Brilio.net - Realita mencari pekerjaan di Indonesia masih menjadi tantangan besar bagi banyak orang. Berbagai syarat ketat dari perusahaan seperti batas usia, pengalaman kerja, hingga lingkungan kerja yang tidak sehat menjadi hambatan tersendiri.

Tak sedikit pencari kerja yang frustrasi dan tergoda untuk bekerja di luar negeri demi gaji dan tunjangan yang lebih layak. Fenomena tagar #KaburDuluAja pun sempat viral, menyoroti lebih nyamannya bekerja di negara lain dibandingkan bertahan di negeri sendiri.

Tingginya angka pengangguran di Indonesia turut disebabkan oleh minimnya keterampilan angkatan kerja dan ketidakseimbangan antara jumlah pencari kerja dan lowongan yang tersedia. Persaingan kerja semakin ketat di tengah populasi yang terus meningkat, namun lapangan pekerjaan justru tidak bertambah signifikan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pertumbuhan jumlah lowongan belum mampu mengimbangi lonjakan jumlah pencari kerja. Kondisi ini membuat pengangguran tetap menjadi masalah kronis yang menghantui bangsa dari waktu ke waktu.

Fenomena ini tergambar jelas dalam sebuah video viral yang memperlihatkan ribuan pencari kerja memadati lokasi jobfair di Bekasi. Cuplikan tayangan yang diunggah di akun TikTok @ceritabekasi_ tersebut memperlihatkan lautan manusia tumpah ruah demi sebuah peluang kerja.

jobfair Bekasi dipadati ribuan pencari kerja © berbagai sumber

foto: TikTok/@ceritabekasi_

Ribuan orang terlihat memadati acara Bekasi Pasti Kerja Expo di President University Convention Centre, Cikarang Utara. Mereka datang dari berbagai penjuru sejak subuh demi mengikuti bursa kerja yang menawarkan lebih dari 2.500 lowongan dari 64 perusahaan.

Antusiasme tinggi ini tak lepas dari situasi ekonomi yang tengah sulit, terutama setelah banyaknya pemutusan hubungan kerja belakangan ini. Tak heran jika acara jobfair ini menjadi pelampiasan harapan ribuan orang yang berjuang untuk mendapat penghasilan.

Dilansir dari Merdeka.com, acara yang dijadwalkan mulai pukul 09.00 WIB itu sudah dipadati pengunjung sejak subuh. Antrean panjang terlihat sejak pukul 05.00 WIB, saat para pencari kerja datang lebih awal demi menjadi yang pertama mengakses peluang kerja.

Pemandangan di lokasi job fair semakin sesak seiring waktu berjalan, membuat banyak peserta kewalahan menghadapi desakan massa. Putri, lulusan tahun 2024, turut mengeluhkan situasi yang tidak tertib dan sulitnya bersaing dalam mencari kerja.

“Kalau bisa yang kondusif, soalnya ini nggak kondusif banget. Nyari kerja di Bekasi susah banget, kalah sama pendatang, belum lagi harus lewat calo,” ujar Putri (19), pencari kerja lulusan 2024 yang terlihat lelah menanti gilirannya.

jobfair Bekasi dipadati ribuan pencari kerja © berbagai sumber

foto: TikTok/@ceritabekasi_

Pemerintah Kabupaten Bekasi sebagai penyelenggara bekerja sama dengan 64 perusahaan menyediakan 2.517 lowongan kerja. Namun jumlah pelamar yang datang membeludak hingga menyentuh angka 25 ribu orang.

“Dari job fair sekarang kita dapat belajar, di luar ekspektasi kita, yang datang 25 ribu orang. Masyarakat juga kasihan datang nunggu dari jam 6 pagi,” kata Bupati Bekasi Ade Kuswara yang meninjau langsung lokasi acara.

Minimnya pengamanan dan pengaturan menyebabkan suasana di lokasi tidak terkendali. Beberapa peserta bahkan terpaksa mendapatkan pertolongan setelah jatuh akibat kelelahan dan kepadatan massa.

jobfair Bekasi dipadati ribuan pencari kerja © berbagai sumber

foto: TikTok/@cndyyagstnn

Ade Kuswara menegaskan bahwa antusiasme besar ini menjadi bahan evaluasi penting ke depan. Ia berkomitmen membuka kloter tambahan demi memberi peluang kepada warga lain yang belum sempat mendaftar.

“Artinya ke depan kita harus membuka kloter berikutnya lagi untuk memasukkan warga Kabupaten Bekasi kerja,” ucapnya usai meninjau kegiatan.

Selain itu, Ade menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan peluang kerja bagi warganya sendiri. Ia meminta perusahaan memprioritaskan pelamar ber-KTP Bekasi dalam proses seleksi.

“Saya minta libatkan warga ber-KTP Kabupaten Bekasi. Mudah-mudahan akan dilaksanakan lagi tahun 2025 ini,” pungkas Ade.