Brilio.net - Masjid menjadi tempat ibadah yang seharusnya bisa diakses umat Islam kapan saja. Sudah sewajarnya sebuah masjid terbuka untuk semua kalangan yang ingin beribadah ataupun sekadar singgah untuk berdoa.

Namun baru-baru ini sebuah masjid di Kota Depok, Jawa Barat mendadak viral karena selalu digembok di luar waktu shalat. Aksi penggembokan itu dipicu oleh banyaknya anak-anak yang kerap menjadikan area masjid sebagai tempat bermain.

Meski begitu, pihak pengurus tetap membuka masjid saat lima waktu shalat berlangsung. Hal ini terlihat dalam sebuah video di TikTok dari akun Bang Marbot Masjid Al Mubarok yang diunggah melalui platform @remajamasjidalmubaarok pada Rabu (25/6).

Dalam tayangan video tersebut, tampak sebuah pengumuman bertuliskan “Dibuka saat salat lima waktu,” lengkap dengan cap dari Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Mubarok. Keputusan ini langsung memicu reaksi dari banyak warganet, terutama dari marbot masjid yang aktif membina para remaja sekitar.

Masjid di Depok selalu digembok begini endingnya © TikTok

Masjid di Depok selalu digembok begini endingnya
© TikTok/@remajamasjidalmubaarok

Sosok marbot ini kemudian memilih mengundurkan diri sebagai bentuk protes. Ia menyampaikan kekecewaannya melalui video berdurasi singkat, dengan nada penuh emosi atas kebijakan penggembokan tersebut.

“Saya mengundurkan diri sebagai marbot, plus mengundurkan diri sebagai pengurus masjid, kenapa? karena masjid kita ini sekarang sudah digembok, dalam artian dibuka hanya waktu shalat,” ucapnya dalam video tersebut, dikutip brilio.net dari TikTok @remajamasjidalmubaarok, Rabu (25/6).

Pria ini mengungkap bahwa dirinya sempat diminta pengurus masjid untuk mengajak remaja agar lebih aktif dalam kegiatan keagamaan. Namun saat antusiasme anak-anak mulai tumbuh, masjid justru ditutup rapat dan hanya dibuka saat waktu salat tiba.

Menurutnya, para anak-anak memang sering bermain di area masjid, namun saat waktu ibadah tiba, mereka tetap khusyuk menjalankan shalat. Bahkan setelah shalat selesai, anak-anak tersebut tetap melanjutkan dengan berdoa tanpa bercanda di dalam masjid.

Masjid di Depok selalu digembok begini endingnya © TikTok

Masjid di Depok selalu digembok begini endingnya
© TikTok/@remajamasjidalmubaarok

Ia juga menyebut, permainan anak-anak biasanya baru berlangsung setelah kegiatan ibadah selesai. Dirinya menyayangkan sikap pengurus masjid yang dinilainya kurang bisa melihat perubahan positif dari anak-anak tersebut.

“Bagi saya itu sangat mengecewakan, kenapa saya bilang mengecewakan? Karena saya sudah merangkul anak-anak tujuannya untuk aktif di masjid, tapi faktanya pengurus tidak berbanding lurus dengan pemikiran saya,” lanjutnya.

Setelah video ini menyebar luas di media sosial, akhirnya pihak pengurus masjid mengambil langkah baru. Masjid Al Mubarok kini sudah dibuka kembali seperti sediakala dan tidak lagi digembok di luar waktu salat.

Kabar baik ini juga dibagikan oleh sang marbot melalui akun TikTok yang sama. Ia memperlihatkan suasana masjid yang kini bisa diakses kapan saja oleh warga sekitar, termasuk anak-anak dan remaja.

“Alhamdulillah, MasyaAllah sekarang masjid Al Mubarok guys (teman-teman) sudah tidak digembok lagi,” ujarnya dengan nada lega.

Masjid di Depok selalu digembok begini endingnya © TikTok

Masjid di Depok selalu digembok begini endingnya
© TikTok/@remajamasjidalmubaarok

Tak hanya itu, pihak masjid pun telah melakukan pertemuan dengan anak-anak dan remaja yang biasa datang ke masjid. Mereka sepakat untuk saling menjaga ketertiban serta menghormati waktu-waktu ibadah di dalam masjid.

“Hasilnya positif thinking dan InsyaAllah ke depannya Masjid Al Mubarok ini tidak akan digembok lagi dan anak-anak boleh main lagi,” tambahnya.

Ia juga berpesan kepada anak-anak untuk tetap bijak memanfaatkan waktu di masjid. Mereka diminta tetap menghormati suasana masjid dan tidak bermain saat ibadah berlangsung.

Masjid di Depok selalu digembok begini endingnya © TikTok

Masjid di Depok selalu digembok begini endingnya
© TikTok/@remajamasjidalmubaarok

“Sebenarnya guys kalau untuk main mah, mainnya tuh paling mereka cuma ya kayak main tebak-tebakan, yah mungkin lari-larian tapi nggak lari-larian banget lah istilahnya ya,” ungkapnya.

Terakhir, sang marbot berharap polemik ini menjadi pelajaran bersama. Ia mengajak seluruh warga sekitar untuk lebih kompak dalam memakmurkan masjid tanpa mengabaikan peran generasi muda.