Brilio.net - Olahraga lari sering dipilih karena praktis dan menyehatkan untuk jantung maupun stamina. Tapi tak disangka, aktivitas ini bisa menimbulkan masalah lain pada area tubuh yang jarang terpikirkan, seperti puting yang lecet bahkan sampai berdarah.

Fenomena ini dikenal dengan istilah runner’s nipple, dan ternyata cukup umum terjadi pada pelari, terutama saat menempuh jarak jauh. Luka tersebut muncul akibat gesekan berulang antara baju dan area puting selama berlari.

Kondisi ini tidak hanya dialami wanita, pria justru lebih sering mengalaminya karena banyak yang berlari tanpa perlindungan khusus. Luka di puting tampak sepele, tapi bila dibiarkan bisa membuka jalan bagi infeksi yang lebih serius.

Keringat yang bercampur dengan panas tubuh menciptakan kondisi lembap di sekitar luka, sehingga jamur dan bakteri mudah berkembang. Hasilnya bukan hanya luka yang makin perih, tapi juga muncul ruam, bengkak, bahkan peradangan di sekitar dada, seperti dijelaskan oleh situs kesehatan Livestrong.

Seorang pria lewat akun TikTok @zodiaknyaaries membagikan keluh kesahnya usai mengalami masalah serupa saat lari jarak jauh. Ia mengaku frustasi karena putingnya terus berdarah setiap kali melakukan long run.

“Gimana dong, tiap long run puting gue berdarah mulu,” ujarnya, dikutip brilio.net dari TikTok @zodiaknyaaries, Selasa (3/6).

Pria ini ngaku bingung putingnya berdarah © TikTok

foto: TikTok/@zodiaknyaaries

Ia mengaku sudah mencoba saran memakai plester pelindung, namun merasa kesulitan karena tubuhnya dipenuhi bulu. Menurutnya, penggunaan plester justru terasa menyakitkan dan tidak nyaman saat dilepas.

“Udah cukup, makanya susah kalau pakai plester,” katanya.

Plester pelindung memang umum digunakan oleh pelari, terutama wanita yang mengenakan sport bra. Plester ini terbuat dari bahan fleksibel dan tahan air, yang mampu menahan gesekan serta mencegah keringat masuk ke area sensitif.

Namun bagi pria, plester seringkali dianggap tidak praktis apalagi bila harus dicabut dari kulit berbulu. Sebagian pelari pria akhirnya memilih berlari tanpa atasan untuk menghindari gesekan sama sekali.

Tingkat iritasi yang dialami bisa beragam, mulai dari rasa perih ringan hingga luka berdarah yang tampak retak. Menurut Cleveland Clinic, pelari dengan kulit sensitif memang lebih rentan mengalami iritasi akibat gesekan berulang.

Pria ini ngaku bingung putingnya berdarah © TikTok

foto: TikTok/@zodiaknyaaries

Jika puting sudah terlanjur lecet atau berdarah, pertolongan pertama bisa dilakukan dengan mengompres area luka menggunakan es. Selain itu, Livestrong juga menyarankan mengoleskan krim pelembap atau antiseptik untuk mencegah infeksi lanjutan.

Bahan pakaian ternyata juga berperan besar dalam memicu lecet di puting saat lari. Kain katun misalnya, mudah menyerap keringat dan menjadi berat, lalu menimbulkan gesekan konstan pada kulit.

Pakaian lari masa kini dirancang dari bahan sintetis yang lebih ringan dan cepat kering. Desain seperti ini membantu mengurangi risiko iritasi sekaligus memberikan kenyamanan lebih sepanjang sesi olahraga.

Alternatif lainnya adalah menggunakan pelumas seperti petroleum jelly atau produk anti lecet khusus pelari. Pelumas ini cukup dioleskan sebelum berlari untuk menciptakan lapisan pelindung antara kulit dan kain.

Pria ini ngaku bingung putingnya berdarah © 2025 berbagai sumber

foto: Shutterstock.com

Bagi yang tetap ingin menggunakan plester, sebaiknya pilih jenis khusus olahraga, bukan plester biasa. Menurut Dr. William Beers dari Cleveland Clinic, penggunaan kasa di bawah plester bisa membantu mengurangi ketidaknyamanan dan mencegah kerusakan kulit.

Dengan perlindungan yang tepat dan bahan pakaian yang sesuai, risiko puting berdarah saat lari bisa diminimalkan. Pelari cukup mengenali tubuh mereka dan menyiapkan perlengkapan yang mendukung sebelum menempuh jarak jauh.