Brilio.net - Perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI pada Minggu (17/8) kemarin berlangsung meriah di berbagai penjuru tanah air. Upacara pengibaran bendera selalu menjadi momen paling sakral karena melibatkan pasukan pengibar bendera atau Paskibra.

Bagi setiap pelajar yang terpilih menjadi bagian dari Paskibra, ada kebanggaan tersendiri yang sulit digambarkan. Mereka dipercaya membawa Sang Merah Putih berkibar di langit, sebuah tugas yang bukan hanya soal upacara tetapi juga kehormatan besar bagi keluarga.

Di balik semarak perayaan tersebut, tersimpan kisah pilu yang membuat banyak orang terenyuh. Seorang siswi SMP asal Tangerang harus menjalankan tugasnya sebagai Paskibra meski baru saja kehilangan ayah tercinta tepat sebelum hari pengibaran.

Kisah haru ini dibagikan oleh akun TikTok @qia181118 yang merupakan kakak dari sang siswi. Ia menceritakan bagaimana sang adik tetap mengibarkan bendera merah putih di Lapangan Babat Cakung, Legok, meski hatinya tengah hancur.

Dibalik kesuksesan mengibarkan sang bendera merah putih ada perjuangan yang harus dihadapi sampai tumpah darah,” tulis akun tersebut dalam unggahannya.

Kisah pilu Paskibra ayahnya meninggal © TikTok

Kisah pilu Paskibra ayahnya meninggal
© TikTok/@qia181118

Selama dua bulan, ia berlatih keras di pesantren demi bisa tampil maksimal pada upacara 17 Agustus. Sang ayah selalu hadir memberi dukungan penuh, bahkan lima hari sebelum tragedi sempat meminta dijemput untuk menyiapkan semua kebutuhan paskibra anaknya.

"5hari sebelum nya minta di jemput pulang krna mau siapin semua keperluan paskibra krna si bontot pesantren, dikrnakan sibontot ank paling di banggakan bapa selalu mengusahakan apapun itu," jelasnya.

Namun pada 12 Agustus 2025, nasib berkata lain. Sang ayah mengalami kecelakaan dalam perjalanan pulang setelah menjemput putrinya seusai latihan.

Kisah pilu Paskibra ayahnya meninggal © TikTok

Kisah pilu Paskibra ayahnya meninggal
© TikTok/@qia181118

Ayahnya sempat dibawa ke klinik terdekat, namun ditolak dan akhirnya dirujuk ke rumah sakit yang lebih jauh. Saat keluarga tiba beberapa menit kemudian, sang ayah sudah menghembuskan napas terakhir.

"Dibawa ke klinik krna rs jauh dan ternyata klinik menolak dan di rujuk ke rs setelah sampai di rs adik saya masih sendirian dengan isak tangis yg menyayat hati, semua keluarga menuju rs beberapa menit setelah keluarga sampai almarhum menghembuskan nafas terakhir," lanjutnya.

Keluarga sempat khawatir sang adik tidak sanggup melanjutkan tugasnya karena trauma dan luka fisik yang masih ia alami. Meski demikian, ia justru menunjukkan keteguhan hati untuk tetap tampil mengibarkan bendera demi mengenang pesan terakhir sang ayah.

"Kami sebagai keluarga takut si bontot trauma dan tidak mau melanjutkan kegiatan yang sudah dilakukan selama ini ternyata Alm. Sempat berbincang dengan si bontot sebelum kecelakaan 'bapa bangga sma adik bisa ikut ngibarin semngat terus ya'," cerita sang akun.

Dengan semangat yang membara, ia berhasil menuntaskan tugasnya di hadapan masyarakat dan para pejabat. Meski usai upacara air matanya tak kunjung berhenti mengalir.

Kisah pilu Paskibra ayahnya meninggal © TikTok

Kisah pilu Paskibra ayahnya meninggal
© TikTok/@qia181118

Banyak warganet ikut menyoroti ketegaran sang siswi saat tetap menunaikan tugas meski dihantam duka. Mereka memberikan dukungan penuh sekaligus mengungkapkan rasa kagum atas mental baja yang ditunjukkannya.

"ga kebayang gmna perasaan adek nya, bapa nya gabisa nyaksiin langsung pdhl bapa nya udah semangat bgt," @wetthaa

"keren bangeeett dia mampu lawan kesedihannya dan did her best, bapamu pasti bangga banget sama kamu," @twnkliing

"mentalnya luar biasa sekali adeknyaaaa," @empty_644