Brilio.net - Belakangan ini, cerita tentang Nasikah seorang lansia yang dititipkan ke Panti Jompo Griya Lansia di Malang oleh anak kandungnya, Sri Rahayu dan Fitriya, viral dan ramai diperbincangkan di media sosial. Banyak netizen yang memberikan komentar pedas dan menganggap bahwa anak-anak Nasikah telah membuang ibunya tanpa rasa tanggung jawab.

Anak-anak Nasikah kemudian memberikan klarifikasi langsung melalui sebuah video di kanal YouTube PURNOMO BELAJAR BAIK, menjelaskan alasan dan kondisi yang membuat mereka memilih menitipkan sang ibu ke panti jompo. Mereka menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil demi kebaikan dan keselamatan sang ibu, terutama karena keterbatasan fisik dan kondisi rumah yang tidak memungkinkan.

Lantas apa saja fakta di balik kejadian Nasikah, lansia yang dititipkan anaknya di panti jompo? Berikut ini brilio.net himpun informasinya dari YouTube PURNOMO BELAJAR BAIK, Selasa (1/7).

1. Nasikah dititipkan ke Griya Lansia, bukan dibuang.

nasikah lansia dititipkan panti jompo © 2025 YouTube

foto: YouTube/PURNOMO BELAJAR BAIK

Anak-anak Ibu Nasikah menegaskan bahwa mereka menitipkan, bukan membuang ibunya ke panti jompo. Tujuannya agar Ibu Nasikah mendapat perawatan yang layak karena kondisi fisiknya sudah tidak bisa berjalan dan sering keluar rumah dengan ngesot saat anak-anaknya bekerja.

“Minat menitipkan supaya ibu saya punya tempat yang layak, ada yang jaga. Karena saya kerja, ibu sering ngesot ke jalan raya, keluar gitu. Jadi, tujuannya supaya ada yang rawat, ada yang mantau," ungkap Fitriya anak kedua Nasikah.

Fitriya juga menegaskan bahwa dia dan kakaknya menitipkan sang ibu tujuannya adalah agar ada yang menjaga. Selain itu ibunya bisa mendapatkan pelayana terbaik, dibanding harus ditinggal di rumah sendiri.

"untuk memohon bantuan supaya ibu ini ada yang merawat, ada yang mantau. Secara kesehatan ibu saya tidak bisa jalan, pak. Kan bisa dirawat, bisa diperiksa dokter atau apa, kemauan saya," jelasnya.

2. Kondisi ekonomi dan pekerjaan sang anak jadi alasan utama.

nasikah lansia dititipkan panti jompo © 2025 YouTube

foto: YouTube/PURNOMO BELAJAR BAIK

Anak-anaknya bekerja sebagai buruh pabrik dan tukang sapu, sehingga sulit menjaga Nasikah di rumah yang kecil dan sempit. Mereka mengaku tidak sanggup merawat sendiri karena harus bekerja dan mencari nafkah.

“Rumah ini ukuran 4x4, ibu ini enggak bisa jaga karena kerja. Kalau kerja, si nenek ini (Nasikah) dia keluar ngesot karena enggak bisa jalan,” ujar Purnomo saat menemui Fitriya dan Sri Rahayu di rumahnya.

3. Belum ada satu hari, Fitriya dan Sri Rahayu langsung jemput ibunya kembali.

nasikah lansia dititipkan panti jompo © 2025 YouTube

foto: YouTube/PURNOMO BELAJAR BAIK

Fitriya mengaku dirinya tidak tahu kalau dia dan sang ibu viral di media sosial. Setelah ramai di media sosial dan banyak orang yang membagikan kejadian tersebut, Sri Rahayu dan Fitriya memutuskan untuk menjemput sang ibu dan merawat Nasikah di rumah.

“Langsung Pak, habis Asar jam itu langsung ke sana PP (pulang-pergi). Jadi sehari full saya pakai, langsung saya rawat gantian nanti di sini," ujar Fitriya.

4. Pelayanan di Griya Lansia dinilai baik dan gratis.

nasikah lansia dititipkan panti jompo © 2025 YouTube

foto: YouTube/PURNOMO BELAJAR BAIK

Anak-anak Nasikah memilih Griya Lansia karena fasilitasnya bersih, pelayanan bagus, dan gratis. Mereka berharap di sana Nasikah bisa makan teratur dan mendapat perawatan kesehatan.

“Karena di Gria Lansia ini bersih, bagus, pelayanannya gratis. Tujuannya ibu ini dititipkan di Gria Lansia karena perawatannya bagus," ujar Purnomo yang disetujui anak Nasikah.

5. Purnomo siap bantu rawat Nasikah.

nasikah lansia dititipkan panti jompo © 2025 YouTube

foto: YouTube/PURNOMO BELAJAR BAIK

Setelah mendengar penjelasan dari anak Nasikah, Purnomo akhirnya menawarkan bantuan kepada Fitriya dan Sri Rahayu untuk merawat ibunya. Seperti diketahui Purnomo memang dikenal kerap membantu orang-orang yang kesulitan dan orang-orang dalam gangguan jiwa. Kali ini hatinya tergerak untuk membantu keluarga Nasikah agar permasalahan ini bisa terselesaikan.

"Daripada jenengan (anak-anak Nasikah) nggak mampu merawat, saya bantu rawat. Dan nggak ada kata-kata nggak boleh besuk. Boleh besuk," kata Purnomo.