitu masalahnya berarti ibu perlu memberikan pendampingan saat belajar atau mungkin bisa di les kan anaknya karena dalam pembuatan soal ada capaian dan KKO kalo mau ngikutin jaman dulu kapan anaknya berfikir kritis begitu Bu tapi maaf kalo menyusahkan," ujar akun @Niang.

"PJOK tiap bljr cuma maen bola sma senam giliran ujian gerak lokomotor non lokomotor anak di tanya cuma iya tau2 aja," timpal akun @rennywahyuni337.

"Sy bukan guru tp sy pro sm gurunya , awalnya memang ak pro sm video ini tp setelah baca pnjelasan gurunya sy pro guru , moon maap jgn dhujat orang pny presepsi sndiri2, dan yakin bhwa stiap anak itu pintar dan lbh kritis," ungkap @dicaaja.

FAQ Kurikulum Merdeka

1. Apa itu Kurikulum Merdeka?
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum terbaru di Indonesia yang memberi fleksibilitas lebih pada sekolah dan guru untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai kebutuhan siswa.

2. Kenapa banyak orang tua merasa kesulitan dengan kurikulum sekarang?
Karena metode yang dipakai lebih konseptual dan menekankan pemahaman, bukan sekadar hafalan. Bahasa soal juga sering dianggap terlalu rumit untuk anak usia dini.

3. Apakah kurikulum baru ini lebih baik dibanding sebelumnya?
Secara konsep, kurikulum baru mendorong kemampuan berpikir kritis anak. Tapi dalam praktik, masih ada tantangan terutama dalam penyampaian soal dan materi agar sesuai usia siswa.

4. Bagaimana cara orang tua membantu anak tanpa ikut bingung?
Orang tua bisa berdiskusi dengan guru, mencari referensi tambahan, atau menggunakan media belajar yang lebih sederhana agar anak lebih mudah memahami.

5. Apakah fenomena keluhan orang tua di TikTok ini wajar?
Ya, wajar. Perubahan kurikulum membawa adaptasi besar, dan keluhan di media sosial justru memperlihatkan adanya kebutuhan perbaikan dalam penerapan materi di lapangan.